Jumat, 09 Oktober 2020

Ikan Cupang Saingan Janda Bolong Jadi Buruan Masyarakat di Tengah Pandemi

Ikan Cupang Saingan Janda Bolong Jadi Buruan Masyarakat di Tengah Pandemi

Pandemi virus corona atau Covid-19 ternyata membawa tanaman hias janda bolong naik daun dan ikan cupang. Pandemi virus corona atau Covid-19 ternyata membawa tanaman hias janda bolong naik daun. Tanaman dengan nama latin Monstera Adansonii Variegata tersebut diburu para pencinta tanaman hias alhasil harganya pun langsung meroket tinggi.

Salah seorang penjual tanaman hias yang berlokasi di dekat Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Ali mengatakan saat ini banyak masyarakat yang marak mencari tanaman satu ini.

"Lagi ngetrend emang, sebetulnya sudah hampir 3 bulan lalu, setelah PSBB transisi banyak yang cari tanaman janda bolong," kata Ali saat ditemui Suara.com di lapaknya, Jumat (2/10/2020).

Ali menambahkan, harga jual tanaman satu ini bervariasi tergantung dengan jenisnya, paling murah Rp 75 ribu untuk 4 helai daun saja dan yang paling mahal bisa mencapai puluhan juta bahkan kata dia ada pedagang yang menjualnya hingga ratusan juta.

Janda Bolong, Tanaman Hias Senilai Ratusan Juta. 

"Yang mahal itu yang punya corak putih, janda bolongnya itu warna putih itu bisa puluhan juta bahkan ratusan juta, kalau yang biasa yang warna hijau itu lebih murah karena lebih umum," katanya.

Namun kata dia jenis tanaman janda bolong yang punya kombinasi warna putih tersebut sangat jarang, sehingga membuat harga jualnya fantastis.

"Saya ajah engga ada, kebanyakan yang saya jual hanya yang jenis biasa warna hijau, tapi alhamdulillah peminatnya banyak juga," katanya.

Tanaman Monstera merupakan tanaman tropis dari keluarga Araceae. Monstera berasal dari spesies tanaman merambat/semak tropis hijau yang berasal dari Amerika Tengah.

Tanaman hias yang satu ini terkenal dengan lubang daun alami mereka yang dijuluki Swiss Cheese Plant. Jenis tanaman Monstera yang paling dikenal saat ini adalah Monstera Deliciosa.

Daun janda bolong terlihat kemilau, hal ini yang tampak mewah. Sehingga bila dipandang menimbulkan rasa senang dan berkesan.Monstera dikenal mampu mendatangkan atmosfer kesejukkan hutan tropis ke dalam ruangan.

Warnanya hijau pekat dan permukaannya mengkilap. Namun yang membuat monstera semakin menarik hati adalah lubang-lubang yang ada pada helai daunnya yang menjari.Tak hanya Janda Bolong yang jadi buruan, pesona ikan cupang pun kembali bersinar di tengah pandemi ini.

                                                Gambar 1. Janda Bolong dan Ikan Cupang 

Ikan cupang, ikan hias yang populer saat pandemi Covid-19. (Shuttestock)

Pembudidaya Ikan Cupang, Faqih mengungkapkan, bahwa harga ikan cupang saat ini bisa dinilai tinggi. Tapi ada juga ikan cupang yang masih dibanderol puluhan ribu.

Menurutnya, faktor yang membuat ikan bernilai tinggi yaitu warna. Ia menerangkan, warna pada cupang harus menarik dan berkilau atau istilah dalam bisnis cupang strong colour.

"Jadi kalau warna dominan warna maup gelap atau terang bisa. Asal jangan nanggung, jangan terang engga gelap engga, yang strong colour dibilangnya," ujar Faqih.

Selain itu, Pria yang hobinya bersepeda ini bilang, yang membuat harga cupang tinggi yaitu bisa dilihat dari ekornya.

"Form atau ekor atas bawah itu rapet tanpa celah. Kalau yang biasa itu ada celah. Kalau yang kualitas itu ekornya berbentuk huruf C, jadi bawah lebih panjang jadi bentuk huruf C," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Pembudidaya ikan cupang lainnya, Rewa menyebut, ikan yang layak kontes juga salah satu faktor yang membuat harga ikan cupang ini tinggi.

Saat ini, tambahnya, ikan cupang yang nilainya paling tinggi yaitu berjenis Blue Rim seharga Rp 4 juta per ekornya.

"Jadi tergantung ikannya bisa kontes, genetik baru, dan, ikan yang unik kayak Blue rims kayak form-nya bagus, paling mahal Rp 4 juta," tukas dia.

                                                            Gambar 2. Ikan Cupang

Sumber referensi :

Iwan Supriyatna.https://www.suara.com/bisnis/2020/10/03/060915/janda-bolong-sampai-ikan-cupang-jadi-buruan-masyarakat-di-tengah-pandemi. Sabtu, 03 Oktober 2020. Diakses tanggal 9 Oktober 2020 

Tips Mulai Usaha Ikan Hias, Bisnis yang Makin Bersemi Kala Pandemi

 Tips Mulai Usaha Ikan Hias, Bisnis yang Makin Bersemi Kala Pandemi 

Bagi kamu yang ingin sekali membuka usaha tapi kepentok modal karena keuangan lagi seret akibat pandemi. Pilihan bisnis dengan modal murah tentu menjadi salah satu alternatif dari sedikitnya pilihan yang ada dalam mendapatkan uang tambahan.

Tapi bisnis apa yang laku di musim pandemi saat ini?

Pilihan bisnis modal murah yang bisa bersemi dimusim pandemi itu banyak, mulai dari makanan, online, kurir sampai ikan hias. Yep kamu tidak salah baca, ikan hias ternyata merupakan salah satu bisnis modal minim yang bersemi di kala pandemi.

Siapa yang menyangka bisnis ikan hias dimusim pandemi ternyata mampu memberikan keuntungan yang menjanjikan? Meningkatnya peminat ikan hias dikala pandemi menjadi salah satu alasan kenapa bisnis ikan hias menjadi contoh peluang usaha yang sangat berpotensi.

Bayangkan saja, keuntugan yang bisa didapat dari berbisnis ikan hias bisa mencapai 3 kali lipat dari modal awal, bahkan bisa semakin mahal lagi jika ikan memiliki corak yang unik dan langka. Keuntungan yang bisa diperoleh bisa mencapai 10 kali lipat!

Anda Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Kenapa Minat Mengoleksi Ikan Hias Semakin Meningkat Ketika Pandemi?

                                                        Gambar 1. Ikan Hias 

Alasannya sederhana, karena harus bekerja atau belajar dirumah menjadikan banyak orang memiliki banyak waktu luang dalam menekuni hobi mereka bahkan menemukan hobi baru. Dan mengoleksi ikan hias sudah lama menjadi hobi yang populer di Indonesia.

Hobi yang banyak digeluti terutama oleh para kaum Adam ini pun banjir peminat karena berbagai manfaat positif yang diberikan oleh hobi mengoleksi ikan hias seperti mengurangi stres, menghilangkan jenuh, therapeutic, dan bisa dibisniskan lagi.

Dengan berbagai keuntungan yang bisa didapat dari hobi mengoleksi ikan hias ini tentu saja menmanfaatkannya sebagai peluang usaha baru di musim pandemi seperti ini adalah keputusan yang cerdas.

Tips Memulai Bisnis Ikan Hias dengan Sukses Walau Modal Tipis

Modalnya boleh sedikit, tapi kalau mau sukses berarti bekal lainnya yang harus banyak. Namanya juga berbisnis, punya ide mumpuni aja tidak cukup apalagi jika bisnis yang dipilih memiliki banyak kompetitor. Hal seperti pengetahuan dan strategi juga sangatlah penting untuk dimiliki ketika akan memulai binis.

                                                                Gambar 2. Ikan Hias 

Nah, biar yang belum pernah berbisnis sebelumnya tidak salah langkah dalam menjalankan bisnis ikan hias pertamamu. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

1. Pilih Ikan Hias untuk Konsumen Menengah dan Menengah Kebawah

Hobi mengoleksi ikan hias itu bukan cuman untuk mereka yang berduit dan punya kolam ikan di belakang rumahnya. Tapi orang-orang yang hanya memiliki kubik kecil sebagai akuarium atau toples kaca juga berhak menekuni hobi mengoleksi ikan hias.

Dan ikan hias yang bisa dipilih untuk dijual jika kamu menargetkan konsumen menengah dan menengah kebawah adalah ikan hias yang hidup di air tawar karena tidak terlalu memerlukan perawatan yang ekstra dan biaya yang besar seperti ikan cupang dan koki.

Selain itu kenapa lebih baik memilih menjual ikan hias air tawar pun memberikan beberapa keuntungan tambahan untuk kamu yang baru banget di bisnis ini. Seperti:

Modal yang murah, dimana dengan modal Rp100.000-Rp500.000 kamu sudah bisa punya bisnis ikan sendiri.

Selain itu, ikan hias yang kecil seperti cupang tidak memerlukan banyak tempat dan perawatan yang ekstra sehingga minim pengeluaran.

Dan segmentasi konsumennya lebih besar daripada ikan hias laut. Dimana peminat ikan hias air tawar kecil seperti cupang bisa dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.

2. Punya Pengetahuan Tentang Pengembangbiakan Ikan

Memulai bisnis ikan hias tidak semerta-merta beli ikannya, taruh di akuarium lalu nunggu pembeli. Tapi kamu juga harus tau cara merawatnya, makanannya sampai cara mengembangbiakannya. Boleh-boleh saja memulai belajar pelan-pelan tentang pengembangbiakan ikan sekaligus berbisnis.

Tapi alangkah lebih baiknya demi mengurangi risiko ikan mati dan bisnis merugi kamu bisa mulai belajar sedikit dari sekarang agar tidak kaget ketika menjalankan bisnis tersebut secara nyata.

3. Baru Mulai, Fokus Dulu Pada Satu Jenis

Fokus terhadap satu jenis ikan hias tapi dengan jaminan keuntangan yang lumayan tentu saja lebih baik daripada mencoba mengembangbiakan berbagai jenis ikan hias dalam waktu yang bersamaan.

Namanya juga masih level pemula, ada baiknya kamu memanfaatkan momen awal bisnis sebagi kesempatan untuk belajar sebanyak-banyaknya.

Nanti, jika kamu merasa sudah cukup jago baru mulai menambah 2-3 jenis ikan hias untuk dikembangkan dan dibisniskan.

4. Maksimalkan Potensi Bisnis, Jangan Stuck Jualan Ikan Saja

Jika kamu ingin keuntungan yang lebih maksimal lagi. Jangan hanya fokus jualan ikan saja. Tapi temukan peluang bisnis lain dalam bisnis tersebut.

Maksudnya?

Jadi, dalam bisnis ikan hias itu kamu bisa maksimalkan dengan ikut berjualan bibitnya, makanannya sampai tempatnya (akuarium atau toples kaca). Kamu juga bisa berjualan obat-obatan untuk ikan hias sampai aksesoris akuarium.

5. Strategi Pemasaran yang Tepat

Kamu bisa memanfaatkan media sosial, e-commerce dan blog untuk memasarkan bisnis kamu. Kamu hanya cukup mengupload gambar ikan hias yang kamu akan jual sebaik mungkin untuk diupload ke berbagai akun media sosial kamu. Jangan lupa tulis alamat selengkap mungkin, biar calon pembeli bisa dengan mudah menemukan toko kamu.

Untuk e-commerce kamu bisa manfaatkan untuk menjual bibit dan perlengkapan memelihara ikan hias juga menjual jasa pemasangan atau pengantaran ikan hias langsung kerumah.

Agar target konsumen lebih tepat sasaran, kamu juga bisa menjajakan bisnis mu dikomunitas pecinta ikan hias yang bisa kamu temukan di facebook atau forum online.

Ayo Buruan Mulai sebelum Kompetitor Makin Menjamur

Modal sudah siap, tempat sudah siap, ilmu berbisnis sudah lumayan, jadi apalagi nih yang ditunggu?

Jangan menunda-nunda kesempatan baik. Mumpung peminat ikan hias masih banyak akan lebih baik jika kamu sesegera mungkin memulai bisnis ikan hias mu sendiri sebelum pesaing semakin banyak dan mengurangi kesempatan mu untuk meraih cuan sebanyak-banyaknya.

                                                            Gambar 3. Ikan Hias  

Daftar Pustaka :

Siti Hadijah, Tips Mulai Usaha Ikan Hias, Bisnis yang Makin Bersemi Kala Pandemi.  11 September 2020. https://www.cermati.com/artikel/tips-mulai-usaha-ikan-hias-bisnis-yang-makin-bersemi-kala-pandemi. Diakses tanggal 9 Oktober 2020


Hama dan Penyakit Pada Ikan Nila

Serangan penyakit jarang ditemukan mewabah secara besar-besaran dalam budidaya ikan nila. Kalau pun ada, hanya berupa serangan lokal. Namun pembudidaya tetap harus berhati-hati. Karena penyakit ikan nila bukan tidak mungkin datang mengganggu.

Kondisi paling rentan terhadap serangan hama dan penyakit biasanya terjadi pada fase pembenihan ikan nila, dari penetasan hingga pendederan. Penyakit ikan nila bisa ditularkan lewat aliran air, udara dan kontak langsung. Atau, terjadi karena kondisi lingkungan yang buruk. 

Pengobatan hama dan penyakit pada ikan cukup menyita sumber daya dan biayanya mahal. Oleh karena itu, pencegahan harus lebih diutamakan dibanding pengobatan. Dilihat dari segi ekonomi tindakan pencegahan lebih efesien.

                                                    Gambar 1. Ikan Nila yang kena penyakit

Pencegahan hama dan penyakit

Pencegahan merupakan langkah yang paling efektif untuk menekan resiko hama dan penyakit ikan nila. Karena bila hama dan penyakit sudah menyerang, ongkos penanggulangannya akan lebih besar.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit ikan nila, diantaranya:

1. Pengolahan dasar kolam, yaitu pengeringan, pengapuran dan pemupukan. Pengeringan dilakukan dengan menjemur dasar kolam setiap kali hendak memulai budidaya. Sinar matahari bisa membunuh sebagian besar hama dan penyakit yang mungkin ada pada periode budidaya sebelumnya. Pengapuran dasar kolam juga membantu mematikan sebagian penyakit. Untuk lebih detailnya silahkan baca persiapan kolam untuk budidaya ikan.

2. Memasang filter atau saringan pada pintu pemasukan air untuk mencegah sebagian hama dan vektor pembawa penyakit masuk ke dalam kolam.

3. Lakukan secara rutin pemberantasan hama secara mekanis (diambil atau dibunuh) dan pemberantasan hama secara biologis (mempertahankan predator alami hama). Apabila hama tetap membandel bisa dipertimbangkan menggunakan obat-obatan kimia.

4. Gunakan bibit ikan nila unggul yang tahan terhadap penyakit. Bibit sebaiknya didapatkan dari sumber terpercaya, seperti litbang-litbang perikanan.

5. Mengurangi kepadatan ikan agar tidak terjadi kontak antar ikan secara langsung. Dengan jarangnya populasi, kadar oksigen terlarut dalam air kolam akan lebih banyak.

6. Berikan pakan dengan takaran yang tepat untuk menghindari terjadinya penumpukan sisa pakan dalam kolam. Sisa pakan akan membusuk sehingga menurunkan kualitas lingkungan kolam dan menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit.

7. Lakukan penanganan ikan secara hati-hati pada saat penebaran atau pemindahan antar kolam, agar ikan tidak terluka yang memicu infeksi penyakit.

8. Apabila langkah pencegahan sudah dilakukan dan hama penyakit tetap muncul, baru lakukan pemberantasan hama dan pengobatan penyakit dengan menggunakan obat-obatan kimia. Yang perlu diingat, pemberian bahan kimia akan mendatangkan efek samping lain.

Pengobatan penyakit bisa dilakukan dengan memberikan bahan kimia pada kolam, merendam ikan yang sakit, mencampur obat dengan pakan, atau memberikan obat secara langsung pada tubuh ikan.

Hama ikan nila

Hama yang memangsa ikan nila tidak jauh berbeda dengan hama ikan air tawar tawar lainnya. Beberapa hama ikan nila yang paling sering dijumpai dan mempunyai efek mematikan diantaranya:

a. Notonecta

Masyarakat Jawa Barat menyebutnya bebeasan (menyerupai beras) karena terdapat bintik putih seperti beras. Hama ini menyerang benih ikan yang masih kecil. Upaya pencegahannya cukup sulit.

Bila jumlahnya sudah terlalu banyak, hama ini bisa diberantas dengan menyiramkan minyak tanah pada kolam. Jumlah minyak tanah yang diperlukan 5 liter tiap 1000 m2 luas kolam. Cara ini cukup efektif menekan populasi notonecta.

                                                        Gambar 2. Notonecta Glauca

b. Larva cybister

Hama ini dikenal dengan nama ucrit, lebih mematikan dibanding notonecta. Warnanya kehijauan dan dapat bergerak dengan cepat. Bagian depan terdapat taring untuk menjepit mangsa, sedangkan di bagian belakangnya terdapat sengatan. Ucrit biasanya menyerang benih ikan.

Ucrit menyukai lingkungan kolam yang banyak mengandung material organik. Untuk mencegahnya, bersihkan kolam secara rutin dari gulma dan sampah organik. Bila sudah dewasa akan bermetamorfosis menjadi kumbang yang bisa meloncat antar kolam.

Bahan kimia yang mematikan bagi ucrit, akan mematikan juga bagi benih ikan nila. Oleh karena itu, hama ucrit hanya dianjurkan untuk diberantas secara mekanis dan mengefektifkan pencegahan.

Penyakit ikan nila

Ikan nila bisa dikatakan relatif tahan terhadap penyakit. Hingga saat ini belum pernah ditemukan wabah penyakit secara besar-besaran yang menyerang ikan nila. Tidak seperti budidaya ikan mas, yang sering dilanda wabah.

Secara umum, terdapat dua tipe penyakit ikan nila, yakni penyakit infeksi atau penyakit menular, dan penyakit non-infeksi yaitu disebabkan oleh kondisi lingkungan yang buruk. Berikut ini beberapa penyakit ikan nila dari jenis penyakit infeksi yang sering dijumpai:

Trichodina sp. Jenis mikroorganisme yang menjadi parasit pada ikan air tawar maupun ikan air laut. Parasit ini biasanya menyerang bagian luar seperti kulit, sirip dan insang. Tandanya terlihat luka pada organ-organi yang diserang. Bisa dicegah dengan menjaga sanitasi kolam dan memasang filter air atau bak pengendapan pada instalasi pengairan kolam. Pengobatan bisa dilakukan dengan merendam ikan yang sakit dalam larutan garam (NaCl) sebanyak 500-1000 mg/liter selama 24 jam. Atau dengan larutan formalin sebanyak 25 mg/liter.

Saprolegniasis. Penyakit yang disebabkan oleh sejenis jamur. Biasanya menyerang telur, larva dan benih ikan. Bagian tubuh yang diserang organ-organ luar. Penampakan penyakit ini seperti benang halus berwarna putih atau putih kecoklatan. Pengobatan dilakukan dengan merendam telur atau ikan yang terserang dalam larutan malachite green 1 mg/liter selama 1 jam, atau larutan formalin 200-300 mg/liter selama 1-3 jam, atau NaCl 5 gram/liter selama 15 menit.

Epistylis spp. Parasit ini umumnya menyerang organ-organ bagian luar seperti kulit, insang dan sirip. Ciri-ciri ikan yang terserang bagian insangnya berwarna merah kecoklatan, ikan sukar bernapas, gerakan lambat, dan pertumbuhannya terhambat. Penularan penyakit terjadi karena kontak langsung dengan ikan yang sakit. Pencegahannya dengan mengurangi padat tebar ikan. Pengobatannya dengan merendam ikan dalam larutan formalin 200 mg/liter selama 40 menit, atau KMnO4 20 mg/liter selama 15-20 menit.

Bercak merah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Menyerang organ bagian dalam dan luar. Ciri-cirinya ada pendarahan pada bagian tubuh yang terserang, sisik terkelupas, perut membusung. Bila menyerang kulit akan terlihat borok. Ikan terlihat lemah dan sering muncul ke permukaan kolam. Bila di bedah bagian dalamnya mengalami pendarahan pada hati, ginjal dan limpa. Pengobatan bisa dilakukan dengan cara menyuntik, perendaman atau dengan mencampur obat pada pakan. Obat perendaman kaliumpermanganat 10-20 mg/liter selama 30-60 menit. Penyuntikan dengan tetramysin 0,05 ml per 100 gram bobot ikan atau kanamysin 20-40 mg/kg bobot ikan. Pencampuran pada pakan dengan oxytetracylin 50mg/kg pakan, diberikan setiap hari selama 7-10 hari.

Sedangkan penyakit non-infeksi yang banyak ditemukan dalam budidaya ikan nila disebabkan oleh:

Kualitas air. Kualitas air yang buruk membahayakan perkembangan ikan. Oleh karena itu kualitas air harus terus dipantau. Pastikan saluran masuk dan keluar tetap lancar. Bila air disirkulasikan untuk beberapa kolam, penggunaan bak penyaringan air lebih direkomendasikan. Air yang berkualitas akan membuat ikan selalu berada dalam kondisi bugar dan sehat.

Pakan. Pemberian pakan harus tepat jenis dan takaran. Pakan yang tersisa akan mengendap di dasar kolam, menurunkan kualitas air dan menimbulkan gas-gas berbahaya bagi ikan.

Keracunan. Keracunan pada ikan biasanya disebabkan oleh pemberian pakan yang salah, misalnya pakan kadaluarsa. Bisa juga disebabkan oleh adanya senyawa beracun dalam kolam, seperti H2S yang timbul dari pembusukan material organik di dasar kolam. Atau, polutan berbahaya yang terbawa dari sumber air.

Penanganan ikan. Dalam menangani ikan usahakan secara hari-hati. Misalnya saat penebaran atau pemindahan kolam, jangan sampai tubuh ikan terluka karena jaring atau benda keras lainnya. Luka pada tubuh ikan akan memicu penyakit.

Genetis. Gunakan selalu benih ikan yang baik. Penyakit juga bisa disebabkan oleh keturunan. Misalnya, bentuk tubuh ikan yang tidak sempurna atau cacat.

—–

Daftar Pustaka :

Gufran Kordi. 1997. Budidaya ikan nila. Dahara Prize.
Gusrina. 2008. Budidaya ikan Jilid 3. Kementrian Pendidikan Nasional.
Usni Arie. 2004. Pembenihan dan pembesaran nila gift. Penebar Swadaya.
https://alamtani.com/hama-dan-penyakit-ikan-nila/ diakses pada tanggal 9 Oktober 2020

Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...