Selasa, 22 Februari 2022

 Tipe - Tipe Wadah dan Kemasan Olahan Ikan

WADAH

Wadah dapat dibagi secara garis besar menjadi dua macam tergantung pada penggunaannya, yaitu wadah bagian luar atau wadah pengangkutan dan wadah untuk konsumen atau wadah penjualan. Tujuan utama dari wadah pengangkutan adalah sebagai tempat dan juga untuk melindungi isinya selama pengangkutan dari pabrik ke konsumen. Fungsi dari wadah untuk konsumen atau wadah penjualan yaitu memberikan sejumlah tertentu barang dalam satu unit yang akan dibeli oleh konsumen terakhir.

Ada enam tipe utama wadah bagian luar atau wadah pengangkutan Peti-peti atau krat (crates) dari kayu atau plywood.

  1. Kotak-kotak kayu atau baja (kegs) polywood
  2. Drum-drum baja dan alumunium.
  3. Drum dari fibre board.
  4. Peti-peti dari fibre board yang padat dan bergelombang.
  5. Kantung dari tekstil (yute, katun, linen) 
  6. Karung (bales)

Disamping keenam tipe utama tersebut, ada beberapa tipe yang tersusun dari wadah plastik yang diperkuat dengan dengan fibre glass. Wadah plastik seringkali juga digunakan untuk pengangkutan bahan-bahan cair.

Kelompok utama dari wadah-wadah untuk konsumen atau penjualan adalah :

  1. Kaleng-kaleng logam dan wadah yang bagian tutupnya diperkuat dengan logam.
  2. Botol-botol dan stoples gelas.
  3. Wadah-wadah plastik dengan bermacam-macam bentuk yang kaku atau agak kaku.
  4. Tabung-tabung yang tahan rusak kalau jatuh, baik terbuat dari logam maupun plastik.
  5. Kotak yang dibuat dari kertas tebal dan karton yang kaku dan dapat dilipat.
  6. Wadah dari paper-pulp dengan bermacam-macam bentuk.
  7. Pengemasan yang fleksibel terbuat dari kertas, paper board, plastik tipis, foil, laminats yang digunakan untuk membungkus, kantung, amplop, sachet, pelapis luas dan lain-lain.

Disamping ketujuh tipe utama tersebut, ada beberapa tipe yang tersusun dari wadah plastik yang diperkuat dengan dengan fibre glass. Wadah plastik seringkali juga digunakan untuk pengangkutan bahan-bahan cair.

Kelompok utama dari wadah-wadah untuk konsumen atau penjualan adalah :

  1. Kaleng-kaleng logam dan wadah yang bagian tutupnya diperkuat dengan logam.
  2. Botol-botol dan stoples gelas.
  3. Wadah-wadah plastik dengan bermacam-macam bentuk yang kaku atau agak kaku.
  4. Tabung-tabung yang tahan rusak kalau jatuh, baik terbuat dari logam maupun plastik.
  5. Kotak yang dibuat dari kertas tebal dan karton yang kaku dan dapat dilipat.
  6. Wadah dari paper-pulp dengan bermacam-macam bentuk.
  7. Pengemasan yang fleksibel terbuat dari kertas, paper board, plastik tipis, foil, laminats yang digunakan untuk membungkus, kantung, amplop, sachet, pelapis luas dan lain-lain.

Bahan-bahan Kemasan

Pengelompokan dasar bahan-bahan pengemas yang digunakan untuk bahan pangan termasuk hasil perikanan adalah:

  1. Logam seperti lempeng timah, baja bebas timah, alumunium
  2. Gelas
  3. Plastik, termasuk beraneka ragam plastik tipis, yang berlapis laminates dengan plastik lainnya, kertas atau logam (alumunium)
  4. Kertas, paperboard, fibreboard.
  5. Lapisan (laminate) dari satu atau lebih bahan-bahan di atas

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI TERHADAP BAHAN YANG DIKEMAS

Penyimpangan mutu bahan pangan termasuk komoditas perikanan dan produk-produk olahannya adalah penyusutan kualitatif dimana bahan tersebut mengalami penurunan mutu sehingga menjadi tidak layak lagi untuk dikonsumsi manusia. Bahan pangan dikatakan rusak apabila telah mengalami perubahan cita rasa, penurunan nilai gizi, atau tidak aman lagi untuk dikonsumsi karena dapat mengganggu kesehatan. Makanan rusak adalah makanan yang sudah kadaluarsa atau melampaui masa simpan (shelf-life). Makanan kadaluarsa barangkali masih tampak bagus akan tetapi mutunya sudah menurun, demikian pula nilai gizinya.

Selain penyusutan kualitatif dikenal pula penyusutan kuantitatif, yaitu kehilangan jumlah atau bobot, karena penanganan yang kurang baik maupun gangguan biologi (serangan serangga dan tikus). Susut kualitatif dan kuantitatif sangat penting dalam proses pengemasan. Apabila dibandingkan antara kedua jenis susut tersebut, maka susut kuantitatif lebih berperan dalam pengemasan.

Pengemasan sebagai bagian integral dari proses pengolahan dan pengawetan komoditas perikanan dapat pula mempengaruhi mutu, yang disebabkan oleh perubahan-perubahan :

Perubahan fisik dan kimia karena migrasi zat-zat kimia dari bahan kemas (monomer plastik, timah putih, korosi).

Perubahan aroma (flavor), warna, tekstur yang dipengaruhi oleh perpindahan uap air dan oksigen.

DESAIN PENGEMASAN

Untuk menambah daya tarik suatu produk, salah satu rangkaian/bagian pengemasan yang penting untuk diperhatikan adalah desain kemasan. Desain kemasan harus dibuat semenarik dan secantik mungkin untuk menambah nilai jual suatu produk. 

Ketika mendesain kemasan, beberapa unsur yang harus tercantum dalam kemasan antara lain: 

o Nama produk

o Nomor pendaftaran produk

o Komposisi bahan penyusun produk

o Kode produksi

o Berat/volume produk

o Aturan pemakaiannya,

o Tanggal kadaluarsa

o Peringatan akan bahaya samping

o Cara penyimpanan

o Nama pabrik pembuatnya

o Merek dagang

o Kualitas produk

Gambar 1. Kemasan Olahan Ikan 

Suatu desain bisa saja menjadi trade mark pada masa tertentu namun kita juga harus mempertimbangkan seberapa lama produk tersebut akan bertahan pada posisinya. Oleh karena itu perlu dipikirkan untuk memperbaharui konsep desain yang telah ada. Inovasi pada kemasan produk memang perlu dilakukan asalkan kemasan baru tersebut tetap mempertahankan beberapa unsur lama.

Hal yang perlu diperhatikan ketika ingin mengubah suatu desain adalah respon dari konsumen. Jangan sampai suatu perubahan dilakukan secara drastis dengan mengubah semua sisi. Hal ini akan berdampak buruk dengan hilangnya citra produk yang kita pasarkan. Ada baiknya kita mengubah sedikit demi sedikit sambil mengenalkan perubahan baru tersebut kepada konsumen. Karena tanpa komunikasi maka kemungkinan kecil perubahan baru tersebut dapat diterima dengan cepat.

Desain kemasan kemudian diwujudkan dalam bentuk label kemasan. Teknik pelabelan bisa dicetak, bisa juga secara sederhana yaitu dengan sablon.


Sumber : Modul TOT Pengembangan Produk Berbasis Ikan Pelagis, 2009

https://www.lalaukan.com/2013/08/tipe-tipe-wadah-dan-kemasan-olahan-ikan.html


Minggu, 20 Februari 2022

 SISTEM BUDIDAYA MINA PADI

 

Sistem mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan di sela-sela tanaman padi. Jenis ikan yang dapat dipelihara pada sistem tersebut adalah ikan mas, nila, mujair, karper, tawes dan lain-lain.

Ikan Nila merupakan jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah, karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik meskipun di air yang dangkal, serta lebih tahan terhadap matahari.

Agar pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu, pemeliharaan ikan di sawah harus disesuaikan dengan sistem pengairan yang ada, sehingga produksi padi tidak terganggu. Sawah yang sesuai untuk mina padi adalah sawah yang berpengairan teknis maupun setengah teknis.

Usaha mina padi selain merupakan usaha yang menguntungkan, juga dapat meningkatkan pendapatan petani, serta membantu program pemerintah dalam usaha memenuhi gizi keluarga.

Selain itu, keuntungan yang didapat pada sistem mina padi ini di antaranya:

  1. Mengurangi hama penyakit pada tanaman padi seperti hama tikus, keong mas dan wereng.
  2. Lahan sawah menjadi subur dengan adanya kotoran ikan yang mengandung berbagai unsur hara.
  3. Mengurangi penggunaan pupuk.
  4. Ikan dapat juga membatasi tumbuhnya tanaman lain yang bersifat kompetitor (pesaing) dengan padi dalam pemanfaatan unsur hara.
  5. Mengurangi biaya penyiangan tanaman liar.

Budi daya mina padi tidak terlalu berbeda dengan budi daya padi sawah biasa. Mulai dari penyemaian bibit hingga panen, semuanya relatif sama. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, berikut beberapa di antaranya:

Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk menambah kesuburan tanah dan menumbuhkan plankton-plankton sebagai pakan alami ikan.

  • Pemupukan Dasar. Pupuk kandang/kotoran ayam: 1-2 ton/ha sebagai pupuk dasar diberikan sesudah pengolahan tanah. Pupuk buatan dapat diberikan pupuk NPK dengan takaran pupuk P dan K berdasarkan kadar atau status hara P dan K tanah. Untuk tanah dengan kandungan P rendah, takaran pupuk: 125 kg SP-36/ha. Untuk tanah dengan status P tinggi takaran pupuk: 50 kg/ha. Pupuk P diberikan pada saat tanam atau paling lambat pada umur 3 minggu. Pupuk K hanya diperlukan pada tanah yang mengandung hara K rendah yang diberikan sekaligus pada saat tanam bersamaan dengan pemberian pupuk Urea dan SP-36 sebagai pupuk dasar atau paling lambat pada umur 40 hari atau menjelang fase primordia.
  • Pemupukan Susulan. Pupuk susulan berupa 50 kg/ha Urea, diberikan 2 minggu kemudian dengan cara ditebar.

Pemilihan Varietas Padi dan Bibit Ikan

Varietas padi yang cocok untuk sistem mina padi adalah yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  • Perakaran dalam, agar padi yang ditanam tidak mudah roboh sehingga menghambat pergerakan ikan.
  • Cepat beranak (bertunas), untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan tunas akibat genangan air. Batang kuat dan tidak mudah rebah, untuk menghindari pertumbuhan batang yang lemah akibat serapan air ketanaman yang cukup tinggi.
  • Tahan genangan pada awal pertumbuhan. Daun tegak untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima oleh permukaan daun, sehingga proses fotosintesis lebih baik dan pertumbuhan padi akan meningkat.
  • Varietas padi tahan hama dan penyakit.

Berdasarkan kreteria di atas maka petani banyak menjatuhkan pilihan pada varietas padi Ciherang. Jumlah benih padi yang diperlukan kurang lebih 25 kg/ha. Bibit padi dapat ditanam setelah ditumbuhkan terlebih dahulu selama 15-21 hari. Sistem tanam yang sering digunakan dalam mina padi Jajar Legowo 2:1 atau 4:1.

Adapun kriteria benih ikan yang cocok untuk mina padi yaitu:

  • Tahan terhadap goncangan lingkungan dan penyakit,
  • Memiliki pertumbuhan cepat,
  • Disukai konsumen,
  • Nilai ekonominya tinggi, dan
  • Diutamakan yang tidak berwarna cerah untuk menghindari serangan hama terutama hama burung,

Jenis ikan yang bisa dipilih sesuai kriteria di atas yaitu ikan nila (ukuran 5-8 cm).

Penebaran Benih Ikan

Waktu yang tepat untuk menebar benih ikan yaitu di saat tanaman padi berumur 30 HST (Hari Setelah Tanam) yaitu setelah penyiangan pertama dan pemupukan dasar. Penebaran dapat dilakukan pada sore atau pagi hari.

Ini bertujuan untuk menghindari obat-obatan atau pupuk. Jumlah benih ikan tebar padat dengan ukuran 5-8 cm kurang lebih berjumlah 1000-2000 ekor/hektar.

Pengaturan air setelah penebaran benih ikan dengan ketinggian mengikuti pertumbuhan tanaman. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang saringan dari kawat atau anyaman bambu untuk mencegah keluarnya ikan yang dipelihara dan mencegah ikan liar masuk ke dalam petakan sawah.

Pada pintu pengeluaran air perlu diatur sedemikian rupa, untuk menahan air sesuai dengan kebutuhan dan membuang air yang berlebihan pada saat terjadi hujan.

Pemeliharaan Ikan

Pemberian pakan ikan dapat diberikan setelah 3 hari benih ikan ditebar di sawah. Jenis pakan dipilih adalah pakan apung dengan kadar protein 28-32%. Pemberian pakan dihentikan setelah ikan berkurang nafsu makannya. Periode pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2 kali sehari pada waktu pagi dan sore hari.

Untuk memelihara kesuburan padi maka dapat diberikan pupuk kandang setelah ikan berumur 2-3 minggu, dengan cara ditebar. Dosis yang digunakan kurang lebih 0,25 kg/m2.

Pemanenan

Saat panen yang paling tepat adalah ketika 90% gabah menguning. Panen ikan dilakukan 10 hari sebelum panen padi dengan cara mengeringkan petakan sawah. Setelah air surut maka ikan akan terkumpul pada kamalir/parit.

Ikan yang ada dalam kamalir kemudian digiring menuju ke bak penampungan, selanjutnya ikan ditangkap dengan menggunakan scoop-net. Ikan-ikan yang tertangkap kemudian ditampung di tempat penampugan yang berisi air bersih.

Gambar 1. Mina padi

Sumber:

http://www.gemaperta.com/2016/03/minapadi-dengan-i...

http://www.infoagribisnis.com/2016/05/mina-padi/

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/79212/SISTEM-BUDIDAYA-MINA-PADI/


Selasa, 15 Februari 2022

Cara Budidaya Ikan Mas Di Kolam Tanah Bagi Pemula

Gambar 1. Budidaya ikan mas di kolam tanah

Ikan mas atau (Cyprinus carpio) adalah jenis ikan air tawar yang pada umumnya paling banyak kita temukan di indonesia. untuk membantu perekonomian msyarakat sebagaimana ikan mas dapat di budidayakan baik dalam kolam terpal ataupun kolam tanah.Pada kenyataanya dalam hal produksi ikan mas dapat mampu bersaing dalam harga di atas rata-rata ikan konsumsi lainya,Dan dalam budidaya ikan mas ini pemasaranyapun sangat mudah ikan mas ini di jual mulai dari harga Rp 2.500.-5000/ekor tergantung dari besarnya ikan tersebut selama penjualan kekonsumen, juga banyak di minati oleh masyarakat karena mempunyai sumber protein yang sangat baik,Untuk memulai usaha budidaya ikan mas kalian harus mengetahui terlebih dahulu cara-cara mendasarnya biar bisa mendapat hasil panen yang banyak.Adapun cara-caranya yang nanti akan saya terangkan di bawah ini mohon di simak baik-baik dari awal hingga ahkir supaya bisa mengetahuinya dengan benar budidaya ikan mas di kolam tanah\

Pemilihan Induk Ikan Mas

Tidak ada bedanya dengan budidaya ikan pada yang lainya agar dapat mengasilkan benih yang bagus dan berkualitas,pemilihan induk harus benar-benar di perhatikan agar keturunan yang di hasilkan sehat dan menghasilkan benih yang banyak.Tenang saja di bawah ini akan saya jelaskan bagimana memilih indukan yang baik dan benar di antaranya yaitu:

Umur

Sebagai mana agar dapat menghasilkan telur yang banyak dan bagus umur indukan betina harus berkisar 1-2 tahun,dengan pencapaian umur ini berat indukan sudah mencapai 2-3 kg lebih/ekor dan sudah cukup umur untuk di jadikan bibit/indukan,Sedangkan umur pejantan yang sudah siap kawin umurnya relatif lebih muda dari indukan betina,yang bisa di jelaskan di antaranya yaitu sudah mencapai umur 8 bulan,dengan berat badan 0,5kg/ekor

Bentuk Badan

Pemilihan bentuk badan pada keduanya keseluruhan meliputi dari ujung mulut sampai ujung ekor harus benar-benar mulus dan tidak ada goresan atau lecet sedikitpun di badan idukan tersebut.dan garis sisik kanan dan kiri harus sama,dan tersusun secara teratur,bila sisik yang terlihat kusam atau tidak cerah bisa di bilang induk kurang sehat atau sudah cukup umur

Kepala

bagian kepala induk ikan mas lebih kecil dari bagian tubuhnya,tutup insan normal,ujung mulut di bibir atas mempunyai 2 kumis,mata jernih.dan pangkal ekor yang bagus tidak cacat/luka,kuat jika indukan ikan mas pangkal ekornya cacat/luka sebaiknya di singkirkan dari pemilihan induk ikan mas

Membedakan Induk Ikan Mas Jantan Dan Betina

Betina

  1. Mempunyai badan di bagian perut gendut, dan buncit
  2. Mempunyai gerakan lamban
  3. Bila di urut dari atas ke bawah terasa gember-gember dan kemaluanya akan mengeluarkan cairan yang berwarna kuning

Jantan

  1. Mempunyai tubuh yang ramping
  2. Mempunyai gerakan yang lincah,gesit
  3. Bila bagian perut di urut dari atas ke bawah maka kemaluanya akan mengeluarkan cairan yang berwarna putih,cairan itu bisa di sebut sperma

Memelihara Indukan

Bila indukan sudah di seleksi dan memenuhi syarat sperti yang sudah di jelaskan di atas selanjutnya harus mempersiapkan kolam khusus untuk induk jantan dan betina supaya proses perkawinanya bisa berjalan dengan lancar .Setiap indukan betina yang akan memijah membutuhkan luas kolam 6-7 meter, dengan kedalaman air kolam 60-80 cm.Kolam untuk memijahkan ikan mas ini bisa di lakukan dalam berupa kolam tanah,kolam terpal,dan kolam bata

Pemasangan Kakaban

Setelah indukan sudah di masukan ke dalam kolam tahap selanjutnya adalah memasang kakaban yang terbuat dari ijuk sebagai tempat untuk proses peneluran,Ukuran kakaban biasanya yang di gunakan yaitu:1×0,4,1x,05 meter dan 2×0,4 meter.proses pembuatan kakaban ini tergantung persediaan ijuk.cara untuk membuat kakaban yaitu:

Potong bambu menjadi ukuran (1 meter atau 1,5 meter)dan di belah menjadi 4 bagian kemudian di haluskan dengan pisau atau bendo

Kemudian ijuk di masukan kedalam tengah-tengah 2 belahan bambu dari pangkal sampai ujung lalu di iket atau bisa juga menggunakan paku

Pemasangan kakaban yang sudah siap kemudian di letakan pada bagian tengah kolam,semua kakaban di letakan semua pada sebatang bambu yang panjangnya hampir sama pada kolam pengikatan kakaban di bambu guna mencegah supaya kakaban tidak berkeliaran

Proses Penetasan Telur

Setelah diadakan proses pemijahan maka ada proses selanjutnya yaitu proses penetasan larva, dimana ikan mas ini telah melakukan proses pemijahan semalam bila semalam tidak mengeluarkan telur biasanya 1-2 hari akan mengeluarkan telurnya pada media yang telah disiapkan yaitu kakaban

Setelah telur sudah menempel di kakaban kemudian angkat dengan perlahan dan hati – hati supaya telur yang telah menempel tidak rusak.Setiap 1 induk betina mengeluarkan telur, yatu berkisar antara 3000 – 5000 butir. Dalam perkembangannya telur yang di buahi secara lambat akan berubah menjadi buram sedangkan telur yang gagal dibuahi akan mempunyai membran yang buram (putih keruh) di mana inti telur tidak terlihat dengan jelas. Telur yang seperti itu akan membusuk dan akan menyebabkan media pertumbuhan jamur

Bila kondisi lingkungan cukup baik maka telur ikan mas akan metes 1 -3 hari setela proses pembuahan, lama penetesan telur tergantung dari kondisi air dan dan kandungan oksigen pada lingkungan, pada temperatur air yang cukup tinggi maka waktu penetasan telur menjadi cukup singkat, temperatur yang baik yaitu berkisar antara 19 -20°C, bila temperatur air tinggi atau rendah maka biasanya proses penetasan telur akan gagal. Sedangkan tingkat kelarutan oksigen yang baik adalah 4 – 7 ppm sementara pH yang baik adalah 6,5 – 8,5. untuk menghindari terjadinya perubahan tersebut maka perlu diatur pemberian aerasi pada bak pemijahan

Persiapkan Tempat Untuk Benih/larva Ikan Mas

Agar hasil panen bisa mencapai hasil yang kita inginkan hal yang pertama adalah mempersiapkan tempat untuk budiddaya ikan mas sebagai mana supaya ikan mas nyaman di tempat kehidupanya tahapan-tahapan yang harus di lakukan yaitu:

Perbaikan Kolam Tanah

Kolam yang sudah rusak atau bolong-bolong karena ulah binatang lainya seperti yuyu,ular,lingsang dll,harus segera di perbaiki dengan cara menutupnya dengan di padatkan menggunakan tanah ,Perbaikan ini di lakukan supaya binatang-binatang tersebut tidak bisa masuk ke dalam lubang

Pembersihan gulma(rumput-rumput yang menjalar masuk ke dalam kolam)rumput yang terlalu tebal di galengan-galengan kolam sebaiknya di bersikan dengan cara pembersihanya di lakukan dengan pacul

Setelah gulma sudah bersih kemudian lakukan pengangkatan lumpur yang sudah menupuk di dasar kolam dan meletakanya di galengan kolam tanah

Bila saluran air pembuangan dan pemasukan yang terbuat dari paralon atau bambu ada yang rusak sebaiknya segera di ganti dengan yang baru agar air yang masuk dan keluar dapat berfungsi normal kembali sehingga air dapat dikendalikan dengan sesuai kebutuhan kolam

Pengeringan Kolam Tanah

Setelah proses di atas sudah selesai langkah selanjutnya yaitu pengeringan dasar kolam,pengeringan kolam ini di lakukan dalam jangka waktu kurang lebihnya 1 miinggu hal ini perlu di lakukan guna menetralisirkan tanah dan membuang gas-gas yang beracun yang terdapat di dalam kolam dan bertujuan untuk memusnahkan hama dan telur-telur ikan-ikan pengganggu seperti ikan gabus,ikan sepat,yuyu,ular kadut

Selama proses pengeringan kolam,kolam harus di beri kapur tohor secara merata ,dosis kapur yang di anjurkan adalah 60 gram permeter persegi itu tinggal di x saja sama luas pada kolam masing-masing,Dalam pemberian kapur selain bertujuan untuk menaikan pH tanah juga bisa menghapus bibit-bibit penyakit yang masih berada di dalam kolam

Pemupukan Kolam Tanah

Langkah selanjutnya adalah pemberian pupuk kandang.pupuk harus di tebar secaraa merata, dosis pupuk yang di anjurkan adalah 60 gram permeter persegi itu tinggal di x saja sama luas pada kolam masing-masin.pemberian pupuk ini bertujuan untuk menyuburkan tanah.tanah yang di beri pupuk nantinya akan menumbuhkan kutu air yang semaik hari semaik berkembang biak.dan kutu air ini yang nantinya menjadi pakan alami ikan mas,jika kurang puas dengan pemberian pupuk kandang,bisa di tambah dengan pupuk urea dan tsp dosisnya sama seperti yang sudah di terangkan tadi

Penggenangan Air Untuk Kolam Tanah

Setelah kolam di beri kapur dan pupuk dan sudah di biarkan selama 1 minggu dalam taham pengeringan,langkah selanjutnya yaitu penggenangan air Caranya dilakukan secara bertahap. Pertama-tama genangi dasar kolam dengan air setinggi 10-15 cm. Dengan kedalaman air seperti ini sinar matahari masih bisa menembus dasar kolam. Sehingga berbagai macam tumbuhan dan hewan bisa berkembangbiak.

Biarkan kondisi tersebut selama 2-3 hari. Warna air akan terlihat kehijauan. Itu tandanya gangang sebagai makanan biota air dan ikan telah tumbuh. Setelah itu ketinggian air bisa dinaikkan hingga 60-75 cm dan kolam siap untuk ditebari benih/larva ikan mas

Pemeliharaan Larva

Pemeliharaan Ikan mas memerlukan waktu yang cukup lama oleh karena itu kita harus betul – betul memberikan perlakuan yang baik terhadap pemeliharaan larva tersebut sehingga berkembang menjadi sehat dan berkualitas

Dalam pemeliharaannya, kita harus memperhatikan tinggi permukaan air di kolam pemeliharaan larva yaitu volume air berkisar antara 20 – 30 cm tergantung pada bak yang digunakaan. Hal ini disebabkan kemapuan larva yang masih sangat terbatas, baik utuk berenang dan mencari makan

Larva maskoki sangat peka terhadap perubahan kondisi lingkungan, jika terjadi perubahan kondisi lingkungan maka bisa terjadi proses penguraian kotoran atau sisa makanan oleh bakteri pembusuk sehingga akan mengganggu pertumbuhan larva ikan mas tersebut bahkan bisa menimbulkan kematian massal

Larva ikan mas yang telah berumur dua hari, akan tampak seperti jarum. Selam lima hari pertama dalam hidupnya larva tersebut tidak perlu diberi makanan tambahan, sebab masih memiliki kantung kuning telur sebagai cadangan makanan. Pemberian makanan dilakukan setelah berusia enam hari karena cadangan makan mualai habis dan larva akan mulai beradaptasi dan akan mencari makanan disekelilingnya. Makanan yang biasa diberikan dapat berupa makanan alami dan buatan, atau campuran keduanya. Agar makanan tambahan yng diberikan dapat dimakan oleh larva tersebut maka makanan tambahan yang diberikanan harus berukuran kecil sesuai dengan besarnya mulut ikan tersebut

Makanan buatan yang sering diberikan yaitu berupa kuning telur yang telah direbus lalu dilarutkan dalam air dengan menggunakan kain kasa, cara pemberiannya yaitu dengan cara menyemprotkan secara menyeluruh kebagian kolam pemeliharaan , dosis pemberian makanan yaitu tidak boleh telalu banyk karena bisa menyebabkan pembusukan apabilah pemberian makanan secara berlebihan juga menyebabkan kekeruhan pada air

Untuk menghindari stres pada larva maka tidak seharusnya sering diadakan pergantian air karena adanya pergantian air secara keseringan dan berlebihan akan menimbulkan stres bahkan kematian pada larva. Dengan itu kita mengadakan pergantian air setiap 3 hari dengan menggunakan slang (pipa) volume air yang diganti tidak melebihi 1/3 dari volume air yang ada dikolam, pergantian air atau penyiponan biasa dilakukan pada pagi atau sore hari agar tidak terjadi perubahan temperatur yang berlebihan

Pembesaran

Ikan mas dengan cara memelihara dikolam tanah pembesaran dengan tiap pagi dan sore diberi makan agar ikan tersebut berkembang dengan baik dan berkualitas serta memiliki harga jual yang tinggi. Disampingitu juga kita harus memperhatikan ketinggian air karena dengan ketinggi air bisa mempengaruhi pertumbuhan ikan, maka ketinggian air harus disesuaikan dengan besarnya ikan yang dipelihara. Lamanya pembesaran bisa sampai 7 bulan atausatu tahun. Atau ikan tersebut siap lagi untuk dipijakan.

Pemberian Pakan

Makanan ikan terbagi atas dua bagian yaitu makanan alami dan mkanan buatan, makanan alami yaitu makanan yang terbantuk secara alamiah sedangakan makanan buatan adalah makanan yang buat oleh manusia dengan bahan dan komposisi tertentu sesuai dengan kebutuhan ikan

Dosis pemberian makanan pada ikan yaitu pada larva yang berumur bulan tidak perlu diberikan makanan karena masih ada makanan cadangan, dosis makanan yang diberikan pada ikan tidak terlalu banyak karena kita harus cegh pembusukka yang terjadi pada kolam pemeliharaan. Dosir yang diberikanan tiap hari kira-kira yaitu berkisar antara 3-5% dari berat total ikan yang dipelihara, makanan ini tidak berikan secara sekaligus tapi diberikan secara bertahap.(Evi Liviawaty dan Eddy Afrianto 1999)

Pengendalian Hama Dan Penyakit

Keberhasilan sutatu budidaya ikan tidak terlepas dari adanya gangguan hama dan penyakit, dimana gangguan ini dapat memperlambat pertumbuhan ikan bahkan dapat mematikan ikan.Hama adalah organisme pengganggu yang dapat mengakibtkan kerugian atau kerusakan suatu usaha budidaya, serangan hama atau organisme pengganggu pada ikan mas koki bentuknya sangat beragam dengan ukuran yang biasanya lebih besar daripada mangsangnya. Sekelompok hewan air berukuran kecil juga berpotensi sebagai hama karena banyak memangsa benih – benih ikan maskoki dikolam pembenihan dan pendederan

Bebeasan 

Seperi butiran beras denagan bagian perut yang berwarna putih. Memangsa benih ikan mas yang berukuran 1-2 cm: pengadilanya dengan cara memasang strimin yang lubangnya kecil-kecil dipntu pemasukkan air

Ucrit

Mempunyai badan panjang dan mirip ulat,dengan ukuran 3-5 cm. pengadilanya dengan cara memasang strimin yang lubangnya kecil-kecil dipintu pemasukkan air,peyebaran hama ucrit juga dapat dicegah dengan cara menghindari penumpukan bahan organik disekitar kolam, karena dengan tumpukan bahan organik merupakan tempat hidup ucrit

Kodok

Kodok juga memangsa telur dan benih ikan mas yang masih berukuran kecil cara pengadilanya manual dengan cara membuang telur kodok yang mengapung dipermukkan air kolam dengan memakai serok,atau seser/jarring bulat

Ular Kadut

menyerang benih ikan mas cara pencegahanya yaitu diberantas secara manual dengan cara menangkapnya memakai alat klowong ular jenis ini biasanya muncul pada malam hari

Lingsang

sejenis berang – berang yang memakan ikan mas pada malam hari ikan yang dimakan bisa kecil sampai besar, baik yang ada didalam maupun dipermukaan air,pengadilanya dengan menangkapnya memakai jebakan rumpung atau jaring yang diberi umpan ikan atau bisa juga di buru dengan di bedil memakai senapan angin

Burung Cucuk Udang 

Ciri-ciri mempunyai bulu hitam,lehernya agak kemerahan mengkilapMenyerang ikan mas yang berukuran kecil maupun besar, burung ini akan memakan ikan dengan cara terbang rendah dan menyambar ikan yang berenang dipermukaan air. Pengadilanya kolam perlu dipasang penghalang bambu yang diberi rumbai – rumbai atau tali penghalang

Belut dan Kepiting

 Cara makanya yaitu berenang diatas permukaan air kolam dan memangsa ikan dengan berbagai ukuran. pengadilanya dengan menangakap dan di musnahkan

Penyakit

Penyakit biasanya menyerang pada ikan yang berupa jamur, bakteri, virus. Untuk mengatasi tibulnya masalah penyakit pada pemeliharaan ikan mas maka kita harus mengetaui gejalanya dan pengadilanya, adapun caranya sebagai berikut :

Bakteri aeromonas punctata

Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat & melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dlm organ hati & ginjal

Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut

Bengkak insang & badan

Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan.

Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m 2 , biarkan selama 1-2 minggu.

Cacing insang, Sirip, Kulit

Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan & menebal pada insang.

Pengendalian: direndam dlm larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit & direndam dlm Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam; hindari penebaran ikan yg berlebihan.

Bintik merah (White spot)

Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yg ada disekitarnya & berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air

Pengendalian: direndam dlm larutan Methylene blue 1% (1 gram dlm 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam & Direndam dlm garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.

Kutu Ikan

Gejala: benih & induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip & insang terlihat jelas adanya bercak merah

Pengendalian: ikan yg terinfeksi diren& dlm garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit & direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit; dengan pengeringan kolam hingga retak-retak

Gatal

Menyerang benih ikan

Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium.

Pengendalian: rendam selam 15 menit dlm larutan formalin 150-200 ppm

Pemberian Makan Bergizi

Cara lain untuk mencegah serangan penyakit atau parasi terhdap ikan adalah dengan menjaga kondisi ikan agar selalu dalam keadaan sehat dan memiliki ketahahan tubuh yang kuat. Hal ini dapat dilakukan dengan memberinya maknan bergizi dan mengandung cukup vitamin yang dibutuhkan utuk menambah daya tahan tbuh. (Evi liawaty dan Eddy Afrianto 1999)


Panen

Cara panen ikan mas pada umumnya adalah dengan menyurutkan air kolam secara perlahan – lahan, yaitu dengan membuka pintu pengeluaran air dan menutup paralon masuk air. Agar benih ikan maskoki tidak terbawa arus air, pada pintu pengeluaran air tersebut dipasangkan seser. Sambil menunggu air kolam surut, benih ditangkap sedikit demi sedikit, dengan menggunakan seser

Proses pengeluaran air pada pipa pengeluaran ini bertujuan agar pada saat air kolam surut sudah banyak benih yang tertangkap. Kemudian benih hasil panen ditampung dalam ember besar dan dimasukkan kedalam bak penampungan benih ikan maskoki. Perlu diketahui bahwa, benih tidak boleh terlalu padat dalam bak penampungan

Pembudidayaan ikan mas akan dipanen setelah sudah berumur 1 bulan dimana biasanya ikan maskoki ini dipanen cepat karena ada permintaan dari konsumen, biasanya ikan maskoki dipanen pada umur 7 bulan kerena sudah memenuhi standar atau siap untuk dipijahkan 

Sumber Pustaka ;

https://tanipedia.co.id/cara-budidaya-ikan-mas-di-kolam-tanah/

Minggu, 06 Februari 2022

Cara Penyimpanan Alat tangkap Ikan yang Baik Dan Benar

Gambar 1. Alat Tangkap Jaring

Secara umum sebenarnya sangat sulit untuk membedakan antara pemeliharaan dan pengawetan suatu alat karena yang satu dengan yang lain saling berkaitan sangat erat. Memelihara suatu alat sebenarnya sudah termasuk didalam pengawetan alat tersebut sedangkan mengawetkan adalah merupakan salah satu dari cara pemeliharaan. Akan tetapi dalm hal ini baiklah akan sedikit dibedakan antara pemeliharaan dan pengawetan suatu alat penangkapan ikan walau tidaklah berarti memisahkannya.

Salah satu alat tangkap ikan

Pemeliharaan alat-alat penangkapan ikan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Penyimpanan dalam tempat yang aman

Berbagai penyebab kerusakan alat seperti jarring dimakan tikus, atau hewan-hewan lain atau jarring terbakar dan sebagainya perlu dihindarkan. 

Penyimpanan alat tangkap ikan yang baik dan benar

Oleh karena itu pada waktu alat-alat penangkapan ikan tidak digunakan, perlu dibuatkan tempat penyimpanan yang aman dari gangguan-gangguan kerusakan seperti tersebut diatas. Dalam hal ini perlu adanya gudang yang baik dan bersih serta jauh dari bahaya-bahaya yang menyebabkan terjadinya kebakaran.

2. Menghindarkan alat dari hal-hal yang memungkinkan akan menimbulkan kerusakan  seperti :

    a. Menghindarkan terhadap pengaruh sinar matahari yang sangat terik 

     Pada umumnya alat-alat penangkapan ikan akan dijemur sesudah dipakai. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa alat –alat penangkapan ikan yang bahanya dari serat –serat sintetis hendaknya jangan dijemur dalam sinar matahari secara langsung, karena sinar matahai dapat menjadikan bahan lat-alat pengkapan ikan tersebut mudah lapuk. Oleh karena itu sebaiknya alat-alat tersebut setelah dipakai hendaknya dicuci dahulu dengan air tawar kemudian diangin-anginkan saja ( ditiriskan ditempat yang sejuk) sampai kering, kemudian diangkat dan dimasukkan kedalam gudang.

Salah satu penyimpanan alat tangkap ikan yang kurang baik

    b. Menghindarkan dari pengotoran-pengotoran

Kecuali penyimpanan alat didalam gudang (di darat) maka tempat penyimpanan alat-alat penangkapan ikan di kapal sendiri haruslah diusahakan agar terhindar dari pengotoran-pengotoran seperti bekas-bekas minyak, bekas-bekas kotoran lain (makanan dan sebagainya). Karena pengotoran-pengotoran tersebut akan dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan baik secara kimiawi maupun jasad-jasad renik.

3. Pemakaian alat tersebut dengan cara hati-hati

Semua benda bila cara pemakaianya dengan hati-hati pasti akan lebih awet daripada bila dipakai engan seenaknya saja, demikian juga alat-alat penangkapan ikan. Kehati-hatian dalam pemakaian alat-alat penangkapan terutama bila kita hendak memasang alat tersebut terlebih dahulu kita harus yakin benar bahwa daerah tersebut adalah merupakan fishing graound yang baik, bekas karang atau tonggak-tonggak lain yang akan menyebabkan tersangkutnya jarring dan sebagainya.

Penggunaan alat tangkap yang tepat dapat memperpanjang usia alat tangkap ikan

Di samping itu perlu diperhatikan juga bahwa setelah pengangkatan alat biasanya banyak kotoran atau sampah-sampah yang tersangkut (terutama pada Gill net dan trawl net) utnuk itu agar segera sampah-sampah yang terikut tadi dibersihkan dari jaring.

4. Memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil pada alat sedini mungkin

Pada umumnya alat –alat penangkapan ikan setelah dipakai untuk operasi pasti mengalami kerusakan- kerusakan. Kerusakan alat ini kebanyakan disebabkan oleh :

  • Pengesahan antara alat dengan benda-benda lain (kapal, dan sebagainya)
  • Tersangkut oleh benda-benda lain(karang, tonggak dan sebagainya)
  • Digigit atau kena sirip ikan atau gerakan ikan yang akan melepaskan diri
  • Sengaja dirobek oleh nelayan karena terjadi kesusutan
  • Kerusakan-kerusakan tersebut di atas biasanya disebut dengan kerusakan-kerusakan mekanis yang tidak boleh dibiarkan terlalu lama (berlarut-larut) tidak diperbaiki. 

Perbaikan jaring

Gambar 2. Perbaikan dan perawatan jaring 

Kerusakan-kerusakan ini, apabila tidak segera diperbaiki setelah selesai operasi akan membawa akibat yang besar bagi kerugian-kerugian selanjutnya baik kerugian yang disebabkan karena menyusutnya daya tangkap dari alat tersebut ataupun akan menjadi penyebab dari keruskan-kerusakan selanjutnya yang lebih besar.

Sumber Pustaka : 

- Modul Penangkapan Ikan BPPP Tegal

- https://www.lalaukan.com/2016/07/cara-penyimpanan-alat-tangkap-ikan-yang.html

Rabu, 02 Februari 2022

Budidaya Ikan Nila di Kolam Tanah Bagi Pemula

Gambar 1. Budidaya Ikan Nila di kolam

Ikan nila merupakan ikan yang sangat banyak di cari di pasaran. Ikan ini sangat banyak peminatnya karena ikan ini memiliki tubuh besar dan daging yang banyak dan juga memiliki rasa yang enak.

Harga dari ikan ini relatif terjangkau di kalangan masyarakat luas sehingga menjadi salah satu primadona bagi pecinta olahan ikan. Pemeliharaan ikan ini pun tidak lah sesulit apa yang kita semua bayangkan karena memang hamper sama dengan pembudidayaan ikan lainnya.

Persiapan Kolam

Persiapan kolam budidaya merupakan starter awal di dalam melakukan pembudidayaan dan ini merupakan salah satu hal yang tidak dapat di abaikan karena kolam merupakan tempat hidupnya ikan dan perlu mendapatkan perhatian khusus.

Kolam ikan ini dapat menggunakan beberapa media seperti menggunakan kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, hingga menggunakan jaring terapung. Dan kali ini akan di bahas mengenai media dengan kolam tanah

Menggunakan kolam tanah ini dapat di katakana sebagai media yang sangat mudah dan murah karena tidak memerlukan bahan tambahan. Dan kolam jenis ini memiliki keunggulan karena dapat menjadi tempat bertumbuhnya tumbuhan dan juga hewan yang nantinya akan berguna sebagai makanan alami dari ikan nila.

Langkah Persiapan Kolam Budidaya

Dalam langkah persiapannya akan banyak sekali yang di lakukan dan akan di jabarkan sebagai berikut:

1. Pengeringan Dasar Kolam

Pengeringan ini di lakukan dengan di jemur selama 3-7 hari tergantung cuaca dengan patokan tanah sudah meretak dan ketika di injak akan meninggalkan jejak sedalam  1-2 cm.

2. Pembajakan atau Pencangkulan

Bajak atau cangkul permukaan tanah sedalam kurang lebih 10 cm sembari membersihkan bebatuan dan kotoran di dalam kolam.

3. Pengapuran

Pengapuran ini di lakukan apa bila tingkat keasaman tinggi atau pH rendah. Pengapuran ini dapat di lakukan dengan dolomit atau kapur pertanian lainnya. Pengapuran di lakukan untuk mendapatkan tingkat keasaman yang pas yaitu 7-8 pH. Dosis yang di perlukan tergantung tanahnya, untuk pH 6 sebanyak 500kg/ha. pH 5-6 sebanyak 500-1500 kg/ha, pH 4-5 sebanyak 1-3 ton/ha. Kapur harus dapat di pastikan masuk ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm dan selanjutnya di diamkan selama 2-3 hari.

4. Pemupukan

Pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk organic seperti pupuk kandang atau kompos. Pupuk ini diberikan agar dapat mengembalikan suburnya tanah & dosis yang diberikan kurang lebih 1 sampai 2 ton per hektarnya. Pupuk di sebar merata dan di diamkan 1-2 minggu. Jika merasa perlu, bisa tambahkan pupuk kimia seperti urea 50 sampai 70 kg/ha & TSP 25 sampai 30kg/ha kemudian biarkan kembali 1 hingga 2 hari kedepan.

5. Pengairan

Pengairan ini dapat di lakukan bertahap dengan mengalirkan air sedalam 10-20 cm dan di diamkan selama 3-5 hari agar terpapar sinar matahari untuk dapat memberi ganggang dan organisme air lain dapat tumbuh. Kemudian isikan kembali air hingga mencapai ketinggian 60 sampai 70 cm.

6. Memilih Benih

Setelah semua selesai maka di perlukan benih ikan. Pemilihan benih ini sangat sensitif dalam menentukan tingkat keberhasilan dan untuk hasil yang baik dapat menggunakan benih ikan dengan jenis kelamin jantan di karenakan pertumbuhan ikan nila jenis jantan ini 40% lebih cepat di bandingkan dengan jenis betina.

Dengan budidaya monosex atau berkelamin sama akan lebih produktif jika di bandingkan dengan berkelamin campuran. Ikan nila ini sangat gampang dalam melakukan perkawinan sehingga akan di khawatirkan menghabiskan energy lebih untuk melakukan perkawinan dan pertumbuhan dari si ikan akan terhambat.

7. Penebaran Benih

Setelah kolam terisi air 60-75 cm maka akan siap di tebari benih. Tingkat padatnya ikan kurang lebih sebanyak 15 sampai 30 ekor per m² nya dgn benih yang berukuran 10 sampai 20 gr/ekor yang nantinya bakal di panen ketika sudah mencapai 300 gr/ekor. Sebelum melakukan penebaran alangkah baiknya jika di lakukan adaptasi agar ikan tidak kaget dan mati.

Caranya adalah dengan memasukan wadah berisi benih ikan nila ke dalam kolam dan biarkan beberapa jam dan setelah itu miringkan wadah benih ikan nila dan biarkan ikan keluar dengan sendirinya.

8. Pemeliharaan

Setelah itu di lakukan perawatan hingga ikan nila panen. Berikut langkah-langkah di dalam pemeliharaan ikan nila:

9. Pengelolaan air

Air sangatlah penting bagi ikan maka dari itu perlunya perawatan khusus pada air kolam dengan parameternya yaitu kandungan oksigen dan pH air. Atau juga dapat di lakukan pemantauan kadar NH3, Co2 dan H25 apa bila di perlukan.

Apabila kandungan oksigen rendah dapat di lakukan sirkulasi air dengan menaikan aliran debit air. Ketika kolam sudah mengandung H25 dan NH3 dengan bau yang busuk maka segera ganti air dengan cara mengeluarkan ⅓ air dan menambahkan air baru.

10. Pemberian pakan

Pakan sangatlah penting dan perlu pengelolaan yang baik. Berikanlah pakan pelet dgn tingkat protein sebesar 20-30%. Perlu diketahui ikan nila memerlukan pakan setidaknya 3% dari besar bobot tubuhnya sendiri setiap hari. Pemberian pakan di lakukan pagi dan sore, untuk memastikannya dapat di lakukan sampel ikan per 2 minggu dan di timbang bobotnya sehingga dapat di ketahui berapa pakan yang di perlukan.

Kalkulasi kebutuhan pakan ikan nila:

  • Satu kolam ada 1500 ekor ikan nila dgn ukuran 10 sampai 20 gr/ekor
  • Rata-rata bobot ikan → (10+20)/2 = 15 gr/ekor
  • Maka kalkulasi pakan yang dibutuhkan → 15 x 1500 x 3% = 675 gr = 6,75 kg / hari
  • Cek rutin bobot ikan setiap 2 minggu agar dapat menyesuaikan volume pakan yang dibutuhkan.

11. Pengendalian Hama dan Penyakit

Ikan nila ini merupakan ikan yang sangat kuat sehingga pada situasi normal dapat bertahan tetapi apabila budidaya secara besar maka serangan penyakit perlu di perhatikan. Tersebarnya penyakit ikan nila ini amat cepat apalagi jenis penyakit infeksi yang menular. Penularan dapat lewat air sehingga dapat menjangkit 1 kolam ikan bahkan lebih.

12. Pemanenan

Panen dapat di lakukan dengan keperluan pasar dan ukuran untuk pasar berkisar 300-500 gram/ekor. Pemeliharaan ikan nila yang berukuran 10 sampai 20gr/ekor hingga 300 sampai 500gr/ekor bisa kita  lakukan dengan waktu kurang lebih 4 – 6 bulan.

Demikianlah penjelasan mengenai Budidaya Ikan Nila di Kolam Tanah Bagi Pemula. Semoga informasi di atas dapat menjadi salah satu sarana pembelajaran dan pengetahuan mengenai budidaya ikan nila. Semoga usaha anda sukses kedepannya. Terimakasih.

Sumber pustaka: 

- kebun.co.id

- https://www.minapoli.com/info/budidaya-ikan-nila-di-kolam-tanah-bagi-pemula

Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...