Minggu, 07 Februari 2021

Cara Ternak Lele Bioflok Sederhana Hasil Maksimal

 Cara Ternak Lele Bioflok Sederhana Hasil Maksimal

                                           Gambar 1. Budidaya Bioflok Lele di salah satu wilayah binaan penyuluh

        Budidaya lele dengan menggunakan sistem bioflok adalah sebuah sistem pemeliharaan ikan lele dengan metode menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi sebagai pengolah lombah budidaya lele itu sendiri. Limbah pada budidaya lele diolah menajdi gumpalan-gumpalan yang berbentuk kecil atau bisa disebut sebagai flok/floc. Flok tersebut kemudian akan dimanfaatkan sebagai pakan alami lele. Untuk menumbuhkan mikroorganisme dapat dipacu engan cara kultur bakteri non pathogen atau probiotik, serta menggunakan aerator dalam kolam untuk menyuplai oksigen sekaligus sebagai pengaduk air di dalam kolam.

Cara ternak lele bioflok ini sebenarnya sudah dikembangkan lebih dahulu oleh negara-negara maju seperti Australia dan Jepang, namun demikian Indonesia dari tahun ke tahun sudah mulai banyak muncul pembudidaya lele yang mengadopsi sistem bioflok ternak lele yang dijalankannya. Selain pada ikan lele, sistem bioflok ini juga dapat digunakan pada budidaya udang air tawar.

Tahapan Ternak Lele Bioflok

- Pembuatan kolam lele bioflok

Menyiapkan kolam budidaya adalah langkah awal dalam cara ternak lele bioflok. Adan dapat menghemat biaya kolam dengan menggunakan bahan terpal yang diperkuat dengan rangka atau tulang-tulang dari besi atau bambu. 

Untuk ukuran kolam, anda dapat menyesuaikan dengan lahan yang terlah dipresiapkan. Tetapi jikan Anda memang melakkukan ternak lele bioflok ini dengan tujuan usaha makan dapat menggunakan kolam yang lebih besar dengan kapasitas produksi yang besar pula.

Sebagai patikan untuk ukuran luas yang ideal yaitu 1 m3 makan dapat menampung ikan lele hingga mencapai 1000 ekor. Lain halnya jika anda melakukan tenak ikan lele dengan sistem konvensional, dimana dengan ukuran tersebut hanya mampu menampung ikan lele sebanyakan 100 ekor saja. 

- Cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah memberikan naungan atau atap pada kolam. Hal ini bertujuan untuk menghindari terik sinar matahari langsung dan guyuran air hujan. Terik sinar matahari langsung dan guyuran air hujan perlu anda hindari arena mempengaruhi mtu dari air kolam menjadi tidak layak.

Perlatan lain yang perlu adan persiapkan adalah mesin aerator yaitu alat yang digunakan untuk meniupkan oksigen atau udara ke dalam air kolam.

Mempersiapkan air ternak lele bioflok

Setelah kolam yang akan anda gunakan telah siap, langkah berikutnya dalam cara ternak lele bioflok adalah menyiapkan air untuk pembesaran atau ternak ikan lele anda. Pada hari pertama isilah kolam dengan air hingga mencapat ketinggian 80-100 cm. Hari kedua,masukan probiotik atau bakteri non pathogen dengan dosis 5 ml/m3. Jenis probiotik yang dapat anda gunakan misalnya seperti POC, BMW, atau lainnya.

Pada hari ketiga, masukkan pakan untuk bakteri pathogen berupa molase atau tetes tebu dnegan dosis 250 ml/m3. Pada malam harinya anda dapat menambahkan dolomite dengan dosis 150-200 gram/m3. 

Penggunaan dolomite hanya diambil airnya saja. Selanjutnya diamkan air selama kurang lebih 7-10 hari agara mikroorganisme dapat hidup dan tumbuh dengan baik.

Tahap penebaran dan perawatan ikan lele

  • Benih ikan lele yang anda gunakan hendaknya berasal dari indukan unggulan atau berasal dari induk yang sama. Benih ikan lele yang sehat dapat anda lihat ari gerakannya yang aktif, warna dan ukurannya yang seragam, organ tubuhnya lengkap, bentuknya proporsional dengan ukuran sekitar 4-7 cm. setelah anda melakukan penebaran benih lele pada kolam bioflok makan keesokan harinya tambahkan probiotik dengan dosis 5 ml/m3.
  • Langkah selanjutnya dalam cara tenak lele bioflok adalah proses perawatan benih ikan lele. Perawatan untuk benih ikan lele dapat anda lakukan setiap 10 hari sekali. Perawatan dalam cara ternak lele bioflok langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  • Setiap 10 hari sekali anda bisa memberikan probiotik 5 ml/m3, ragi tempe sebanyak 1 sendok makan/m3, ragi tape 2 butir/m3, dan pada malam harinya anda dapat menambahkan dolmit yang diambil airnya saja sebanyakan 200 – 300 gr//m3
  • Setelah benih ikan lele berukuran 12 cm atau lebih maka perawatn dalam cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah setiap 10 hari sekali masukkan probiotik dengan dos 5 ml/m3, ragi tape sebanyak 2-3 sendok makan /m3, dan ragi tape 6-8 butir /m3, dan pada malam harinya tambahkan dolomit dengan dosis 200 – 300 ml//m3 yang diambil airnya saja. 

Untuk pemberian ragi tempe dan ragi tape terlebih dahulu dilarutkan ke dalam air.

Pemberian pakan pada ternak lele bioflok

  • Cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah pemberian pakan. Selama pembesaran pada budidaya lele bioflok perhatikan waktu pemberian pakan dan berikan aerasi setiap harinya. 
  • Pemberian pakan pada lele bioflok hendaknya anda kelola dengan baik agar dpaat mencapai produksi ikan lele yang maksimal. Gunakkanlah pakan dengan kualitas yang terbaik dan sesuaikan ukuran pakan yang anda berikan dengan lebar bukaan mulut ikan.
  • Pakan ikan lele dapat anda berikan dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari dengan dosis pakan 80% dari daya kenyang ikan lele. Cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah setiap seminggu sekali ikan lele bisa anda puasakan dengan tidak memberikan pakan
  • Sebelum anda memberikan pakan sebaiknya difermentasikan terlebih dahulu dengna menggunakan probiotik. Setelah flok/floc terbentuk pada kolam lele maka pemberian pakan dapat anda kurangi sebanyaka 30%.

Sumber referensi :
https://www.minapoli.com/info/cara-ternak-lele-bioflok-sederhana-hasil-maksimal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...