Jumat, 28 Mei 2021

Jenis Ikan Gurame

Jenis Ikan Gurame

 Pendahuluan

     Varietas, gurame dibagi menjadi 2 jenis, yaitu gurame putih dan gurame merah. Ciri-ciri gurame putih secara umum ditandai dengan sisik tubuhnya berwarna putih keperakan, sedangkan varietas merah ditandai dengan warna sisiknya yang merah kecoklatan.

Jenis gurame varietas putih yang telah dibudidayakan dan sudah dikenal masyarakat, diantaranya gurame jepun, porselen, blausafir, paris dan bastar. Sedangkan varietas merah diantaranya adalah gurame angsa dan gurame Purwokerto. Bagi orang awam, sulit membedakan jenis-jenis gurame tersebut. Namun, tidak demikian halnya bagi para pembudidaya gurame yang telah ahli.

 Jenis dan Keunggulan Gurame

a. Gurame Angsa atau Soang

Tubuh berwarna putih abu-abu dan bersisik besar. Ukuran tubuh lebih besar dan panjang dibanding jenis lain. Panjang tubuh maksimum 65 cm. Bila dipelihara dengan baik, bobotnya mencapai 2-8 kg/ekor. Pertumbuhan pesat. Telur yang dihasilkan induk betina lebih banyak.

b. Gurame Purwokerto

Warna tubuh hitam keabu-abuan. Bobot dan panjang tubuh hampir sama dengan gurame soang. Ciri-ciri yang menonjol adalah pertumbuhannya yang lebih cepat dibanding gurame jenis lainnya.

c. Gurame Jepun

Warna putih keabu-abuan dan kemerahan. Sisiknya tidak terlalu besar. Berat mencapai 3,5 kg/ekor. Tubuhnya lebih pendek dari jenis lain, maksimum 45 cm. 

d. Gurame Porselen

Tubuh umumnya berwarna keperakan dan merah muda (cerah) dengan ukuran kepala relatif kecil. Gurame porselen mempunyai kemampuan menghasilkan telur yang banyak sehingga baik untuk kegiatan pembenihan. Telur yang dihasilkan mencapai 10.000 butir/ekor induk. Dibanding dengan jenis lain yang hanya mampu menghasilkan telur sekitar 2.000-3.000 butir telur/ekor induk untuk berat tubuh induk yang sama. Berat induk 1,5-2 kg. Gurame porselen paling banyak banyak diminati pembenih gurame sebagai gurame pilihan indukan.

e. Gurame Blausafir

Warna cerah. Ikan yang telah menjadi induk memiliki panjang mencapai 35 cm. Berat 4 kg/ekor. Jenis ini mampu menghasilkan telur mencapai 5.000 butir per induk.

f. Gurame Paris

Tubuh berwarna cerah dengan sisik agak halus. Ukuran tubuh lebih kecil dibanding dengan jenis lain. Kemampuannya menghasilkan telur sekitar 5.000-7.000 butir per induk

g. Gurame Bastar

Induk gurame bastar, lebih dikenal oleh para pembudidaya sebagai gurame pedaging. Mempunyai sisik besar dengan warna agak kehitaman. Kepala berwarna putih polos. Oleh karena keunggulannya tersebut, gurame jenis ini dikenal masyarakat sebagai gurame pilihan.

Gambar 1. Ikan Gurame 

Sumber referensi :

- https://workamerica.co/jenis-ikan-gurame/

- https://www.faunadanflora.com/jenis-jenis-gurame-beserta-gambar-dan-penjelasannya/







Senin, 24 Mei 2021

Menyeleksi dan Memilih Jenis Induk Ikan Unggul

Menyeleksi dan Memilih Jenis Induk Ikan 

Mas Unggul


Keberhasilan usaha pembenihan ikan mas sangat ditentukan oleh kualitas induk. Pemilihan calon induk harus mempertimbangkan ras atau varietas ikan yang akan dipelihara. Ciri-ciri calon induk yang baik berbeda-beda untuk setiap ras atau varietas. Secara umum ciri-ciri calon induk yang baik sebagai berikut :
  • Sehat, tidak cacat, dan tidak terluka.
  • Umur induk 1.5—3 tahun.
  • Sisik tersebar teratur dan berukuran agak besar.
  • Sisik tidak terluka dan tidak cacat.
  • Bentuk dan ukuran tubuh seimbang, tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus.
  • Tubuh tidak terlalu keras atau terlalu lembek.
  • Perut lebar dan datar.
  • Ukuran tubuh relatif tinggi.
  • Bentuk ekor normal, cepat terbuka, pangkal ekor relatif lebar, dan tebal.
  • Kepala relatif kecil dan moncongnya lancip, terutama pada induk betina. Sebab, jumlah telur ikan mas yang berkepala kecil biasanya lebih banyak daripada ikan yang berkepala besar.
  • Jarak lubang dubur relatif dekat dengan pangkal ekor.
  • Di samping sifat-sifat umum di atas, perlu juga diperhatikan beberapa sifat spesifik induk ikan mas jantan dan induk ikan mas betina. Sifat-sifat spesifik tersebut sebagai berikut.

Induk betina mulai dapat dipijahkan setelah berumur 1.5 tahun atau minimal berbobot 1.5 kg.
Induk betina mulai matang kelamin (cukup untuk dipijahkan) jika perutnya terasa lunak dan sudah tampak membengkak ke arah belakang, dari atas lubang urogenital (lubang urine sekaligus kelamin). Lubang urogenital biasanya berwarna kemerahan dan agak terbuka, tetapi banyak juga yang tidak terbuka.
Induk yang telah matang kelamin pada umumnya tidak banyak bergerak atau gerakannya sangat perlahan.
Induk jantan mulai dipijahkan ketika berumur lebih dari enam bulan atau telah mencapai bobot minimal 0.5 kg.
Jika bagian perut induk jantan yang telah matang kelamin ditekan, akan keluar sperma.
Memilih induk ikan yang baik bukanlah pekerjaan mudah. Ikan yang berukuran paling besar belum tentu termasuk ikan yang pertumbuhannya paling cepat di dalam populasi tersebut. Hal ini terutama terjadi pada populasi calon induk yang mengalami penebaran dan pemanenan sampai beberapa kali.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan induk yang baik sebagai berikut.

  • Pemilihan calon induk dilakukan saat ikan masih burayak atau seukuran jari. Hal ini akan menjamin diperolehnya ikan-ikan yang baik untuk dibenihkan. Calon induk yang telah terpilih kemudian diberi tanda, misalnya pemotongan sirip atau pemasangan anting.
  • Ikan yang sudah diberi tanda tersebut dapat dicampur dengan ikan lain.
  • Menghindari terjadinya kawin silang dalam, yakni perkawinan ikan yang terjadi antarkerabat dekat. Kawin silang dalam akan menurunkan kecepatan pertumbuhan keturunan sampai 20%, menurunkan tingkat keberhasilan pembenihan, dan menurunkan resistensi (ketahanan) terhadap serangan penyakit. Perkawinan ikan antarsaudara misan juga akan menurunkan pertumbuhan sekitar 5% pada setiap generasi. Kawin silang dalam kemungkinan besar terjadi jika induk ikan itu digunakan berulang-ulang selama beberapa tahun sehingga keturunannya dapat kawin dengan biangnya.
  • Unit pembenihan minimal menggunakan induk sebanyak 30 ekor. Jumlah keseluruhan induk menggunakan perbandingan 3 jantan : 1 betina atau 3 jantan : 2 betina. Jika populasi induk seperti di atas, pemijahan dapat berlangsung sepanjang musim. Pemijahan hendaknya menggunakan stok induk hasil pemijahan yang berbeda untuk menghindari terjadinya kawin silang dalam.
  • Generasi-generasi calon induk hendaknya dipelihara secara terpisah untuk menghindari terjadinya pemijahan antara induk dan turunannya. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kualitas genetis induk.
  • Menggunakan ras atau strain unggul dari petani atau Balai Benih Ikan setempat. Ras ikan yang tahan penyakit dan memiliki produktivitas tinggi dapat tersedia dari program-program penelitian genetik perikanan. Apabila ras-ras ikan tersebut dapat dibuktikan keunggulannya, dengan sendirinya dapat dikembangkan di masyarakat petani ikan.  Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan atau pemeliharaan induk sebagai berikut. 
  • Untuk memperoleh induk unggul, sebaiknya dilakukan seleksi berdasarkan standar yang telah dibakukan.
Ada tiga cara yang umum dilakukan oleh pembudidaya ikan untuk mendapatkan induk yang baik dan unggul sehingga dapat menghasilkan benih yang unggul pula. Ketiga cara tersebut adalah seleksi massal, seleksi individu dan seleksi ilmiah. 
Ketiga cara tesebut tentu saja memiliki kelebihan maupun kekurangan. Berikut ini adalah ketiga cara memperoleh induk dan benih unggul :

a. Seleksi Massal
Salah satu cara yang paling sederhana dan murah adalah dengan seleksi missal. Seleksi ini merupakan hasil pemijahan berbagai jenis induk ikan yang dimiliki.
Selanjutnya dipilih benih hasil pemijahan yang mempunyai keunggulan fisik seperti pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan benih lainnya, warna yang sesuai dengan induknya, tubuh tidak cacat dan mempunyai sifat-sifat unggul dari induknya.

b. Seleksi Individu
Cara lain untuk memperoleh induk unggul adalah dengan seleksi individu, yaitu seleksi yang dilakukan secara individu atau ekor per ekor. Benih yang digunakan dipilih dari berbagai induk atau daerah. Selanjutnya dipilih benih yang terbaik, yaitu yang mempunyai karakteristik sesuai dengan standar yang telah dibakukan, seperti tidak cacat fisik dan mempunyai sifat-sifat unggul yang diturunkan oleh induknya. Benih yang dihasilkan memiliki kriteria kuantitatif sesuai dengan tahap pemeliharaannya, yaitu p-I, P-II, P-III, P-IV dan P-V. untuk lebih jelasnya syarat benih yang dapat dijadikan calon induk dan diharapkan mempunyai keunggulan dibanding induk yang belum jelas asal keturunannya. Berikut ini adalah kriteria tersebut:
Larva : umur 10-12 hari, panjang total 0,75-1 cm, bobot minimal 0,03 gr, keseragaman ukuran > 80%
Benih P-I : umur 40 hari, panjang total 1-2 cm, bobot minimal 0,2 gr, keseragaman ukuran > 80%
Benih P-II : umur 80 hari, panjang total 2-4 cm, bobot minimal 0,5 gr, keseragaman ukuran > 80%
Benih P-III : umur 120 hari, panjang total 4-6 cm, bobot minimal 1,0 gr, keseragaman ukuran > 80%
Benih P-IV : umur 160 hari, panjang total 6-8 cm, bobot minimal 3,5 gr, keseragaman ukuran > 80%
Benih P-V : umur 200 hari, panjang total 8-11 cm, bobot minimal 7,0 gr, keseragaman ukuran > 80%

c. Seleksi Alamiah
Seleksi alamiah terjadi secara kebetulan, yaitu benih yang dijadikan induk diperoleh dari induk-induk yang tidak jelas, tetapi mempunyai keunggulan sesuai standar baku, baik dari segi pertumbuhan maupun kriteria lainnya. 
Benih semacam ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada kolam pemeliharaan. Umurnya tidak jelas, tetapi kualitas keturunan yang dihasilkan sangat baik. Baiknya kualitas dimungkinkan karena adanya perawatan yang lebih baik oleh induknya. 
Pada umumnya benih dari hasil seleksi alamiah sangat sedikit jumlahnya, tetapi kualitasnya baik sehingga sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai induk.

Gambar 1. Induk Ikan Mas 

Sumber referensi :
https://agromedia.net/tip-seputar-pemilihan-induk-ikan-mas-2/



Senin, 17 Mei 2021

Mengolah Ikan Asin Berbahan Ikan Betutu

Mengolah Ikan Asin Berbahan Ikan Betutu

PENDAHULUAN

   Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat. Selain itu, daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama dan terhindar dari kerusakan fisik akibat infestasi serangga, ulat lalat, dan beberapa jasad renik perusak lainnya. Pengeringan atau pengasinan, baik dengan garam kering maupun air garam, adalah satu-satunya metode pengawetan ikan yang tersedia secara luas sampai abad ke-19. Ikan kering dan ikan asin (atau ikan kering dan asin) adalah makanan pokok di Karibia, Afrika Barat, Afrika Utara, Asia Selatan, Asia Tenggara, Tiongkok Selatan, Skandinavia, sebagian Kanada termasuk Newfoundland, pesisir Rusia, dan kutub Utara. Seperti daging asin lainnya, ia menyediakan protein hewani yang diawetkan bahkan tanpa pendinginan.

    Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Namun ikan juga cepat mengalami proses pembusukan dibanding bahan makanan lainnya. Oleh sebeb itu pengawetan perlu dilakukan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan sehingga tidak cepat membusuk. Salah satu cara pengawetan ikan secara tradisional yaitu dengan pengeringan. Proses pengeringaan menghambat aktivitas mikroorganisme dan enzimitas penyebab kerusakan pada ikan.  

Spesies ikan Betutu sudah banyak ditemukan diperairan Danau Tempe dan sudah dimanfaatkan oleh nelayan disekitarnya.

A. B a h a n :

Bahan utama : Ikan Betutu (Lappuso)

Garam

B. Peralatan :

1. Pisau

2. Baskom

3. Talenan

4. Keranjang

5. Para-para (tempat menjemur ikan)

6. Kemasan


C. Cara Membuat :

1. Ikan Betutu disiangi dihilangkan isi perutnya lalu dicuci bersih.

2. Sayat-sayat untuk ikan yang berukuran besar, belah dari punggungnya untuk ikan yang berukuran kecil. 

3. Setelah dicuci lalu dimasukan kedalam bejana tau baskom dan kemudian ditaburi garam.

4. Ikan disusun diatas para-para lalu dijemur selama 2-3 hari. Lama penjemuran juga tergantung dari cuaca dan tingkat pengrtingan yang diinginkan

5. Setelah ikan dijemur atau kering kemudian disortir sesuai mutu dan ukuran.

6. Selanjutnya ikan Betutu kering dikemas dalam kemasan plastic (mika) dan diberi label

7. Terakhir ikan Betutu kering  yang sudah dikemas siap untuk didistribusikan atau dipasarkan.    

Gambar 1. Ikan Asin 

Sumber referensi :

- https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_asin

-https://www.merdeka.com/jabar/7-resep-tumis-ikan-asin-sederhana-ala-rumahan-enak-dan-menggugah-selera-kln.html 






















































         





 



      



Kamis, 13 Mei 2021

GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan)

GEMARIKAN
(Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) 


Apa Itu GEMARIKAN?
Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) adalah gerakan moral yang memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi ikan secara teratur dalam jumlah yangn disyaratkan bagi kesehatan agar terbentuk manusia Indonesia yang sehat, kuat dan cerdas.
Indonesia merupakan negara maritim yang terbagi atas pulau-pulau dan sebagian wilayahnya merupakan perairan yang cukup luas. Potensi yang cukup luas terdapat di laut Indonesia berupa sumber daya alam yang melimpah, termasuk didalamnya terdapat banyak spesies ikan khususnya ikan yang dapat dikonsumsi. Oleh sebab itu, seharusnya sektor perikanan memiliki peluang yang cukup besar untuk dapat berkembang.

            Negara ini seharusnya dapat memanfaatkan kekayaan alamnya secara maksimal, kita tentu sudah mengetahui bahwasannya indonesia sebagai negara dengan cakupan perairan yang cukup luas, dimana di dalamnya terdapat banyak jenis ikan yang  baik untuk dikonsumsi penduduk indonesia dan tentunya dapat memenuhi kebutuhan protein penduduk indonesia. Namun , kita mengetahui bahwasannya penduduk indonesia memiliki tingkat konsumsi ikan yang masih dikategorikan rendah bahkan di kawasan Asia Tenggara Indonesia masih kalah dari Singapura dan Malaysia apalagi jika dibandingkan dengan Jepang dan Korea. Rendahnya konsumsi ikan perkapita penduduk di indonesia berbanding terbalik dengan wilayahnya yang kaya akan sumber protein nabati ini.

            Pulau Jawa merupakan daerah dengan konsumsi ikan perkapita terendah dibandingkan wilayah lainnya di indonesia, dan di wilayah Indonesia bagian timur memiliki tingkat konsumsi ikan yang cukup tinggi bahkan di atas rata-rata konsumsi ikan perkapita nasional. Hal ini mungkin disebabkan oleh budaya atau kebiasaan pola konsumsi yang berbeda dimasing-masing wilayah di Indonesia. Gambaran tersebut mengundang keprihatinan mengingat kekayaan sumberdaya ikan yang dimiliki Indonesia.

Gambar 1. Gemar Makan Ikan 

Ikan Sebagai Sumber Protein

            Sebagai sumber pangan, ikan memiliki kandungan gizi yang sangat baik seperti protein sebagai sumber pertumbuhan, asam lemak omega 3 dan 6 yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan pembentukan otak janin, vitamin, serta berbagai mineral yang sangat bermanfaat bagi ibu dan janin. Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga lebih mudah dicerna. Hal yang paling penting adalah harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan sumber protein lainnya.

            Meskipun tingkat konsumsi ikan penduduk Indonesia masih sangat rendah jika  dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan China, namun kontribusi protein ikan terhadap total protein hewani lebih baik yaitu mencapai lebih dari 50%. Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN yang memiliki tingkat konsumsi ikan lebih tinggi dari Indonesia, kontribusi pasokan protein ikan masyarakat Indonesia terhadap total protein hewani ini masih lebih tinggi dibanding Malaysia, Philipina, Thailand, Vietnam dan Myanmar. Bahkan untuk tahun 2008 dan 2009, kontribusinya mencapai 2/3 dari total konsumsi protein hewani. Namun, ketika pasokan protein dari ikan tersebut dibandingkan dengan total protein (termasuk protein nabati), komposisi pasokan protein dari ikan masih di bawah 15%.  Berdasarkan kelompoknya, pasokan konsumsi protein ikan sebagian besar berasal dari konsumsi protein ikan dan udang segar yaitu lebih dari 43% sedangkan kontribusi dari konsumsi protein ikan dan udang diawetkan sekitar 22%. Sementara itu, kontribusi dari protein hewani selain ikan yang dominan adalah telur ayam ras/kampung dan daging ayam ras/kampung.

                Kadar protein ikan segar atau olahan cukup tinggi, seperti cakalang 24,2 %, tuna 23,7 %, bandeng 21,7 %, lemuru 20,2 %, ikan mas 16 %, pindang 27 %, ikan asap 30 %, ikan asin 42-50 %, udang segar 21 % dan udang kering 62,4 %. Kandungan lemak ikan rendah, umumnya di bawah 5 persen. Bandingkan dengan kandungan lemak ayam yang mencapai 25 %. Ikan juga kaya akan kalsium, fosfor, besi, Vitamin A dan B1.

Mengapa orang Jepang pintar ?

            Tingkat kecerdasan orang Jepang ternyata berada di atas rata-rata tingkat kecerdasan orang Asia lainnya. Hal itu dibuktikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) Jepang yang mendapat pengakuan internasional dan sejajar dengan negara-negara industri maju. Selain itu orang Jepang juga dikenal tetap sehat dan memiliki gairah hidup tinggi sampai usia tua, bahkan sampai usia 80 tahun.

            Kecerdasaran terbentuk dari perpaduan faktor genetis, kultur dan lingkungan. Bibit pintar akan tumbuh jika di antara ketiga faktor tersebut tumbuh sinergi yang saling melengkapi. Secara genetis orang tua yang cerdas akan menurunkan anak-anak yang cerdas, tetapi kecerdasan akan tampak jika kebiasaan sehari-hari (kultur) termasuk pola konsumsi turut mendukung, serta ditunjang oleh lingkungan yang kondusif . Kegiatan bersekolah, aktif belajar, gemar berpikir dan mengemukakan pendapat akan merangsang peningkatan kecerdasan, sejalan dengan bertambahnya umur. Proses intelek terus berlangsung melampaui masa bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan grafik fungsi intelektual mulai menurun ketika usia 50 tahun mulai terlampaui.

            Fungsi intelek akan mengalami gangguan jika terjadi kasus kekurangan vitamin B1, B6, B12, mineral zinc dan iodium. Menurut ahli gizi otak, jenis makanan tertentu mempengaruhi produksi beberapa jenis neurotransmitter (zat penghantar listrik otak) seperti choline dan lecithin yang banyak terdapat dalam kuning telur, hati, otak, sumsum, kedelai dan biji-bijian lainnya. Neurotransmitter sangat vital untuk menghapal, oleh karena itu menu choline tinggi dapat memperbaiki daya ingat jangka pendek.

            Untuk meningkatkan kecerdasan otak, selain tergantung pada faktor genetis dan lingkungan, juga dipengaruhi oleh kultur pra dan pasca kelahiran, terutama menyangkut “makanan otak”. Selain ikan jenis “makanan otak” lainnya ialah kuning telur, hati, otak, sum-sum, kedelai dan biji-bijian lainnya. Tahu dan tempe terbuat dari kedelai, maka bahan pangan inipun kaya akan lecithin dan cholin. Ada baiknya dibuat resep masakan khusus yang menggabungkan jenis-jenis makanan tersebut, bisa dalam bentuk “bubur cerdas”, “sup cerdas”, dan sebagainya

            Untuk menjadi bangsa yang cerdas makan ikan perlu lebih digalakkan. Kalaupun ikan yang kaya DHA seperti tuna atau salmon sulit terjangkau, ikan lokal seperti lele, mas, mujair, bandeng, teri, kakap atau jenis lainnya tidak jadi masalah, karena ikan tersebut juga kaya protein, bahkan ikan asin memiliki kandungan protein tertinggi. Sebenarnya DHA dapat dibentuk dalam tubuh manusia, namun kemampuan fisiologis setiap orang untuk mengubah dari bahan baku (asam lemak tak jenuh ganda) menjadi DHA berbeda-beda, tergantung pada tingkat kesehatan, penyerapan dan kondisi lemaknya di dalam tubuh. Dengan demikian mengkonsumsi ikan sangat dianjurkan, selain mengandung DHA ikan juga mengandung EPA (C20H3O20. DHA dan EPA secara bersama dikenal sebagai Omega 3, yang sudah dikenal dapat mencegah serangan jantung, stroke dan impotensi.

                Ikan yang dikonsumsi perlu memenuhi persyaratan tertentu, seperti habitatnya tidak tercemar logam berat (Hg, Pb, dan Cu) . Selain itu, ikan harus dalam kondisi yang segar. Ciri-ciri ikan yang masih segar: tidak berbau amis, dagingnya masih kenyal, ekornya tidak kering dan menghitam serta matanya tidak berwarna merah, Hindari ikan yang penempatannya ditumpukan bersama hewan laut lainnya seperti kepiting, kerang dan udang, sebab hal itu akan menyebabkan terjadinya kontaminasi silang.  Indonesia memiliki perairan yang sangat luas, baik lautan atau daratan, dengan demikian potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki sangat besar. Upaya peningkatan konsumsi ikan akan memberikan manfaat ganda, selain meningkatkan kecerdasan, juga makin menggairahkan sektor perikanan.

Mengapa Harus Makan Ikan?
1. Ikan mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi dan lengkap.
Protein 13-20% per 100 gram ikan
Mineral Fosfor, zat besi, kalsium, iodium, selenium dan kalium
Vitamin Vit. A, B1, B6, B12,
Vit D dan Vit. E
Lemak Asam lemak tidak jenuh 

2. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
a. DHA pada daging ikan dapat meningkatkan kecerdasan anak dan kesehatan mata.
b. AA pada daging ikan berfungsi untuk pertumbuhan dan kekebalan tubuh dari berbagai penyakit.
c. EPA dan DHA dapat menurunkan kolesterol dalam hati dan jantung.
3. Nilai protein ikan sangat tinggi. Ikan mengandung protein yang lebih lengkap dibanding dengan protein hewani lainnya. Protein dalam tubuh ikan mengandung 20 asam amino penting terutama lysis, valin dan methionin. Protein ini berguna untuk pertumbuhan badan, mempertahankan dan memelihara kesehatan tubuh serta mencerdaskan otak. 
4. Kandungan asam amino essensial sangat tinggi. Asam lemak tidak jenuh Omega 3 berfungsi untuk proses tumbuh kembangnya sel-sel otak yang sanagt baik bagi tumbuh kembang otak anak. Omega 3 juga mempunyai kemampuan 2-5 kali untuk melawan kolesterol, memperlancar peredaran darah sehingga dapat mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah yang merupakan penyebab penyakit jantung koroner. Omega 3 juga dapat mengurangi tekanan darah dan mencegah penyakit kulti serta mengurangi peradangan. 
5. Kandungan kolesterol rendah.
Makan Ikan Harus Dibiasakan
Sejak Dini 
1. Daging ikan mudah dicerna. Mulai dari balita sampai dengan lansia dapat menikmatinya. Penyerapan protein pun tingkat cernanya sangat tinggi. Sehingga baik bagi anak-anak yang memiliki pencernaan yang agak bermasalah.
2. Diversifikasi olahan ikan pun sangat beragam. Diversifikasi ini mampu menarik anak-anak untuk menyukai mengkonsumsi ikan. Selain karena mudah dimakan, rasanya yang lezat, olahan yang beragam, dan cepat dapat disajikan.
3. Rasanya enak dan gurih sesuai dengan selera anak.
4. Mengandung asam amino essensial dan asam lemak Omega 3.

Ciri-Ciri Ikan Segar
1. Mata terang, bening, menonjol dam cembung.
2. Warna kulit cemerlang, sisik kuat dan mengikat.
3. Daging elastis dan kenyal.
4. Bau ikan segar dan spesifik (khas).

Jenis Komoditas Perikanan
1. Ikan laut : tuna, kakap merah, kembung, cumi-cumi, udang, dll.
2. Ikan air tawar : ikan mas, nila, gurame, lele, patin, bawal, dll.
3. Ikan air payau : bandeng, udang, dll.
4. Kepiting, rajungan, kerang, rumput laut, dll.


Sumber referensi :
https://kkp.go.id/djpt/ppnsungailiat/artikel/6676-gemarikan-gemar-memasyarakatkan-makan-ikan-upaya-peningkatan-gizi-sejak-dini








Senin, 10 Mei 2021

Membuat Fish Stick

Membuat Fish Stick 

Pendahuluan

Jenis-jenis ikan ekonomis rendah yang masih segar dapat kita peroleh dengan mudah di pasaran dengan harga terjangkau. Produk olahan dari jenis ikan ini masih terbatas macamnya.

Salah satu alternatif yang dapat kita gunakan dalam diversifikasi produk olahan adalah dengan menggunakan ikan tersebut sebagai bahan baku dalam pembuatan camilan ikan yang disebut Fish Stick.

Fish Stick ini mempunyai rasa yang gurih dan renyah, sehingga disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Alat yang digunakan

  1. Pisau
  2. Talenan
  3. Ulekan
  4. Baskom
  5. Wajan
  6. Kompor
  7. Penggiling daging
  8. Penggiling mie
  9. Serokan.

Bahan yang Digunakan

a. Bahan Baku :

1. Daging ikan yang telah dilumatkan sebanyak 300 gram.


b. Bahan dan Bumbu :

1. Tepung terigu     : 1.000 gram

2. Tepung tapioka     : secukupnya

3. Tepung maizena     : 200 gram

4. Garam             : 1 sdm

5. Daun jeruk purut     : 5 lembar

6. Seledri             : secukupnya

7. Telur             : 2 butir

8. Baking soda     : 1 sdt

9. Mentega     : 2 sdm

10. Lada halus     : 1 sdt

11. Ketumbar halus     : 2 sdm


Langkah Kerja

a. Daging ikan yang telah di fillet kemudian dilumatkan. Pelumatan daging ini dapat dibantu dengan food processor. Atau dapat diblender tanpa menggunakan air.

b. Haluskan bawang putih.

c. Iris halus daun seledri.

d. Campurkan daging ikan yang sudah dilumatkan dengan seledri yang sudah diiris, tepung terigu, bumbu halus, garam, telur dan baking soda.

e. Aduk adonan tersebut sampai kalis dan bisa dicetak.

f. Bila adonan terlalu lengket, maka dapat ditambah dengan tepung tapioka.

g. Tipiskan adonan sampai membentuk lembaran-lembaran.

h. Cetak atau dapat dipotong kecil-kecil sesuai selera.

i. Lalu goreng sampai kecoklatan.

j. Pengemasan dapat dilakukan dengan kantong plastik.

Gambar 1. Fish Stick 

Sumber referensi :

- https://cookpad.com/id/resep/661118-fish-stick

- https://bisnisukm.com/pembuatan-fish-stick.html

Kamis, 06 Mei 2021

Cara Pengolahan Lumpia Isi Ikan (Ekkado)

Cara Pengolahan Lumpia Isi Ikan (Ekado) 

    Ekado adalah makanan yang terbuat dari kulit tahu isi telur puyuh dan daging, lalu digoreng kering. Ekado biasanya ditemukan di restoran cepat saji ala Jepang yang menjamur di Indonesia. Ekkado ikan adalah jenis olahan yang dibuat dari daging cincang dengan penambahan bumbu-bumbu kemudian dibungkus dengan kembang tahu atau kulit pangsit dan dibentuk seperti kantong yang bagian atasnya diikat daun kucai atau daun pandan yang dilayukan. Produk ini memiliki peluang cukup baik untuk dikembangkan. Karena bahan baku ikan hampir semua jenis ikan dapat dibuat ekkado. Usaha ini mudah dikerjakan dan hanya memerlukan peralatan yang sederhana.

Gambar 1. Ekado (lumpia isi ikan)

Bahan yang digunakan :

Ikan 1 Kg

Kulit lumpia/kembang tahu 100 lbr

Garam halus 20 gr

Lada halus 5 gr

Bawang putih halus 15 gr

Daun kemangi Secukupnya

Bawang Bombay iris halus 200 gr

Daun bawang prei iris 100 gr

Gula pasir 20 gr

Penyedap rasa 1 bks

Minyak goreng Secukupnya

Tepung tapioka 150 gr

Wortel iris kecil 50 lbr

Minyak wijen Secukupnya


Peralatan yang digunakan :

1. Bak plastik

2. Dandang/panci pengukus

3. Baskom

4. Wajan

5. Cobek/ulekan

6. Suthil

7. Kompor

8. Serok

9. Pisau

10. Telenan

11. Garpu


Cara Pengolahan :

1. Ikan disiangi dan dicuci bersih

2. Ikan dikerok atau difillet dagingnya

3. Kemudian dikukus selama 30 menit. Lalu dihancurkan dengan garpu, 

4. tumis bawang Bombay, bawang putih dan daun bawang prei hingga harum, 

5. Campurkan daging ikan dengan bumbu-bumbu (garam, gula, merica halus, minyak wijen, tepung tapioca, penyedap rasa, daun kemangi, irisan wortel dan tumisan bawang Bombay)

6. Ambil selembar kulit lumpia/kembang tahu dan letakkan satu sendok makan adonan ikan

7. Bungkus dengan bentuk seperti dadar/lumpia

8. Lumpia ikan  yang sudah jadi dapat disimpan disuhu beku atau langsung digoreng dan disajikan dengan sambal dan saos tomat

9. dapat dibuat dengan bahan baku lumatan daging ikan mentah (belum dikukus) dan setelah dibungkus baru dikukus dan dibekukan.  


Sumber referensi :

- https://resepkoki.id/resep/resep-ekkado/

- https://www.kompas.com/food/read/2020/10/24/204800075/resep-ekado-versi-ekonomis-bisa-jadikan-frozen-food



 































Senin, 03 Mei 2021

Cara Membuat Dendeng Daging Ikan

 Cara Membuat Dendeng Daging Ikan 

Pendahuluan

Dendeng daging ikan yang dilumatkan merupakan produk olahan tradisional yang mempunyai cita rasa dan aroma khas, prinsip pengolahannya adalah dengan membuat adonan daging ikan yang dicampur dengan bumbu-bumbu seperti garam, gula, asam, dan bumbu lainnya yang kemudian dibentuk menjadi lembaran tipis dan kemdian dijemur atau dimasukkan ke dalam oven.

Alat yang digunakan :

a. Pisau

b. Talenan

c. Pemipih adonan/botol bekas yang higienis

d. Loyang

e. Baskom

f. Lembaran Plastik


Bahan yang Digunakan

a. Bahan Baku :

1. Daging ikan yang telah dilumatkan sebanyak 1.000 gram. Ikan air tawar yang dapat diolah menjadi dendeng seperti ikan nila, patin atau lele.

b. Bumbu :

1. Gula putih : 100 gram

2. Gula merah : 100 gram

3. Garam : 50 gram

4. Asam Jawa : 50 gram

5. Ketumbar : 15 gram

6. Lengkuas : 25 gram

7. Jahe : 5 gram

8. Bawang merah : 50 gram

9. Bawang putih : 50 gram

Langkah Kerja

a. Daging ikan yang telah di fillet kemudian dilumatkan. Pelumatan daging ini dapat dibantu dengan food processor. Atau dapat diblender tanpa menggunakan air.

b. Haluskan semua bumbu-bumbu yang ada. Setelah halus, campurkan bumbu-bumbu tersebut ke dalam daging yang telah dilumatkan. Aduk adonan tersebut sampai merata.

c. Setelah adonan merata, maka langkah selanjutnya adalah mencetak adonan dalam loyang yang telah diberi alas berupa lembaran plastik.

d. Adonan yang telah dimasukkan dalam loyang dipipihkan menggunakan pemipih adonan yang terbuat dari kayu atau dapat juga menggunakan botol bekas sirup yang sudah dicuci bersih dan higienis. Pipihkan adonan hingga permukaannya rata. Adonan dipipihkan sampai ketebalan + 0,5 cm.

e. Setelah dipipihkan, adonan dalam loyang tersebut dapat segera dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau dimasukkan dalam oven pada suhu 80-900C sampai adonan kering.

f. Setelah adonan kering, potong-potong adonan tersebut hingga menyerupai lembaran-lembaran.

g. Pengemasan dapat dilakukan dengan kantong plastik.

h. Untuk penyajian, goreng dendeng tersebut dalam api sedang hingga berwarna kecoklatan.

Gambar 1. Dendeng Ikan 

Sumber referensi :

- https://cookpad.com/id/cari/dendeng%20ikan

- https://imoforpcs.com/


















Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...