Senin, 17 Januari 2022

Resep Ikan Nila Goreng Krispi, Menu Serba Ikan Renyah Dan Sedap Untuk Makan Siang


Punya stok ikan nila di rumah? Segera contek Resep Ikan Nila Goreng Krispi enak dan langsung kita hadirkan di meja makan sebagai menu makan siang.

Gambar 1. Ikan Nila Krispi siap dihidangkan

Gambar 2. Kemasan Ikan Nila Presto Krispi 




Bahan:

4 ekor ikan nila ukuran sedang, dikerat-kerat

2 sendok teh air jeruk nipis

850 ml minyak untuk menggoreng


Bumbu Halus:

3 siung bawang putih, dihaluskan

2 buah kemiri, disangrai, dihaluskan

1 sendok teh ketumbar bubuk

150 ml air

2 sendok teh garam

1/4 sendok teh merica bubuk


Bahan Pelapis (aduk rata):

200 gram tepung protein sedang

50 gram tepung beras

1/2 sendok teh baking powder

1/2 sendok teh garam

1/4 sendok teh merica bubuk


Cara Membuat Ikan Nila Goreng Krispi:


1. Lumuri ikan dengan air jeruk nipis dan bumbu halus. Diamkan 15 menit.

2. Gulingkan di atas bahan pelapis. Kibas-kibaskan.

3. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang hingga matang.

Sumber Pustaka :

https://sajiansedap.grid.id/read/103607246/resep-ikan-nila-goreng-krispi-menu-serba-ikan-renyah-dan-sedap-untuk-makan-siang?page=all

Rabu, 12 Januari 2022

Budidaya Keramba Jaring Apung

Gambar 1. Budidaya Sistem karamba jaring apung


Budidaya keramba jaring apung merupakan cara budidaya yang dapat dilakukan di laut, sungai ataupun di danau. Dengan keadaan air yang cukup tinggi dengan kualitas ait yang cukup memadai untuk melakukan budidaya, Keramba menjadi pilihan yang bagus untuk melakukan budidaya. Keramba Jaring Apung adalah suatu sarana pemeliharaan ikan atau biota air yang kerangkanya terbuat dari bambu, kayu, pipa pralon atau besi berbentuk persegi yang diberi jaring dan diberi pelampung seperti drum plastik atau streoform agar wadah tersebut tetap terapung di dalam air.

Kerangka dan pelampung berfungsi untuk menahan jaring agar tetap terbuka di permukaan air, sedang jaring yang tertutup di bagian bawahnya digunakan untuk memelihara ikan selama beberapa bulan.

Dalam budidaya ikan, kita bisa melakukannya dalam beberapa media, salah satunya adalah media keramba jaring apung. Budidaya ikan keramba jaring apung bisa di lakukan baik di sungai yang dalam, danau, di atas kolam terpal, hingga laut.

Budidaya ikan keramba jaring apung merupakan salah satu cara budidaya pembesaran ikan nila yang efisien dan efektif, model sistem budidaya ini telah terbukti lebih efisien, baik efisien secara teknis ataupun ekonomis.

Dengan luasan media yang sempit, kita bisa melipat gandakan hasil panen ikan tanpa harus menambah biaya yang besar. Pola yang di pakai adalah mengintensifkan pola budidaya ikan tersebut, memang ahirnya akan berdampak pada biaya tinggi namun bisa didapatkan keuntungan yang lebih tinggi pula.

Jika kita kelola dengan benar, sungai mempunyai potensi yang luar biasa dan dapat menghasilkan uang dalam jumlah besar. Peluang yang sangat baik ini akan membuat lapangan pekerjaan bagi warga setempat juga.

Peralatan Budidaya Kerambang Jaring Apung

  1. Media untuk pembesaran dalam Budidaya ikan keramba jaring apung (KJA) umumnya berukuran 4x4x3 m3, spesifikasi teknis keramba jaring apung ukuran 4x4x3 m3 adalah sebagai berikut :
  2. Pelampung : Terbuat dari bahan styrofoam atau drum, berbentuk silindris, jumlah pelampung minimal 8 buah/jaring.
  3. Tali jangkar : Terbuat dari bahan polyetiline (PE), panjang 1,5 kali kedalaman perairan, jumlah sebanyak 5 utas/jaring, diameter 0.75 inci.
  4. Jangkar : Terbuat dari bahan besi atau blok beton atau batu, berbentuk segi empat, berat minimal 40 kg/buah, jumlah sebanyak 5 buah/jaring;
  5. Jaring :Jaring terbuat dari bahan polyetiline (PE 210 D/12), ukuran mata jaring 1 inci, warna hijau, ukuran jaring sebanyak 122,5 m (7x7x2,5 m3).
  6. Luas peruntukan areal pemasangan keramba jaring apung maksimal 10% dari luas potensi perairan atau 1% dari luas perairan waktu surut terendah. Selain itu mesti memiliki  pembersih jaring, pengukur kualitas air (termometer, sechsi disk, kertas lakmus), peralatan lapangan (timbangan, hapa, waring, ember, alat panen, dll), dan sampan.

Penebaran Benih Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung

Sebagai upaya sterilisasi, sebelum benih ditebar, benih sebaiknya direndam dahulu dalam larutan Kalium Pemanganat konsentrasi 4 – 5 ppm selama kurang lebih 15 – 30 menit. Lakukan adaptasi suhu benih agar suhu pada kemasan ikan sama dengan suhu di Keramba Jaring Apung dengan cara merendam wadah kemasan benih ke Keramba Jaring Apung selama 1 (satu) jam. 

Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya ikan tidak mengalami stres atau kematian akibat perbedaan suhu tersebut. Benih yang ditebar berukuran 5 – 8 cm, berat 30 – 50 gr dan padat tebar 50 – 70 ekor/m3. Pakan yang diberikan untuk pembesaran ikan nila adalah lambit. 

Pemeliharaan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung

Lama pemeliharaan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung mencapai 4 bulan (untuk ikan Nila) dengan tingkat kelangsungan hidup atau Survival Rate sebanyak 80%. Pakan yang diberikan berupa pelet apung dengan dosis 3 – 4% dari bobot total ikan. Frekuensi pemberiannya, 3 kali sehari pada pagi, siang dan sore dengan rasio konversi pakan (FCR) 1,3. 

Pengelolaan Panen Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung

Panen ikan sudah dapat dilakukan berdasarkan permintaan pasar, namun biasanya ukuran panen pada kisaran 500 gram/ekor. Panen dilakukan pada pagi atau sore hari untuk mengurangi resiko kematian ikan. Penanganan panen dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar. Hal yang harus diperhatikan supaya ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup dan segar antara lain:

  • Pengangkutan menggunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 0C;
  • Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari;
  • Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

Sumber Pustaka ;

https://www.alamikan.com/2014/05/budidaya-keramba-jaring-apung.html

Senin, 10 Januari 2022

BUDIDAYA IKAN NILA MENGGUNAKAN SISTEM BIOFLOK

Diharapkan dengan budidaya sistem bioflok penggunaan pakan lebih efisien, produktifitas tinggi, hemat air dan ramah lingkungan. Ikan Nila dipilih untuk dibudidayakan karena ikan ini mempunyai daya toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan (Aliyas et al., 2013)  dan merupakan ikan pemakan fitoplankton, zooplankton dan detritus (Sukamto et all., 2013).

Bioflok sendiri berasal dari kata bios yang artinya “kehidupan” dan flok “gumpalan”. Jadi bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme (bakteri, jamur, algae, protozoa, cacing dll), yang tergabung dalam gumpalan (floc) (Suprapto dan Legian, 2013). Bioflok dapat terbentuk jika ada 4 komponen yaitu sumber karbon, bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan, bakteri pengurai dan ketersediaan oksigen. Terbentuknya bioflok terjadi melalui pengadukan bahan organik oleh aerasi supaya terlarut dalam kolom air untuk merangsang perkembangan bakteri heterotrof aerobik (kondisi cukup oksigen) menempel pada partikel organik, menguraikan bahan organik (mengambil C-organik), selanjutnya menyerap mineral seperti ammonia, fosfat dan nutrient lain dalam air. Sehingga bakteri yang menguntungkan akan berkembang biak dengan baik. Bakteri-bakteri ini akan membentuk konsorsium dan terjadi pembentukan flok. Hasilnya kualitas air menjadi lebih baik dan bahan organik didaur ulang menjadi flok yang dapat dimakan oleh ikan.

Langkah-langkah yang harus dipersiapkan untuk Budidaya Ikan Nila dengan sistem bioflok adalah sebagai berikut:

  1. Kolam bulat central drain berdiameter 3 dan kedalaman 2 m dibersihkan dengan cara disikat sampai bersih dan diisi air.
  2. Instalasi aerasi di pasang di 2 kolam bulat dengan jumlah batu aerasi masing – masing kolam sebanyak 9 buah. Posisi batu aerasi disesuaikan sehinggan oksigen bisa merata di semua kolom air kolam. Aliran oksigen di setting dengan kecepatan 10 L/menit.
  3. Bahan untuk membuat media bioflok adalah garam krosok 1 kg/m3, kapur dolomit 50 gram/m3, molase 100 ml/m3, probiotik dengan komposisi baketri Baccilus sp. 10 ml/m3 (menggunakan kombinasi sel multi dan bioflokulan). Masing – masing bahan tersebut secara berurutan di larutkan dengan air dan dimasukkan ke dalam kolam.
  4. Kolam didiamkan selama 7-10 hari atau sampai dinding kolam terasa licin jika dipegang.
  5. Kualitas air diukur dan dipertahankan minimal kandungan oksigen terlarut 3 mg/L dan pH 6-8 serta dilakukan pengamatan warna air.
  6. Benih ikan Nila dimasukkan ke dalam kolam pada sore hari (15 Juli 2020) dengan rencana kepadatan 120 ekor/ m3, tetapi karena keterbatasan benih maka di coba dengan kepadatan 90 ekor/ m3.
  7. Ikan diberi makan setelah 2x24 jam dengan dosis 3 % dari berat badan ikan.

Untuk perlakukan air selama pemeliharan ialah sebagai berikut:

-Dilakukan penambahan molase dan probiotik jika kadar oksigen mendekati 3

  mg/L.

-Dilakukan penambahan dolomit jika terjadi perubahan pH air menjadi

  cenderung asam (pH 5).

-Air media bioflok diusahakan berwarna kecoklatan.

-Volume flok dipertahankan hingga 50 ml/L dan jika flok terlalu padata makan

  pemberian pakan dihentikan.

-Penambahan air dilakukan bila terjadi penguapan.

Keterangan: budidaya sistem bioflok ini dapat diterapkan baik kolam bulat atau kotak dengan sistem central drain

Gambar 1. Kolam budidaya ikan nila bioflok


Sumber Pustaka ;

https://dkp.kulonprogokab.go.id/detil/201/budidaya-ikan-nila-menggunakan-sistem-bioflok

Rabu, 05 Januari 2022

Kriteria Pakan yang Bagus untuk Ikan Nila


Gambar 1. Pakan Ikan Nila

    Budidaya ikan nila merupakan peluang usaha yang cukup menjanjikan bila dijalankan dengan strategi yang tepat. Strategi tersebut meliputi cara budidaya sampai pemasaran. Salah satu elemen penting yang perlu Anda perhatikan adalah pakan. Pakan menjadi kebutuhan utama yang perlu dipenuhi tiap hari. Selain tepat jumlah, kualitas pakan ikan nila juga harus tepat.

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi Anda adalah kandungan protein dan nilai energi di dalam pakan. Jumlah protein optimum yang diperlukan oleh nila sekitar 8,3–9,3 kkal per gram protein kasar. Pertumbuhan maksimum dapat dicapai oleh nila melalui pakan dengan kadar protein 35–50 persen.

Namun, pakan dengan kadar protein tersebut terbilang cukup mahal. Akan lebih ekonomis bila pakan yang digunakan mengandung protein sebanyak 25–35 persen. Pakan ini cukup untuk mendukung pertumbuhan benih ikan nila sampai ke ukuran ekonomi.

Kualitas protein dalam pakan nila bergantung pada kombinasi asam amino yang menyusun protein. Ikan nila memerlukan 10 jenis asam amino esensial. Keberadaannya harus cukup karena ikan tidak mampu mensintesisnya.

Protein dari tanaman umumnya tidak mengandung dua asam amino esensial yang dibutuhkan ikan, yakni lisin dan metionin. Padahal, untuk pertumbuhan optimal ikan nila, dibutuhkan jumlah lisin sekitar 5 persen dan 3 persen metionin + sistein. Defisiensi asam amino ini dapat dipenuhi dari tepung ikan, daging, dan tepung tulang yang umumnya menyusun 7–15 persen pakan untuk produksi pakan nila komersial.

Kebutuhan asam amino juga bisa dipenuhi oleh kacang kedelai meskipun kacang ini memiliki metionin + sistein yang sedikit. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan biji bunga matahari dan kacang tanah. Namun, kedua bahan ini punya kelemahan, seperti adanya zat antinutrisi dan zat beracun. Namun, zat beracun tersebut tidak begitu berbahaya bagi ikan nila. Zat tersebut baru beracun bagi channel catfish dan ikan mas.

Energi dapat dihasilkan dari karbohidrat dan lemak. Ikan nila memiliki kesamaan dengan channel catfish dalam kemampuannya untuk mengonsumsi karbohidrat yang terkandung dalam jagung dan gandum. Namun, tingkat efisiensinya lebih tinggi dalam mencerna karbohidrat yang lebih kompleks.

Ikan nila cenderung tidak mampu mencerna selulosa. Lemak merupakan sumber energi yang tinggi dan dapat dicerna oleh nila, terutama lemak yang berasal dari minyak hewani dan minyak nabati yang memiliki sifat cair pada suhu air.


Sumber : https://www.pertanianku.com/kriteria-pakan-yang-bagus-untuk-ikan-nila/

Minggu, 02 Januari 2022

Tips dan Trik Memilih Bibit Ikan Nila Berkualitas

    Faktor terpenting yang membuat bisnis budidaya ikan nila berhasil adalah menggunakan bibit ikan nila unggul dengan kualitas terbaik. Untuk mendapatkannya, Bapak/Ibu perlu mengetahui cara memilih bibit ikan nila tersebut.  Budidaya ikan nila merupakan salah satu jenis budidaya ikan yang terbilang cukup produktif dibandingkan ikan air tawar lain seperti ikan mas dan ikan lele. Sebab, ikan nila memiliki cara pemijahan alaminya sendiri tanpa rekayasa.

Selain itu, keunggulan budidaya nila lainnya adalah Bapak/Ibu bisa memulainya dengan modal yang minim namun tetap dapat menghasilkan profit yang menggiurkan karena harga jual ikan nila dewasa relatif stabil.  Kabar bahagianya, di tengah banyaknya permintaan ikan nila, justru Pembudidaya ikan nila berkualitas masih dapat dihitung jari sehingga Bapak/Ibu memiliki prospek yang cukup baik. Oleh karena itu, lengkapi pengetahuan Bapak/Ibu dengan mengetahui cara memilih bibit ikan nila, hingga cara pemijahannya.

Cara Memilih Bibit Ikan Nila Berkualitas

Gambar 1. Jenis benih ikan nila


Terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk memilih benih ikan nila berkualitas dan unggul. Tujuannya supaya nila yang dibudidaya dapat tumbuh besar hingga standar berat ikan yang dapat dikonsumsi manusia.

Pertama, Bapak/Ibu perlu melakukan riset ke beberapa pedagang atau budidaya ikan nila untuk mencari tahu dengan saksama kualitas benih ikan yang ditawarkan pedagang tersebut. Hal ini bisa dilihat dari ciri-ciri fisik benih ikan nila.

Kedua, pastikan kondisi fisik bibit nila sehat, lengkap, serta tidak ada cacat sedikit pun di bagian tubuh benih ikan nila. Memulai budidaya ikan nila dengan bibit ikan nila unggul berkualitas terbaik dapat mempercepat proses pembesaran bibit tersebut, termasuk meminimalkan terkena penyakit dan virus.

Ketiga, perhatikan apakah bibit nila tersebut dapat merespons rangsangan dengan cepat. Sebagai contoh, saat Bapak/Ibu mencoba untuk memberinya pakan, apakah nila segera merespons atau tidak. Bila ya, maka bibit yang Bapak/Ibu beli termasuk ke dalam bibit ikan nila berkualitas.

Keempat, perhatikan ukuran bibit nila antara yang satu dengan yang lainnya. Sebaiknya Bapak/Ibu membeli bibit ikan nila yang berukuran seragam, antara bibit yang satu dengan yang lain guna memperlancar proses pertumbuhan ikan nila di dalam satu media yang sama.

Idealnya, ukuran benih ikan nila yang akan dibesarkan dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Benih ikan nila ukuran 6-10 cm.
  • Benih ikan nila ukuran 10-14 cm.
  • Benih ikan nila ukuran 16-18 cm.

Dengan ukuran benih ikan nila yang sama di dalam satu kolam, pertumbuhannya pun akan relatif seragam dan meminimalkan risiko mati massal atau kanibalisme karena adanya benih yang berukuran lebih besar.

Benih-benih tersebut akan dibesarkan di dalam kolam hingga ukurannya mencapai standar ukuran ikan layak konsumsi di pasar lokal, yakni 200-250 gram per ekor atau 500 gram per ekor untuk standar ikan nila yang akan diekspor.

Cara Penebaran Benih Ikan Nila

Cara penebaran bibit ikan nila yang tepat adalah dengan memperhatikan padat tebar benih, tergantung jenis dan ukuran kolam yang digunakan. Untuk kolam air tenang, Bapak/Ibu bisa menebar benih dengan  padat tebar 10 ekor/m2. Jumlah padat tebar benih ikan nila akan berkurang hingga 5 ekor/m2 apabila Bapak/Ibu memberikan pakan benih nila dengan pakan yang mengandung protein kurang dari 26%.

Bila jenis kolam yang digunakan adalah kolam air mengalir, maka jumlah padat tebarnya bisa mencapai 20 ekor/m2. Jika Bapak/Ibu menggunakan media budidaya Keramba Jaring Apung atau KJA untuk budidaya ikan nila, maka padat tebarnya bisa mencapai 40-50 ekor/m2. Kadar kualitas air juga menjadi faktor pendukung budidaya nila yang cukup krusial karena baik-buruknya kualitas air yang digunakan akan berpengaruh pada pertumbuhan benih ikan nila. 

Untuk menebar bibit ikan nila, Bapak/Ibu perlu melakukan prosedur aklimatisasi yang bertujuan untuk membiasakan bibit tersebut terhadap kolam budidaya. Caranya cukup mudah yakni dengan meletakkan kantong yang berisi bibit tersebut di atas permukaan kolam budidaya selama 5-15 menit. 

Perhatikan kondisi bibit saat berada di kantong tersebut, apakah bibit terlihat lemah atau sebaliknya. Jika bibit terlihat lemah, maka buka kantong tersebut dan masukkan air yang berasal dai kolam sedikit demi sedikit supaya bibit dapat beradaptasi dengan suhu air di kolam pembesaran. Bila kondisi bibit terlihat bagus maka Bapak/Ibu bisa menebarnya di dalam kolam pembesaran tersebut.

Selanjutnya, bagaimana bila Bapak/Ibu menemukan benih yang sakit? Maka, Bapak/Ibu perlu melakukan prosedur antisipasi saat menemukan beberapa benih ikan nila terkena penyakit atau virus tertentu. Prosesnya cukup mudah yakni benih tersebut dibiarkan terendam selama kurang lebih 15-30 menit di dalam larutan kalium permanganat pada tingkat konsentrasi 4-5 ppm supaya ikan yang terkena penyakit atau virus tersebut dapat dinetralkan.

Tips Pembenihan Ikan Nila yang Sukses

Selain membeli bibit ikan nila berkualitas unggulan, Bapak/Ibu juga bisa menggunakan cara kedua untuk mendapatkan bibit ikan nila berkualitas, yakni dengan mengawinkan indukan nila berkualitas terbaik untuk menghasilkan bibit ikan nila terbaik. 

Memastikan bahwa indukan nila yang dikawinkan memiliki gen baik merupakan salah satu faktor utama untuk menyukseskan pembenihan ikan nila. Berikut ini ciri-ciri indukan nila betina dan jantan yang sangat direkomendasikan untuk melakukan pemijahan.

Kriteria Indukan Ikan Nila Betina

Bedanya indukan ikan nila jantan dan betina terletak pada lubangnya. Pada indukan betina, ikan nila memiliki 3 lubang pada bagian urogenital. Lubang-lubang tersebut adalah lubang tempat telur keluar, lubang untuk membuang urin, dan lubang dubur. 

Selain itu,bagian sirip indukan betina berwarna pucat kemerahan dan perutnya berwarna lebih putih dibandingkan indukan jantan. Apabila Bapak/Ibu melakukan stripping pada indukan betina, tidak akan ada cairan yang keluar dari perut.

Kriteria Indukan Ikan Nila Jantan

Kriteria indukan ikan nila jantan terbaik adalah dengan melihat apakah indukan tersebut memiliki dua lubang urogenital, yakni lubang anus serta lubang tempat keluar sperma dan urin.

Di bagian sirip indukan, Bapak/Ibu akan melihat warna kemerahan yang lebih terlihat dibandingkan warna kemerahan pada indukan betina. Kemudian, di bagian perut indukan jantan akan muncul warna kehitaman. Berbeda dengan indukan betina yang tidak mengeluarkan cairan, saat Bapak/Ibu melakukan stripping pada indukan jantan, akan ada cairan yang keluar dari perut indukan tersebut.

Tips pembenihan ikan nila lainnya yang tidak kalah penting adalah pemberian pakan berupa pelet yang memiliki kandungan protein minimal sebesar 25% dan minimal kandungan lemak sebesar 6-8%.

Tips Sukses Pembesaran Bibit Ikan Nila

Pemberian pakan terhadap bibit ikan nila merupakan salah satu langkah krusial yang perlu dilakukan dengan cermat. Jenis pakan apa yang tepat untuk bibit ikan nila, berapa kadar kandungan nutrisi baik yang dibutuhkan ikan nila, serta proses dan sirkulasi pembuangan sisa pakan di dalam kolam juga perlu Bapak/Ibu perhatikan. 

Pemberian pakan yang teratur juga perlu diperhatikan hingga di tahap pembesaran ikan nila.Hal ini disebabkan sisa pakan ikan bisa mempengaruhi kualitas air kolam. Amonia akan cepat bertumbuh pada kolam yang memiliki sisa pakan. Apabila hal tersebut tak segera diatasi, proses pertumbuhan bibit ikan nila bisa terpengaruh.

Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan eFeeder dari eFishery. eFeeder merupakan alat pemberi makanan ikan digital yang bisa diatur jumlah, frekuensi, dan jadwal pemberian pakan untuk ikan nila. Dengan pengaturan penebaran pakan yang tepat sasaran, ikan nila dapat tumbuh dengan cepat dan kualitas air tetap terjaga.

Daftar Pustaka :

https://efishery.com/bibit-ikan-nila/

Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...