Minggu, 02 Januari 2022

Tips dan Trik Memilih Bibit Ikan Nila Berkualitas

    Faktor terpenting yang membuat bisnis budidaya ikan nila berhasil adalah menggunakan bibit ikan nila unggul dengan kualitas terbaik. Untuk mendapatkannya, Bapak/Ibu perlu mengetahui cara memilih bibit ikan nila tersebut.  Budidaya ikan nila merupakan salah satu jenis budidaya ikan yang terbilang cukup produktif dibandingkan ikan air tawar lain seperti ikan mas dan ikan lele. Sebab, ikan nila memiliki cara pemijahan alaminya sendiri tanpa rekayasa.

Selain itu, keunggulan budidaya nila lainnya adalah Bapak/Ibu bisa memulainya dengan modal yang minim namun tetap dapat menghasilkan profit yang menggiurkan karena harga jual ikan nila dewasa relatif stabil.  Kabar bahagianya, di tengah banyaknya permintaan ikan nila, justru Pembudidaya ikan nila berkualitas masih dapat dihitung jari sehingga Bapak/Ibu memiliki prospek yang cukup baik. Oleh karena itu, lengkapi pengetahuan Bapak/Ibu dengan mengetahui cara memilih bibit ikan nila, hingga cara pemijahannya.

Cara Memilih Bibit Ikan Nila Berkualitas

Gambar 1. Jenis benih ikan nila


Terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk memilih benih ikan nila berkualitas dan unggul. Tujuannya supaya nila yang dibudidaya dapat tumbuh besar hingga standar berat ikan yang dapat dikonsumsi manusia.

Pertama, Bapak/Ibu perlu melakukan riset ke beberapa pedagang atau budidaya ikan nila untuk mencari tahu dengan saksama kualitas benih ikan yang ditawarkan pedagang tersebut. Hal ini bisa dilihat dari ciri-ciri fisik benih ikan nila.

Kedua, pastikan kondisi fisik bibit nila sehat, lengkap, serta tidak ada cacat sedikit pun di bagian tubuh benih ikan nila. Memulai budidaya ikan nila dengan bibit ikan nila unggul berkualitas terbaik dapat mempercepat proses pembesaran bibit tersebut, termasuk meminimalkan terkena penyakit dan virus.

Ketiga, perhatikan apakah bibit nila tersebut dapat merespons rangsangan dengan cepat. Sebagai contoh, saat Bapak/Ibu mencoba untuk memberinya pakan, apakah nila segera merespons atau tidak. Bila ya, maka bibit yang Bapak/Ibu beli termasuk ke dalam bibit ikan nila berkualitas.

Keempat, perhatikan ukuran bibit nila antara yang satu dengan yang lainnya. Sebaiknya Bapak/Ibu membeli bibit ikan nila yang berukuran seragam, antara bibit yang satu dengan yang lain guna memperlancar proses pertumbuhan ikan nila di dalam satu media yang sama.

Idealnya, ukuran benih ikan nila yang akan dibesarkan dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Benih ikan nila ukuran 6-10 cm.
  • Benih ikan nila ukuran 10-14 cm.
  • Benih ikan nila ukuran 16-18 cm.

Dengan ukuran benih ikan nila yang sama di dalam satu kolam, pertumbuhannya pun akan relatif seragam dan meminimalkan risiko mati massal atau kanibalisme karena adanya benih yang berukuran lebih besar.

Benih-benih tersebut akan dibesarkan di dalam kolam hingga ukurannya mencapai standar ukuran ikan layak konsumsi di pasar lokal, yakni 200-250 gram per ekor atau 500 gram per ekor untuk standar ikan nila yang akan diekspor.

Cara Penebaran Benih Ikan Nila

Cara penebaran bibit ikan nila yang tepat adalah dengan memperhatikan padat tebar benih, tergantung jenis dan ukuran kolam yang digunakan. Untuk kolam air tenang, Bapak/Ibu bisa menebar benih dengan  padat tebar 10 ekor/m2. Jumlah padat tebar benih ikan nila akan berkurang hingga 5 ekor/m2 apabila Bapak/Ibu memberikan pakan benih nila dengan pakan yang mengandung protein kurang dari 26%.

Bila jenis kolam yang digunakan adalah kolam air mengalir, maka jumlah padat tebarnya bisa mencapai 20 ekor/m2. Jika Bapak/Ibu menggunakan media budidaya Keramba Jaring Apung atau KJA untuk budidaya ikan nila, maka padat tebarnya bisa mencapai 40-50 ekor/m2. Kadar kualitas air juga menjadi faktor pendukung budidaya nila yang cukup krusial karena baik-buruknya kualitas air yang digunakan akan berpengaruh pada pertumbuhan benih ikan nila. 

Untuk menebar bibit ikan nila, Bapak/Ibu perlu melakukan prosedur aklimatisasi yang bertujuan untuk membiasakan bibit tersebut terhadap kolam budidaya. Caranya cukup mudah yakni dengan meletakkan kantong yang berisi bibit tersebut di atas permukaan kolam budidaya selama 5-15 menit. 

Perhatikan kondisi bibit saat berada di kantong tersebut, apakah bibit terlihat lemah atau sebaliknya. Jika bibit terlihat lemah, maka buka kantong tersebut dan masukkan air yang berasal dai kolam sedikit demi sedikit supaya bibit dapat beradaptasi dengan suhu air di kolam pembesaran. Bila kondisi bibit terlihat bagus maka Bapak/Ibu bisa menebarnya di dalam kolam pembesaran tersebut.

Selanjutnya, bagaimana bila Bapak/Ibu menemukan benih yang sakit? Maka, Bapak/Ibu perlu melakukan prosedur antisipasi saat menemukan beberapa benih ikan nila terkena penyakit atau virus tertentu. Prosesnya cukup mudah yakni benih tersebut dibiarkan terendam selama kurang lebih 15-30 menit di dalam larutan kalium permanganat pada tingkat konsentrasi 4-5 ppm supaya ikan yang terkena penyakit atau virus tersebut dapat dinetralkan.

Tips Pembenihan Ikan Nila yang Sukses

Selain membeli bibit ikan nila berkualitas unggulan, Bapak/Ibu juga bisa menggunakan cara kedua untuk mendapatkan bibit ikan nila berkualitas, yakni dengan mengawinkan indukan nila berkualitas terbaik untuk menghasilkan bibit ikan nila terbaik. 

Memastikan bahwa indukan nila yang dikawinkan memiliki gen baik merupakan salah satu faktor utama untuk menyukseskan pembenihan ikan nila. Berikut ini ciri-ciri indukan nila betina dan jantan yang sangat direkomendasikan untuk melakukan pemijahan.

Kriteria Indukan Ikan Nila Betina

Bedanya indukan ikan nila jantan dan betina terletak pada lubangnya. Pada indukan betina, ikan nila memiliki 3 lubang pada bagian urogenital. Lubang-lubang tersebut adalah lubang tempat telur keluar, lubang untuk membuang urin, dan lubang dubur. 

Selain itu,bagian sirip indukan betina berwarna pucat kemerahan dan perutnya berwarna lebih putih dibandingkan indukan jantan. Apabila Bapak/Ibu melakukan stripping pada indukan betina, tidak akan ada cairan yang keluar dari perut.

Kriteria Indukan Ikan Nila Jantan

Kriteria indukan ikan nila jantan terbaik adalah dengan melihat apakah indukan tersebut memiliki dua lubang urogenital, yakni lubang anus serta lubang tempat keluar sperma dan urin.

Di bagian sirip indukan, Bapak/Ibu akan melihat warna kemerahan yang lebih terlihat dibandingkan warna kemerahan pada indukan betina. Kemudian, di bagian perut indukan jantan akan muncul warna kehitaman. Berbeda dengan indukan betina yang tidak mengeluarkan cairan, saat Bapak/Ibu melakukan stripping pada indukan jantan, akan ada cairan yang keluar dari perut indukan tersebut.

Tips pembenihan ikan nila lainnya yang tidak kalah penting adalah pemberian pakan berupa pelet yang memiliki kandungan protein minimal sebesar 25% dan minimal kandungan lemak sebesar 6-8%.

Tips Sukses Pembesaran Bibit Ikan Nila

Pemberian pakan terhadap bibit ikan nila merupakan salah satu langkah krusial yang perlu dilakukan dengan cermat. Jenis pakan apa yang tepat untuk bibit ikan nila, berapa kadar kandungan nutrisi baik yang dibutuhkan ikan nila, serta proses dan sirkulasi pembuangan sisa pakan di dalam kolam juga perlu Bapak/Ibu perhatikan. 

Pemberian pakan yang teratur juga perlu diperhatikan hingga di tahap pembesaran ikan nila.Hal ini disebabkan sisa pakan ikan bisa mempengaruhi kualitas air kolam. Amonia akan cepat bertumbuh pada kolam yang memiliki sisa pakan. Apabila hal tersebut tak segera diatasi, proses pertumbuhan bibit ikan nila bisa terpengaruh.

Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan eFeeder dari eFishery. eFeeder merupakan alat pemberi makanan ikan digital yang bisa diatur jumlah, frekuensi, dan jadwal pemberian pakan untuk ikan nila. Dengan pengaturan penebaran pakan yang tepat sasaran, ikan nila dapat tumbuh dengan cepat dan kualitas air tetap terjaga.

Daftar Pustaka :

https://efishery.com/bibit-ikan-nila/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...