Senin, 22 Februari 2021

BENTUK – BENTUK PAKAN BUATAN

 BENTUK – BENTUK PAKAN BUATAN

A.  Pengertian Pakan Buatan

         Ketersediaan pakan dalam jumlah yang cukup, tepat waktu dan bernilai gizi yang baik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan usaha budidaya ikan.  Penyediaan pakan yang tidak sesuai dengan jumlah ikan yang dipelihara menyebabkan laju pertumbuhan ikan menjadi lambat.  Akibatnya produksi yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pada dasarnya, sumber pakan bagi ikan peliharaan berasal dari pakan alami dan pakan buatan.  Karena jumlah pakan alami dalam kolam/perairan sangat terbatas dan kurang memadai, maka agar tercapai laju pertumbuhan ikan yang baik perlu diberikan  pakan tambahan atau pakan buatan sesuai dengan kebutuhan ikan. Secara khusus pakan buatan adalah pakan yang dibuat dari formulasi bahan baku dengan bentuk dan nilai gizi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan ikan atau udang.  

B.  Fungsi  dan Peranan Pakan Buatan

      Pakan yang dimakan oleh ikan pertama-tama akan digunakan untuk kelangsungan hidup dan apabila ada kelebihannya akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan.  Jadi apabila menghendaki pertumbuhan yang baik, harus diberikan sejumlah pakan yang melebihi kebutuhan untuk hidupnya.

     1. Fungsi

Dalam usaha budidaya ikan atau udang yang bersifat profit oriented, pakan buatan memegang peranan yang sangat penting untuk meningkatkan produksi yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.  Peningkatan produksi tersebut didapatkan melalui :

-       Pertumbuhan ikan yang lebih cepat

-       Padat tebar yang tinggi; dan

-       Waktu pemeliharaan yang singkat

   2. Peranan

Industri pembuatan pakan buatan juga ikut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui  :

-       Pemanfaatan limbah industri pertanian

-       Meningkatkan gizi masyarakat

-       Membuka lapangan kerja

C.  Bentuk-bentuk Pakan Buatan

Dipasaran bentuk-bentuk pakan yang beredar adalah  larutan, tepung, remah, wafer dan pellet. Bentuk-bentuk ini disesuaikan dengan jenis dan umur ikan atau udang yang dipelihara.

1. Larutan.

    Bentuk makanan ini cocok untuk burayak ikan dan udang umur 3 -20 hari. Larutan dibedakan menjadi dua jenis yaitu emulsi dan suspensi. Pada bentuk emulsi, bahan-bahan yang terlarut menyatu dengan air pelarutnya sehingga berkesan kental, misalnya air hujan dan tajin. Sedangkan pada suspensi, bahan yang terlarut tidak menyatu dengan air pelarutnya contohnya minuman kopi.

2. Tepung/fowder

    Bentuk tepung dibagi lagi menjadi  halus dan tepung kasar. Tepung halus dapat diberikan pada burayak umur 20 – 40 hari sedangkan tepung kasar cocok untuk glondongan umur 40 – 120 hari.

3. Pellet.

    Pellet adalah bentuk pakan buatan yang terdiri dari beberapa macam bahan yang diramu dan dijadikan adonan. Kemudian adonan itu dicetak sehingga bentuknya berupa batangan kecil yang panjangnya 1 – 2 cm. Tetapi dengan berkembangnya teknologi sekarang ini terdapat alat pencetak pellet berkapasitas  besar yang  menghasilkan pellet berbentuk bulatan dengan diameter yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Pellet dapat diberikan pada ikan yang berumur lebih dari 120 hari. Untuk udang pabrik-pabrik pembuat pellet masing-masing telah menetapkan ukuran pellet mulai ukuran kecil sampai besar yang disesuaikan dengan umur udang yang dipelihara

4. Remah/crumble

      Bentuk remah biasanya berasal dari bentuk pellet yang dihancurkan sehingga menjadi butiran kasar. Bentuk remah cocok  untuk ikan berumur 80 – 120 hari. Apabila remah dihancurkan lagi maka akan didapatkan bentuk tepung. Untuk memisahkan tepung halus dan kasar dilakukan dengan pengayakan.

5. Wafer

    Bentuk wafer atau kembaran dapat dibuat dari emulsi. Pakan emulsi dihamparkan diatas aluminium hingga menjadi lapisan yang tipis. Kemudian lapisan itu dijemur sampai membentuk lembaran. Lembaran kering tersebut apabila diremas akan menghasilkan kepingan-kepingan kecil. Umumnya beberapa jenis ikan hias menyukai pakan bentuk wafer ini.                                          

                                            Gambar 1. Salah satu jenis pakan buatan (pelet)


Rangkuman :

  • Pakan Buatan adalah pakan yang diformulasikan dari berbagai bahan baku dengan bentuk dan nilai gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan ikan
  • Fungsi pakan adalah untuk meningkatkan produksi usaha perikanan
  • Peranan pakan buatan adalah untuk ikut meningkatkan kesehatan masyarakat
  • Bentuk-bentuk pakan terdiri atas : larutan, fowder, pellet, crumble dan wafer

Sumber referensi :

http://nangroe-geutanyoe.blogspot.com/2012/01/bentuk-bentuk-pakan-buatan.html

Rabu, 17 Februari 2021

Tipe - Tipe Wadah dan Kemasan Olahan Ikan

Tipe - Tipe Wadah dan Kemasan Olahan Ikan

                                            Gambar 1. Contoh wadah kemasan olahan ikan  



WADAH

    Wadah dapat dibagi secara garis besar menjadi dua macam tergantung pada penggunaannya, yaitu wadah bagian luar atau wadah pengangkutan dan wadah untuk konsumen atau wadah penjualan. Tujuan utama dari wadah pengangkutan adalah sebagai tempat dan juga untuk melindungi isinya selama pengangkutan dari pabrik ke konsumen. Fungsi dari wadah untuk konsumen atau wadah penjualan yaitu memberikan sejumlah tertentu barang dalam satu unit yang akan dibeli oleh konsumen terakhir.

Ada enam tipe utama wadah bagian luar atau wadah pengangkutan Peti-peti atau krat (crates) dari kayu atau plywood yaitu : 

  1. Kotak-kotak kayu atau baja (kegs) polywood
  2. Drum-drum baja dan alumunium.
  3. Drum dari fibre board.
  4. Peti-peti dari fibre board yang padat dan bergelombang.
  5. Kantung dari tekstil (yute, katun, linen) 
  6. Karung (bales)

Disamping keenam tipe utama tersebut, ada beberapa tipe yang tersusun dari wadah plastik yang diperkuat dengan dengan fibre glass. Wadah plastik seringkali juga digunakan untuk pengangkutan bahan-bahan cair.

Kelompok utama dari wadah-wadah untuk konsumen atau penjualan adalah :

  1. Kaleng-kaleng logam dan wadah yang bagian tutupnya diperkuat dengan logam.
  2. Botol-botol dan stoples gelas.
  3. Wadah-wadah plastik dengan bermacam-macam bentuk yang kaku atau agak kaku.
  4. Tabung-tabung yang tahan rusak kalau jatuh, baik terbuat dari logam maupun plastik.
  5. Kotak yang dibuat dari kertas tebal dan karton yang kaku dan dapat dilipat.
  6. Wadah dari paper-pulp dengan bermacam-macam bentuk.
  7. Pengemasan yang fleksibel terbuat dari kertas, paper board, plastik tipis, foil, laminats yang digunakan untuk membungkus, kantung, amplop, sachet, pelapis luas dan lain-lain.

Disamping ketujuh tipe utama tersebut, ada beberapa tipe yang tersusun dari wadah plastik yang diperkuat dengan dengan fibre glass. Wadah plastik seringkali juga digunakan untuk pengangkutan bahan-bahan cair.

Kelompok utama dari wadah-wadah untuk konsumen atau penjualan adalah :

  1. Kaleng-kaleng logam dan wadah yang bagian tutupnya diperkuat dengan logam.
  2. Botol-botol dan stoples gelas.
  3. Wadah-wadah plastik dengan bermacam-macam bentuk yang kaku atau agak kaku.
  4. Tabung-tabung yang tahan rusak kalau jatuh, baik terbuat dari logam maupun plastik.
  5. Kotak yang dibuat dari kertas tebal dan karton yang kaku dan dapat dilipat.
  6. Wadah dari paper-pulp dengan bermacam-macam bentuk.
  7. Pengemasan yang fleksibel terbuat dari kertas, paper board, plastik tipis, foil, laminats yang digunakan untuk membungkus, kantung, amplop, sachet, pelapis luas dan lain-lain.

Bahan-bahan Kemasan

Pengelompokan dasar bahan-bahan pengemas yang digunakan untuk bahan pangan termasuk hasil perikanan adalah:

  1. Logam seperti lempeng timah, baja bebas timah, alumunium
  2. Gelas
  3. Plastik, termasuk beraneka ragam plastik tipis, yang berlapis laminates dengan plastik lainnya, kertas atau logam (alumunium)
  4. Kertas, paperboard, fibreboard.
  5. Lapisan (laminate) dari satu atau lebih bahan-bahan di atas

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI TERHADAP BAHAN YANG DIKEMAS

    Penyimpangan mutu bahan pangan termasuk komoditas perikanan dan produk-produk olahannya adalah penyusutan kualitatif dimana bahan tersebut mengalami penurunan mutu sehingga menjadi tidak layak lagi untuk dikonsumsi manusia. Bahan pangan dikatakan rusak apabila telah mengalami perubahan cita rasa, penurunan nilai gizi, atau tidak aman lagi untuk dikonsumsi karena dapat mengganggu kesehatan. Makanan rusak adalah makanan yang sudah kadaluarsa atau melampaui masa simpan (shelf-life). Makanan kadaluarsa barangkali masih tampak bagus akan tetapi mutunya sudah menurun, demikian pula nilai gizinya.

    Selain penyusutan kualitatif dikenal pula penyusutan kuantitatif, yaitu kehilangan jumlah atau bobot, karena penanganan yang kurang baik maupun gangguan biologi (serangan serangga dan tikus). Susut kualitatif dan kuantitatif sangat penting dalam proses pengemasan. Apabila dibandingkan antara kedua jenis susut tersebut, maka susut kuantitatif lebih berperan dalam pengemasan.

    Pengemasan sebagai bagian integral dari proses pengolahan dan pengawetan komoditas perikanan dapat pula mempengaruhi mutu, yang disebabkan oleh perubahan-perubahan :

  1. Perubahan fisik dan kimia karena migrasi zat-zat kimia dari bahan kemas (monomer plastik, timah putih, korosi).
  2. Perubahan aroma (flavor), warna, tekstur yang dipengaruhi oleh perpindahan uap air dan oksigen.

DESAIN PENGEMASAN

Pembusukan Pada Ikan

Jenis Es Untuk Penanganan Ikan

Untuk menambah daya tarik suatu produk, salah satu rangkaian/bagian pengemasan yang penting untuk diperhatikan adalah desain kemasan. Desain kemasan harus dibuat semenarik dan secantik mungkin untuk menambah nilai jual suatu produk. 

Ketika mendesain kemasan, beberapa unsur yang harus tercantum dalam kemasan antara lain: 

o Nama produk

o Nomor pendaftaran produk

o Komposisi bahan penyusun produk

o Kode produksi

o Berat/volume produk

o Aturan pemakaiannya,

o Tanggal kadaluarsa

o Peringatan akan bahaya samping

o Cara penyimpanan

o Nama pabrik pembuatnya

o Merek dagang

o Kualitas produk


    Suatu desain bisa saja menjadi trade mark pada masa tertentu namun kita juga harus mempertimbangkan seberapa lama produk tersebut akan bertahan pada posisinya. Oleh karena itu perlu dipikirkan untuk memperbaharui konsep desain yang telah ada. Inovasi pada kemasan produk memang perlu dilakukan asalkan kemasan baru tersebut tetap mempertahankan beberapa unsur lama. Hal yang perlu diperhatikan ketika ingin mengubah suatu desain adalah respon dari konsumen. Jangan sampai suatu perubahan dilakukan secara drastis dengan mengubah semua sisi. Hal ini akan berdampak buruk dengan hilangnya citra produk yang kita pasarkan. Ada baiknya kita mengubah sedikit demi sedikit sambil mengenalkan perubahan baru tersebut kepada konsumen. Karena tanpa komunikasi maka kemungkinan kecil perubahan baru tersebut dapat diterima dengan cepat.

    Desain kemasan kemudian diwujudkan dalam bentuk label kemasan. Teknik pelabelan bisa dicetak, bisa juga secara sederhana yaitu dengan sablon.

Sumber referensi : 

1. Modul TOT Pengembangan Produk Berbasis Ikan Pelagis, 2009o Nama produk

2. https://www.lalaukan.com/2013/08/tipe-tipe-wadah-dan-kemasan-olahan-ikan.html



Minggu, 14 Februari 2021

Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Ikan Gurami

 Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Ikan Gurami


     Satu lagi ikan yang sudah dikenal oleh kalangan masyarakat biasa maupun masyarakat pembudidaya, ialah ikan gurami. Akibat dari kepopulerannya itu, ikan gurame kini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Hal itulah yang membuat masyarakat memiliki hasrat untuk membudidayakannya. Selain karena harga jualnya, ikan gurami juga termasuk salah satu ikan yang mudah untuk dipelihara, mampu berkembang biak secara alami dan dapat hidup di air yang tenang. Walaupun terdengar mudah untuk dibudidayakan, nyatanya ikan gurami juga tak terlepas dari ancaman hama dan penyakit. Untuk itu, sebelum anda mencoba melakukan budi daya ikan gurame, ada baiknya anda mengetahui hama dan penyakit yang biasa menyerang ikan gurame.

Hama

        Hama alami yang biasa mengganggu ikan gurami adalah ikan liar pemangsa seperti gabus, lele, dan lainnya. Selain hama dari golongan ikan-ikanan, beberapa binatang liar juga sering mengganggu kehidupan ikan gurami di alam. Binatang tersebut adalah biawak, katak, ular dan beberapa jenis burung pemangsa. Binatang-binatang inilah yang patut diwaspadai jika anda melakukan usaha budi daya ikan gurami. Caranya ialah dengan memasang saringan pada pipa saluran air agar binatang-binatang liar bersifat hama tidak dapat menyusup masuk ke dalam kolam.

Penyakit

        Penyakit yang menyerang ikan gurami ada dua jenis, ada penyakit yang bersifat non parasiter dan parasiter. Penyakit non parasiter ini biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara faktor fisika dan kimia pada lingkungan tempat budi daya, contohnya adalah kondisi air yang tercemar oleh gas beracun seperti amoniak. Jika air kolam terkontaminasi dengan gas amoniak, biasanya ikan akan lebih suka berenang ke permukaan air dengan tujuan untuk mencari udara segar.

        Penyakit parasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa bakteri, virus, jamur, cacing, dan mikroorganisme lainnya. Ciri ikan gurami yang terinfeksi penyakit parasiter ialah sebagai berikut

  1. Pada kulit: Bagian tertentu pada kulit biasanya menunjukkan gejala berwarna merah terutama pada bagian dada, perut serta pangkal sirip. Warna ikan akan menjadi pucat dan berlendir.  
  2. Pada insang: Katup insang akan mengembang serta lembaran insang menjadi pucat.  
  3. Pada organ dalam: Perut ikan akan mengalami pembengkakan, sisik berdiri atau terkadang perut akan menjadi sangat kurus, ikan menjadi lemas dan gampang untuk ditangkap. 

Penyakit bercak putih

    Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Ichthyophthirius multifiliis. Ciri-ciri ikan gurami yang terinfeksi penyakit ini adalah muncul bercak-bercak putih pada kulitnya serta mulut ikan gurame akan terlihat kembang kempis seakan kekurangan oksigen. Perilaku yang ditimbulkan oleh penyakit ini ialah ikan gurami akan menggosok-gosokkan badannya pada lingkungan sekitar.

Penyakit kutu ikan (Argulus Indicus)

    Kutu ini menyerang dengan cara menempel pada tubuh ikan kemudian menggigit ikan hingga mengalami pendarahan. Penularan penyakit ini cukup cepat, karena hanya membutuhkan kontak langsung dengan ikan lainnya. Penyakit ini gampang muncul pada kolam ikan dengan kondisi air yang tidak bersih.

Penyakit Myxosporeasis

    Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Myxobolus celebralis yang merupakan parasit obligat yang sering mendominasi perairan. Penyakit ini biasanya menyerang insang dan sistem saraf. Ciri ikan yang terinfeksi penyakit ini adalah ekor ikan menjadi berwarna gelap akibat kerusakan saraf, terjadinya deformasi tulang yang mengakibatkan berubahnya bentuk tubuh ikan (membengkok), serta terdapat benjolan menyerupai butiran padi pada insangnya.

                                            Gambar 1. Ikan Gurame 
Sumber referensi :
https://www.isw.co.id/post/2018/10/25/hama-dan-penyakit-yang-sering-menyerang-ikan-gurame

Selasa, 09 Februari 2021

18 Langkah Budidaya Udang Vaname Air Tawar

18 Langkah Budidaya Udang Vaname Air Tawar


Gambar 1. Budidaya udang vannamei air tawar 

        Begitu berkembangnya olahan makanan laut atau yang kita kenal sebagai seafood di masyarakat, maka semakin berpotensi juga usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dari jenis makanan yang berupa ikan, cumi, lobster ataupun udang tentu akan menjadi komoditi utama untuk diolah dalam makanan laut ini. Namun, kepopuleran makanan laut ini juga diiringi dengan adanya makanan dengan olahan sama hanya saja berasal dari air tawar, seperti ikan dan udang. Sehingga budidaya ikan atau udang air tawar juga tak kalah populer.

        Berbagai cara budidaya ikan seperti  budidaya ikan gabus di kolam terpal, budidaya ikan gurame di kolam beton, budidaya ikan bawal, budidaya ikan kutuk dan tentunya budidaya lele organik di kolam terpal tidak jarang menjadi usaha para peternak ikan yang ingin merambah bisnis ikan air tawar. Selain jenis ikan di air tawar yang bisa dibudidaya, ada juga jenis udang yang bisa dibudidayakan di air tawar yaitu udang vaname. Udang vaname ini merupakan jenis udang yang bisa dibudidaya di air tawar. Hal ini bisa menjadi suatu variasi budidaya air tawar yang biasanya sering kita ketahui hanya berupa ikan. Udang ini cukup terkenal karena memiliki keunggulan dibanding udang pada umumnya. Salah satunya adalah ketahanan udang ini terhadap penyakit. Apabila Anda berminta untuk budidaya udang vaname ini, silakan perhatikan tahapan budidaya udang vaname air tawar sebagai berikut :


1. Pemilihan Lokasi Budidaya

        Pemilihan lokasi pada saat budidaya udang atau ikan adalah hal yang penting. Karena di sanalah tempat Anda memelihara termasuk membesarkan benih – benih hingga menjadi udang yang bisa dipanen. Pemilihan lokasi ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda sendiri. Anda bisa mencari lokasi yang sudah ada dan mencoba untuk memilikinya dengan cara membelinya atau Anda bisa mencari tempat sendiri dan meminta tolong orang yang ahli untuk menggali sebuah tempat untuk budidaya udang vaname ini.

2.Pengaturan Budidaya

    Budidaya ikan vaname air tawar ini pada umumnya dilakukan di tambak. Walaupun masih memungkinkan untuk memelihara udang vaname di kolam terpal seperti budidaya lele sangkuriang di kolam terpal namun idealnya pemeliharaan udang vaname ini memang dilaukan dia air payau seperti yang ada di tambak. Maka dari itu penyesuaian isi air kolam tambak ini perlu diperhatikan untuk budidaya udang vaname.

3. Pengeringan Tambak

        Layaknya budidaya ikan gurame di kolam tembok atau di kolam tanah. Air di dalam kolam tambak yang akan digunakan untuk budidaya perlu dikeringkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dalam upaya mematikan bakteri yang beada di dalam kolam tambak yang bisa berpotensi menggganggu kehidupan udang vaname nanti. Anda juga perlu menghilangkan ikan yang bisa memangsa udang vaname dengan cara memberikan saponin pada kolam tambak. Pengeringan air dalam kolam tambak ini dibiarkan selama 3 hari untuk memastikan bakteri yang ada tadi benar – benar hilang dan mati. Pada saat ini, Anda juga bisa memerhatikan pasang surut air di dalam kolam tambak ini. Untuk menghasilkan udang yang berkualitas membutuhkan aliran air yang terus lancar.

4. Memberantas Hama

        Sebelum memulai memasukan benih udang ke dalam kolam tambak, Anda perlu memastikan tidak ada hama yang mengancam pertumbuhan udang vaname yang akan Anda budidaya ini. Karena apabila masih ada hama yang ada di kolam ini bisa memakan udang vaname yang masih kecil. Karena hama ini tidak lain adalah ikan yang memiliki kemampuan untuk memangsa udang vaname kecil. Maka dari itu untuk mengantisipasi kematian di awal sehingga menyebabkan gagal panen udang vaname, pemberantasan hama ini perlu diperhatikan.

5. Proses Pemupukan

        Hal selanjutnya yang bisa dilakukan untuk budidaya udang vaname air tawar adalah pemupukan. Tambak ini perlu diberikan pupuk organik dan juga pupuk anorganik. Pemupukan ini dilakukan supaya memperbaiki kualitas tanah yang airnya sudah dikeringkan. Komposisi pupuk organik ini bisa berupa tepung gandun, kulit padi, tepung kedelai, biji kapas, jagung dan kotoran hewan dan sejenisnya. Takaran pemberian pupuk organik bisa sebanyak 150 -200 kg per ha. Sementara untuk pupuk anorganik bisa sebanyak 25 – 30 kg per hektar.

6. Pengisian Air Di Kolam

      Air di kolam tambak bisa mulai diisi ketika tanah di kolam tambak ini sudah rampung dipersiapkan. Anda bisa mulai mebigisi air ke dalam tambak ini secara bertahap. Kemudian, biarkan air yang telah diisi ke dalam kolam tambak ini selama 2 hingga 3 minggu. Air ini dibiarkan selama itu supaya menjaga PH pada air supaya tetap normal.

7. Memilih Bibit Udang Yang Baik

    Untuk menghasilkan udang vaname yang berkualias baik juga memerlukan bibit unggul yang memiliki kualitas baik. Ciri bibit udang yang baik memang memiliki karakteristik yang berbeda. Hanya saja, Anda bisa memutuskan untuk memilih bibit udang yang baik dengan melihat bentuk fisiknya. Seperti bentuk ukurannya yang seragam, kemudian bagian insang dan usus yang terlihat jelas. Pastikan bibit udang tersebut bisa berenang melawan arus dan yang paling penting tidak memiiki cacat atau luka pada bagian fisiknya.

8. Penebaran Benur (Anak Udang Vaname)

     Benur merupakan sebutan anak udang vaname yang siap untuk disebar. Sebelum anak udang vaname ini disebar, Anda perlu melakukan aklimitasasi terhadap suhu pada air dalam kolam tambak ini. Caranya adalah dengan mengapungkan kantong – kantong yang berisi benur ke dalam kolam tambak. Kemudian, hal ini dilanjutkan dengan cara menyiram kantung yang berisi benur tersebut dengan air di dalam kolam. Kemudian kantong yang berisi benur ini dibuka perlahan dan mulai diberikan sedikit demi sedikit air di dalam kolam tambak tersebut selama kurang lebih 15 sampai 20 menit. Barulah kantong yang terapung tadi dimiringka dan biarkan anak udang vaname ini keluar dengan sendirinya dari kantong tersebut menuju air di kolam tambak.


9. Waktu Penebaran Benur

        Waktu untuk penebaran anak udang vaname ini bisa pada siang hari. Agak berbeda dengan waktu saat penebaran benih – benih jenis ikan air tawar lainnya yang dilakukan pada saat sore hari atau matahari tidak terlalu menyengat. Kalau anak udang vaname ini malah ditebar pada saat matahari sedang panas  – panasnya yaitu siang hari,


10. Pemeliharaan Udang

        Pemeliharaan udang vaname air tawar ini perlu diperhatikan sejak dari penebaran benur (anak udang vaname) hingga udang vaname ini siap untuk dipanen. Hal yang diperlukan untuk terus dipantau dan dipelihara adalah memantau suhu yang ada di dalam kolam tambak, kandungan PH di dalamnya, kemudian kandungan oksigen dan juga kedalaman air pada kolam tambak.


11. Pemberian Pakan Udang Vaname

        Pada 7 hari pertama setelah penebaran, anak udang vaname ini tidak perlu diberikan pakan. Karena di dalam kolam tambak sudah banyak yang bisa dijadikan makanan yang bisa dikonsumsi oleh anak udang vaname tersebut. Setelah lewat dari usia 7 hari, Anda bisa memberikan pakan yang tinggi protein sebanyak 30% dari takaran pakan yang diberikan. Frekuensi pemberian pakan bisa mulai dari 3 sampai 4 kali sehari.


12. Pergantian Air Kolam

        Walaupun salah satu keunggulan dari udang vaname ini adalah memiliki ketahanan yang kuat terhadap penyakit, bukan berarti air kolam tempat tinggalnya tidak perlu diganti. Penggantian air pertama kolam tambak ini bisa dimulai pada saat udang berusia 60 hari, dan itupun sebanyak 10% saja dari volume air kolam. Kemudian, pada bulan berikutnya penggantian air ditingkatkan  menjadi 15 – 20 % dan dilakukan pada saat sedang pasang.


13. Mengamati Perkembangan Udang

        Udang yang dibudidaya ini perlu diperhatikan dan diamati. Apabila ada udang yang mati, maka waspadai keberadaan virus yang mungkin menghampiri kolam tambak. Lakukan pengawasan dan penjagaan rutin supaya pertumbuhan udang bisa terpantau dengan baik.


14. Mengamati Cuaca

        Karena budidaya udang di kolam tambak ini termasuk budidaya udang di luar ruangan. Maka faktor cuaca ini perlu diperhatikan. Apabila cuaca di luar sedang hujan, Anda bisa menambahkan kapur alam secukupnya. Apabila cuaca sedang panas, Anda juga bisa menambahkan air ke dalam kolam atau Anda bisa juga menambahkan kapur dolomite.


15. Memperbarui Informasi

        Untuk Anda yang masih belum banyak mengetahui mengenai budidaya udang vaname di air tawar, Anda bisa ikut bergabung atau berkumpul bersama peternak udang ataupun ikan di air tawar lainnya supaya bisa berbagi ilmu pada saat menjalankan bisnis. Sehingga Anda juga bisa terus mengembangkan inovasi – inovasi yang bisa Anda dapat dari mana saja.


16. Waktu Panen Udang

       Waktu panen udang vaname ini cukup berbeda dengan budidaya ikan air tawar lainnya. Karena waktu panen udang vaname ini bisa dilakukan pada malam hari.


17. Persiapan Sebelum Panen

        2 – 3 hari sebelum panen, kolam tambak udang vaname ini perlu diberikan pengapuran dengan dosis 50 – 70 kg /Ha. Hal ini dilakukan karena apabila dilakukan saat siang hari dan matahari sedang panas, dikhawatirkan udang akan mengalami proses pergantian kulit atau molting.


18. Masa Panen Udang

        Udang vaname sudah bisa mulai dipanen ketika memasuki usia 4 – 5 bulan. Kriteria ukuran udang yang ideal pada saat dipanen ini memiliki jumlah kurang lebih 40 – 50 ekor udang dalam berat 1 kg. Sehingga udang – udang yang dipanen ini kurang lebih memiliki ukuran dan bobot yang sama. Selain beberapa informasi diatas, berikut kami berikan tutorial video terkait bagaimana budidaya udang vaname agar berkembang biak dengan pesat.

        Ada banyak hal yang bisa dipelajari pada saat melakukan budidaya udang ataupun budidaya ikan pada air tawar. Karena masing -masing hewan ini memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri dalam proses pemeliharaannya. Sehingga tidak semua jenis budidaya ikan ataupun udang bisa disamaratakan begitu saja dalam cara pemeliharaan. Karena pemeliharaan yang cocok pada suatu jenis hewan belum tentu juga cocok pada hewan lainnya. Maka dari itu, Anda bisa memperbanyak ilmu budidaya Anda dari orang – orang sekitar yang sudah terbiasa melakukan budidaya pada air tawar.

        Hal ini akan sangat membantu Anda apabila sedang melakukan usaha budidaya ikan maupun udang di air tawar. Apalagi ilmu yang Anda dapatkan ini bisa langsung diterapkan dan diaplikasikan sehingga bisa terlihat mana hal yang bisa dan cocok Anda gunakan dan mana yang tidak.

Referensi : 
https://arenahewan.com/budidaya-udang-vaname-air-tawar

Minggu, 07 Februari 2021

Budidaya Lobster Air Tawar | Usaha Mandiri Sukses Untuk Pemula

Budidaya Lobster Air Tawar | Usaha Mandiri Sukses Untuk Pemula

                                               Gambar 1. Budidaya Lobster Air Tawar 

        Bingung memilih usaha mandiri dengan modal kecil namun untung melimpah? Mengapa tidak mencoba budidaya lobster? Simak caranya di bawah ini. Salah satu bisnis mandiri yang sedang naik daun belakangan ini adalah budidaya lobster. Dengan modal yang tidak semahal yang diperkirakan banyak orang, untung yang bisa diraup dari budidaya lobster sangat besar.

Simak cara memulai budidayanya di bawah ini.

Proses Pembibitan Lobster

1. Membedakan Induk Lobster Jantan dan Betina

        Ketika memilih bibit lobster, hal pertama yang harus diperhatikan adalah membedakan lobster jantan dan betina. Hal ini sangat penting karena kebanyakan peternak lobster yang baru memulai usaha mereka sering kali membeli gender lobster yang salah sehingga proses pembibitan tertunda. Untuk membedakan lobster jantan dan betina bukan lah hal yang mudah mengingat ukuran lobster yang kecil.

Pertama, perhatikan warna capit lobster.

        Bila warna merahnya terlihat lebih banyak dan menyala, itu adalah tanda lobster jantan, sementara capit lobster betina berwarna hitam dengan sedikit corak merah. Selain itu, ukuran badan lobster betina juga lebih besar dibandingkan lobster jantan.Apabila dilihat secara hati-hati, mereka memiliki lubang kecil pada tangkai kaki kedua, sedangkan lubang lobster jantan ada di kaki ke lima.


2. Memilih Induk Lobster Berkualitas

        Setelah tahu cara membedakan lobster jantan dan betina, jangan lupa untuk memilih jenis benih berkualitas. Cara mengetahui induk lobster berkualitas adalah dengan tidak memilih lobster yang sedarah atau inbred. Pembudidaya juga harus memilih lobster dengan tampilan menawan. Warna lobster harus terlihat cerah dan segar, dengan usia minimal 6 bulan. Semakin besar fisiknya, semakin baik fungsinya sebagai indukan budidaya lobster.


Media Lobster Air Tawar

        Untuk budidaya lobster air tawar, peternak tidak diwajibkan untuk membangun sebuah media tertentu. Medianya bisa beragam, mulai dari kolam plastik, fiber, semen, sampai tanah. Agar lebih mudah dan tidak mengeluarkan banyak modal, peternak disarankan untuk memilih kolam tanah. Sebelum meletakan indukan lobster, kolam tanah wajib dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu.

Pastikan ukuran media pembenihan minimal 1 x 0,5 x 25 cm.

Proses Kawin Lobster Jantan dan Betina

Langkah berikutnya dalam budidaya lobster air tawar adalah mengawinkan kedua induk.

  • Caranya dengan menggabungkan indukan betina dan jantan di dalam kolam.
  • Dalam satu media pembenihan bisa dimasuki sekitar 5 lobster betina dan 3 lobster jantan.
  • Dalam proses ini, kita harus menyediakan lebih dari 2 induk jantan karena induk betina yang akan memilih pasangannya.
  • Apabila gagal memilih satu lobster jantan, ia akan berpindah ke lobster lainnya.
  • Selanjutnya letakan sekitar delapan pipa paralon dengan diameter 2 inci dan panjang 20 cm.
  • Tunggu proses pembuahan dan pembibitan sampai 2 minggu.
  • Minggu ke-tiga, lobster betina akan bertelur.
  • Lobster betina akan mengeluarkan telur dari lubang pangkal kaki ketiga, lalu turun ke ebdomennya.

Saat proses ini terjadi, jangan heran jika lobster betina menghindari lobster jantan karena mereka kan mebutuhkan ruang untuk bergerak dan bertelur.

Proses Pembesaran Lobster Air Tawar

Untuk proses pembesaran lobster air tawar, peternak bisa memilih dua cara, yaitu melalui media akuarium atau kolam terbuka. Sebelum menyimpan bayi lobster di dalam akuarium atau kolam terbuka, pastikan kedua medianya sudah dibersihkan dan dikeringkan, sehingga tidak terkontaminasi dari zat beracun.

Zat beracun yang mengkontaminasi media pembesaran lobster bisa-bisa mengakibatkan cacat atau kematian. Agar budidaya lobster lancar dengan hasil yang menguntungkan, peternak harus memastikan pH air berada pada 7 sampai 8, dengan kadar oksigen 4 ppm, dan suhu air 26 sampai 30 derajat Celsius.

Berikut proses pembesaran lobster air tawar secara detail :

1. Media Kolam Tanah / Semen dan Terpal

        Isi kolam dengan air seminggu sebelum bibit dilepaskan ke dalamnya untuk menetralisir kuman dan kotoran. Untuk media satu ini, pilihlah bibit yang berukuran 1 sampai 2 inchi. Bayi-bayi lobster di dalam kolam terpal dapat tumbuh sebesar 10 sampai 12 ekor per kilogram. Sebagai sumber oksigen, jangan lupa memasang kincir atau aerator gelembung udara.


2. Media Akuarium

Ukuran akuarium yang dibutuhkan sekitar 100 x 50 cm x 30 cm. Dengan ukuran sebesar ini, akuarium dapat menampung sebanyak 3 lobster indukan. Jumlah air di dalam akuarium juga perlu diperhatikan. Isi sekitar 15 sampai 20 cm dari dasar akuarium untuk mendukung pertumbuhan lobster yang maksimal.

Pemberian Pakan Lobster

        Ketika lobster ternakan sudah melalui proses pembenihan dan pertumbuhan, saatnya para peternak belajar memberi pakan. Lobster wajib diberi pakan sebanyak dua kali sehari, tepatnya pada pagi dan sore hari. Peternak bisa memilih jenis pakan untuk lobster, semuanya dapat dibeli di toko memancing, asalkan penuh nutrisi. Palet yang diberi dari toko memancing biasanya lebih murah, namun tidak kalah kualitasnya dari pakan yang dibeli di produsen khusus budidaya lobster. Pakan yang bisa diberikan untuk lobster air tawar adalah jagung basah parut, ketela pohon parut, dan sayuran. Untuk para peternak yang menggunakan media kolam tanah, nutrisi juga dapat didapatkan dari plankton dan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di dalam kolam. Memberikan asupan nutrisi secara alami seperti di atas akan memotong modal awal ternak lobster karena peternak tidak harus lagi membeli nutrisi khusus dari pabrik-pabrik tertentu. Jangan lupa merawat bayi-bayi lobster yang baru menetas dengan membedakan pakan mereka. Hindari memberi makan sayur-sayuran atau umbi-umbian karena susah dicerna. Berikan cacing sutera atau cacing beku dalam bentuk kubik. Dosis pemberian makanan berjumlah 25% ketika pagi dan 75% untuk sore hari. Presentase porsi makanan juga disesuaikan dengan berat anakan lobster tersebut. Setidaknya 3% dari berat badan lobster ternak.


Perawatan Lobster Air Tawar

- Pengendalian Hama

Walaupun lobster diberkati dengan cangkang yang keras, bukan berarti kita tidak harus waspada akan hama berbahaya yang tumbuh di sekitar kolam. Para peternak harus tetap waspada akan hama, terutama hama tumbuhan air yang biasanya berkembang biak saat musim panen. Untuk menjauhkan lobster dari hama, pastikan kolam atau akuarium selalu bersih, entah itu dari kotoran atau lumut.


Waktu Panen Lobster

- Langkah terakhir dalam ternak lobster adalah musim panen.

        Lobster bisa diambil dari kolam atau akuarium setelah usianya minimal 6 sampai 8 bulan. Pada usia ini, berat lobster akan mencapai 11 sampai 13 ekor per kilogramnya, berat yang cukup untuk dijual dan dikonsumsi langsung oleh para konsumen. Semakin besar lobster yang dijual, harganya semakin mahal.


Cara Merawat Lobster Air Tawar

Setelah panen, peternak juga wajib tahu cara merawat lobster yang sudah siap dijual.

Berikut adalah langkah merawat lobster yang perlu diaplikasikan.

  1. Memberi makan teratur, yaitu 2 kali dalam sehari, setiap pagi dan menjelang sore
  2. Membersihkan saringan / filter kolam dari kotoran, tumbuhan liar, atau sisa makanan lobster yang telah mengendap
  3. Menjaga gelembung udara atau aerator berfungsi dengan baik
  4. Mengganti air kolam dengan tidak menguras seluruh isi kolam (sisakan kira-kira ¼ bagian)

Cara Ternak Lele Bioflok Sederhana Hasil Maksimal

 Cara Ternak Lele Bioflok Sederhana Hasil Maksimal

                                           Gambar 1. Budidaya Bioflok Lele di salah satu wilayah binaan penyuluh

        Budidaya lele dengan menggunakan sistem bioflok adalah sebuah sistem pemeliharaan ikan lele dengan metode menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi sebagai pengolah lombah budidaya lele itu sendiri. Limbah pada budidaya lele diolah menajdi gumpalan-gumpalan yang berbentuk kecil atau bisa disebut sebagai flok/floc. Flok tersebut kemudian akan dimanfaatkan sebagai pakan alami lele. Untuk menumbuhkan mikroorganisme dapat dipacu engan cara kultur bakteri non pathogen atau probiotik, serta menggunakan aerator dalam kolam untuk menyuplai oksigen sekaligus sebagai pengaduk air di dalam kolam.

Cara ternak lele bioflok ini sebenarnya sudah dikembangkan lebih dahulu oleh negara-negara maju seperti Australia dan Jepang, namun demikian Indonesia dari tahun ke tahun sudah mulai banyak muncul pembudidaya lele yang mengadopsi sistem bioflok ternak lele yang dijalankannya. Selain pada ikan lele, sistem bioflok ini juga dapat digunakan pada budidaya udang air tawar.

Tahapan Ternak Lele Bioflok

- Pembuatan kolam lele bioflok

Menyiapkan kolam budidaya adalah langkah awal dalam cara ternak lele bioflok. Adan dapat menghemat biaya kolam dengan menggunakan bahan terpal yang diperkuat dengan rangka atau tulang-tulang dari besi atau bambu. 

Untuk ukuran kolam, anda dapat menyesuaikan dengan lahan yang terlah dipresiapkan. Tetapi jikan Anda memang melakkukan ternak lele bioflok ini dengan tujuan usaha makan dapat menggunakan kolam yang lebih besar dengan kapasitas produksi yang besar pula.

Sebagai patikan untuk ukuran luas yang ideal yaitu 1 m3 makan dapat menampung ikan lele hingga mencapai 1000 ekor. Lain halnya jika anda melakukan tenak ikan lele dengan sistem konvensional, dimana dengan ukuran tersebut hanya mampu menampung ikan lele sebanyakan 100 ekor saja. 

- Cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah memberikan naungan atau atap pada kolam. Hal ini bertujuan untuk menghindari terik sinar matahari langsung dan guyuran air hujan. Terik sinar matahari langsung dan guyuran air hujan perlu anda hindari arena mempengaruhi mtu dari air kolam menjadi tidak layak.

Perlatan lain yang perlu adan persiapkan adalah mesin aerator yaitu alat yang digunakan untuk meniupkan oksigen atau udara ke dalam air kolam.

Mempersiapkan air ternak lele bioflok

Setelah kolam yang akan anda gunakan telah siap, langkah berikutnya dalam cara ternak lele bioflok adalah menyiapkan air untuk pembesaran atau ternak ikan lele anda. Pada hari pertama isilah kolam dengan air hingga mencapat ketinggian 80-100 cm. Hari kedua,masukan probiotik atau bakteri non pathogen dengan dosis 5 ml/m3. Jenis probiotik yang dapat anda gunakan misalnya seperti POC, BMW, atau lainnya.

Pada hari ketiga, masukkan pakan untuk bakteri pathogen berupa molase atau tetes tebu dnegan dosis 250 ml/m3. Pada malam harinya anda dapat menambahkan dolomite dengan dosis 150-200 gram/m3. 

Penggunaan dolomite hanya diambil airnya saja. Selanjutnya diamkan air selama kurang lebih 7-10 hari agara mikroorganisme dapat hidup dan tumbuh dengan baik.

Tahap penebaran dan perawatan ikan lele

  • Benih ikan lele yang anda gunakan hendaknya berasal dari indukan unggulan atau berasal dari induk yang sama. Benih ikan lele yang sehat dapat anda lihat ari gerakannya yang aktif, warna dan ukurannya yang seragam, organ tubuhnya lengkap, bentuknya proporsional dengan ukuran sekitar 4-7 cm. setelah anda melakukan penebaran benih lele pada kolam bioflok makan keesokan harinya tambahkan probiotik dengan dosis 5 ml/m3.
  • Langkah selanjutnya dalam cara tenak lele bioflok adalah proses perawatan benih ikan lele. Perawatan untuk benih ikan lele dapat anda lakukan setiap 10 hari sekali. Perawatan dalam cara ternak lele bioflok langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  • Setiap 10 hari sekali anda bisa memberikan probiotik 5 ml/m3, ragi tempe sebanyak 1 sendok makan/m3, ragi tape 2 butir/m3, dan pada malam harinya anda dapat menambahkan dolmit yang diambil airnya saja sebanyakan 200 – 300 gr//m3
  • Setelah benih ikan lele berukuran 12 cm atau lebih maka perawatn dalam cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah setiap 10 hari sekali masukkan probiotik dengan dos 5 ml/m3, ragi tape sebanyak 2-3 sendok makan /m3, dan ragi tape 6-8 butir /m3, dan pada malam harinya tambahkan dolomit dengan dosis 200 – 300 ml//m3 yang diambil airnya saja. 

Untuk pemberian ragi tempe dan ragi tape terlebih dahulu dilarutkan ke dalam air.

Pemberian pakan pada ternak lele bioflok

  • Cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah pemberian pakan. Selama pembesaran pada budidaya lele bioflok perhatikan waktu pemberian pakan dan berikan aerasi setiap harinya. 
  • Pemberian pakan pada lele bioflok hendaknya anda kelola dengan baik agar dpaat mencapai produksi ikan lele yang maksimal. Gunakkanlah pakan dengan kualitas yang terbaik dan sesuaikan ukuran pakan yang anda berikan dengan lebar bukaan mulut ikan.
  • Pakan ikan lele dapat anda berikan dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari dengan dosis pakan 80% dari daya kenyang ikan lele. Cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah setiap seminggu sekali ikan lele bisa anda puasakan dengan tidak memberikan pakan
  • Sebelum anda memberikan pakan sebaiknya difermentasikan terlebih dahulu dengna menggunakan probiotik. Setelah flok/floc terbentuk pada kolam lele maka pemberian pakan dapat anda kurangi sebanyaka 30%.

Sumber referensi :
https://www.minapoli.com/info/cara-ternak-lele-bioflok-sederhana-hasil-maksimal

Jumat, 05 Februari 2021

Cara Budidaya Ikan Lele di Ember Bagi Pemula, Lebih Menghasilkan

Cara Budidaya Ikan Lele di Ember Bagi Pemula, Lebih Menghasilkan

Published by  Ir. Tri Juni Sasongko at  29 Oktober 2021

                                            Gambar 1. Budidaya Ikan dalam ember

Budidaya Ikan lele di ember menjadi salah satu alternatif di era pandemi belakangan ini. Selain dapat mengisi waktu luang karna peraturan berdiam diri di rumah dalam kurun waktu tertentu, budidaya ikan lele juga dapat menghasilkan untung. Namun tidak hanya sekedar mengisi hobi saja, membudidayakan ikan lele di ember dinilai juga memiliki nilai ekonomis juga. Bagaimana bisa? Tentu saja hal tersebut bisa Anda sendiri lakukan, tapi tetap menyesuaikan kualitas teknisnya.

Jika Anda pemula dan ingin memulai budikdamber ikan lele tak perlu ragu lagi, kini Anda bisa memulai dengan teknis yang sudah diterapkan oleh tim ahli kami. Sebelum masuk ke teknis budidayanya, Anda bisa mendapatkan referensi terlebih dahulu mengenai potensi bisnis ikan lele sekaligus jika teknis budikdamber ini Anda terapkan dalam skala panjang. Bagaimana? Berikut penjelasan mengenai budidaya ikan lele dalam ember agar lebih menghasilkan secara tepat:

Peluang Bisnis Ikan Lele

Dalam beberapa tahun terakhir konsumsi ikan lele semakin meningkat. Kita bahkan sering menjumpai beberapa tempat makan menyajikan menu ikan lele dalam berbagai macam olahan. Permintaan akan ikan lele yang terus meningkat juga dibarengi dengan peningkatan kelompok yang melakukan budidaya ikan lele. Dibandingkan dengan budidaya ikan lain, budidaya ikan lele dirasa lebih menggiurkan.

Tentu bukan tanpa alasan. Benih ikan lele relatif mudah didapatkan. Dari segi hargapun lebih terjangkau. Kisaran harga bibit ikan lele adalah Rp. 350,- hingga Rp. 650,- per ekor. Harga bibit ikan menyesuaikan dengan ukuran dan jenis ikan lele.

Selain harga yang bersahabat, banyak orang memilih budidaya ikan lele karna perawatan yang cukup mudah.

Berikut beberapa hal yang membuat berternak lele di rumah cukup diminati

  1. Ikan lele dapat dibudidaya dalam berbagai wadah dan lingkungan perairan seperti ember, kolam terpal, kolam air mengalir, kolam tadah hujan, dan keramba
  2. Ikan lele mempunyai kemampuan hidup pada perairan yang minim oksigen dan air. Hal ini dikarenakan ikan lele mempunyai alat pernapasan tambahan atau disebut arborescent organ
  3. Ikan lele dapat menerima berbagai jenis pakan. Hal ini dapat menekan biaya produksi, khususnya biaya pakan
  4. Ikan lele mempunyai daya tahan kuat terhadap penyakit
  5. Ikan lele dapat dipanen dalam waktu singkat
  6. Benih ikan lele mudah didapat dengan harga terjangkau
  7. Harga jual ikan lele di pasaran cenderung stabil

Bagaimana? Semakin tertarik dengan bisnis ikan lele dalam ember? Anda harus mengetahui jenis ikan lele yang cocok untuk dibudidayakan berikut ini:

Jenis Ikan Lele

Ikan lele atau dengan nama latin Clarias Sp. merupakan jenis ikan yang banyak tersebar di perairan Asia dan Afrika.

Jenis ikan lele sangat beragam, namun tidak semua dapat dibudidaya atau dikonsumsi.

Ikan lele yang digunakan untuk tujuan budidaya dan konsumsi biasanya mempunyai sifat unggul seperti tahan penyakit dan cepat tumbuh atau berkembang.

Beberapa jenis yang sering dijumpai untuk budidaya adalah lele sangkuriang, lele dumbo, dan lele phyton.

1. Lele Sangkuriang

                                            Gambar 2. Lele Sangkuriang 

Ikan lele sangkuriang merupakan salah satu varietas unggul yang dikembangkan oleh para peneliti tanah air. Jenis lele sangkuriang merupakan hasil rekayasa yang dilakukan oleh para peneliti Balai Besar Budidaya Ikan Air Tawar (BBBAT).

Penelitian mengenai ikan lele sangkuriang dilatar belakangi oleh kekhawatiran para peternak akan kualitas lele dumbo yang mengalami penurunan di masyarakat.

Ikan lele sangkuriang digunakan untuk menghasilkan ikan konsumsi saja. Benih dari induk sangkuriang tidak disarankan untuk dijadikan indukan. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kualitas lele yang diproduksi,

Ciri ikan lele sangkuriang :

  1. Tubuh ikan berwarna hitam kehijauan pada bagian punggung dan putih kekuningan pada bagian perut.
  2. Bentuk tubuh ikan memanjang, berlendir, mempunyai kulit licin, dan tidak bersisik
  3. Bentuk kepala ikan menggepeng dengan mulut relatif lebar serta mempunyai empat pasang sungut
  4. Panjang ikan kisaran 23-34 cm. Sedangkan benih ikan yang berusia 40 hari mempunyai panjang 5-8 cm
  5. Bagian sirip dada terdapat patil atau duri keras.

2. Lele Dumbo

                                            Gambar 2. Lele Dumbo

Lele dumbo merupakan hasil perkawinan silang antara ikan lele asal asal Afrika (clarias mosambicus) dengan ikan lele asal Taiwan (clarias fuscus). Jenis ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada awal 1980-an.

Ikan lele dumbo kerap menjadi favorit dikalangan para peternak. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ikan yang cepat dan badannya yang bongsor dibanding jenis lainnya.

Ciri ikan lele dumbo:

  1. Badannya memanjang, tinggi, dan memipih ke arah ekor
  2. Tidak bersisik, licin, dan mengeluarkan lender
  3. Kepala ikan gepeng dan simetris. Pada bagian mulut terdapat empat pasang sungut yang berfungsi sebagai alat peraba
  4. Ikan lele dumbo jantan mempunyai kepala relatif kecil, berwarna kemerahan dan pada alat kelamin mempunyai genital papilia yang runcing.
  5. Ikan lele dumbo betina mempunyai kepala lebih besar, berwarna kecoklatan, dan alat kelamin berbentuk bulat.
  6. Akan timbul bercak berwarna putih apabila mengalami stress atau terkejut.

3. Lele Phyton

Gambar 3. Lele Phyton

Ikan lele phyton merupakan hasil persilangan antara induk lele eks.Thailand F2 dengan lele lokal (induk jantan lele dumbo F6). Varietas ini ditemukan sekitar tahun 2004 oleh para peternak lele dari Pandeglang, Banten.

Ikan lele phyton memiliki ketahanan tinggi terhadap cuaca dingin dan tingkat kelangsungan hidupnya lebih dari 90%.

Ciri ikan lele phyton:

  1. Ikan lele phyton mempunyai warna dan bentuk kepala menyerupai ular phyton.
  2. Kepala ikan berbentuk pipih memanjang dan berwarna cerah.
  3. Ukuran mulut ikan relatif kecil
  4. Gerakan ikan lele phyton lebih lincah dibandingkan jenis lain.
  5. Daging ikan lele phyton lebih gurih dan tidak lembek. Sedangkan dari segi rasa, ikan lele phyton hampir mirip dengan lele lokal.

Cara Budidaya Ikan Lele dalam Ember

Budikdamber atau budidaya ikan dalam ember belakangan ini menjadi pembicaraan hangat dimasyarakat. Adanya teknik budidaya dalam ember tentu sangat membantu masyarakat, khususnya bagi mereka yang mempunyai lahan terbatas.

Keunggulan lain budidaya dengan teknik budikdamber adalah menghemat air, perawatan mudah, dan tanpa bahan kimia.

Salah satu budidaya yang menggunakan pemanfaatan ember adalah budidaya ikan lele. Seperti dijelaskan sebelumnya, ikan lele mempunyai kemampuan bertahan hidup tinggi meski berada dalam wadah dengan oksigen dan air terbatas.

Ikan lele juga dapat bertahan dalam kualitas air yang minim atau kondisi air yang kurang baik. Berikut ini cara budidaya ikan lele di ember selengkapnya:

1. Persiapan Alat dan Bahan

Untuk anda yang tertarik dengan cara ternak lele di ember, anda perlu mempersiapkan beberapa hal berikut:

  1. Ember untuk tempat budidaya berukuran 80 liter
  2. Benih ikan lele berjumlah 60 ekor
  3. Strimin atau penutup (bisa menggunakan apa saja)
  4. Solder
  5. Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan, GDM BLACK BOS, dan GDM Granule SAME

2. Pemilihan Benih Ikan Lele

Meskipun cara budidaya ikan lele di ember terbilang mudah, namun kita harus tetap mempertimbangkan segala resiko yang akan terjadi. Terlebih jika anda adalah pemula dalam budidaya ikan lele.

Benih ikan lele

Untuk mengurangi resiko gagal, anda bisa mengantisipasi dengan memperoleh benih ikan lele yang baik dan berkualitas.

Berikut hal yang perlu anda perhatikan dalam memilih benih ikan lele:

  1. Perhatikan tempat anda membeli benih. Usahakan membeli benih ikan lele di hatchery atau tempat penetasan ikan yang bersertifikat.
  2. Hal ini untuk mengurangi adanya penyakit bawaan dari benih yang dibeli. Meski ikan lele mempunyai daya tahan kuat terhadap penyakit, kondisi benih ikan lele biasanya lebih rentan terjangkit dibanding ikan lele dewasa. Ikan lele juga mungkin terjangkit penyakit genetika yang disebabkan oleh buruknya kualitas indukan ikan lele atau faktor inbreeding.
  3. Benih ideal ikan lele untuk pembesaran berukuran 5-7 cm.
  4. Usahakan ukuran ikan lele seragam atau sama.
  5. Benih ikan lele berkualitas mempunyai tubuh seimbang antara kepala dan badan.
  6. Pilih benih ikan yang tidak cacat, tubuh mengkilap, sungut berseri atau tidak pucat, dan pergerakannya lincah.

3. Persiapan Ember untuk Ternak Ikan Lele

Persiapan budidaya ikan lele di ember

Sebelum benih ikan lele siap untuk ditebar, persiapkan dahulu ember untuk tempat pembesaran ikan lele.

  1. Siapkan ember berukuran 80 liter dan bersihkan. Pemberian lubang di ember adalah optional. Anda bisa melubangi bagian bawah samping untuk saluran pembuangan. Atau bisa menambahkan kran air pada bagian yang dilubangi untuk mempermudah proses pembuangan.
  2. Jika anda ingin menambahkan tanaman sayur, gunakan gelas plastik yang dipasang kawat dan kaitkan pada ember.
  3. Isi ember dengan air. Usahakan jangan terlalu penuh agar ikan lele dapat mengambil udara dengan baik. Untuk ember berukuran 80 liter, isikan air sampai di ukuran 60 liter saja.
  4. Tambahkan garam krosok setengah sendok makan untuk menstabilkan pH dalam air dan menghambat pertumbuhan jamur atau bakteri.
  5. Tambahkan juga Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dengan dosis 10 ml/ember, GDM BLACK BOS dengan dosis 1 tutup botol kemasan/ember, dan GDM Granule SAME dengan takaran 1 gelas aqua.
  6. Campur rata.
  7. Diamkan selama 2-3 hari.
  8. Gunakan strimin/penutup agar ikan lele tidak loncat dari ember.
  9. Satu ember dapat diisi maksimal 60 ekor benih lele.
  10. Letak dan posisikan ember di lahan kosong serta pastikan mendapat sinar matahari.

4. Cara Menebar Ikan Lele dalam Ember

Anda perlu berhati-hati ketika menebar benih ikan lele di ember. Benih ikan lele yang masih kecil cenderung sensitif.

Langkah yang perlu dilakukan untuk menebar ikan lele di ember

  1. Sesuaikan suhu air ember. Pastikan suhu air tidak terlalu panas karena cahaya matahari. Kondisi suhu air yang baik akan membuat benih lebih sehat dan tidak stress.
  2. Masukkan benih beserta tempat penyimpanannya dalam ember dan biarkan benih ikan lele menyesuaikan diri sekitar 15 menit. Ikan lele akan keluar dengan sendirinya dari tempat penyimpanan dan menyesuaikan dengan tempat barunya di ember.
  3. Anda juga dapat menebarkan benih ikan lele dengan memiringkan tempat penyimpanan dan memasukkan benih ke ember sedikit demi sedikit.

Suplemen ikan

  1. Tebar benih ikan lele pada pagi atau sore hari. Jangan menebar benih pada siang hari karena khawatir akan membuat benih ikan lele menjadi stress kemudian mati. Suhu air pada siang hari akan meningkat dan terasa lebih panas dibanding pagi atau sore hari.
  2. Setelah menebar benih ke ember, jangan lupa gunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dengan dosis 10 ml/ember untuk merangsang kekebalan pada tubuh ikan lele.
  3. Suplemen yang diberikan juga mencegah ikan lele terjangkit penyakit seperti parasit, bakteri, dan jamur dari penumpukan kotoran atau sisa pakan di dasar ember.

5. Cara Merawat Ikan Lele

Cara memelihara lele di ember tidak jauh berbeda dengan memelihara ikan lele di kolam atau tempat lain.

Probiotik lele

Perhatikan beberapa hal berikut agar budidaya ikan lele anda berkembang dengan baik.

  1. Lakukan grading atau pemisahan ikan lele minimal dua minggu sekali. Hal ini bertujuan untuk menyeragamkan ukuran ikan lele dalam ember dan menghindari adanya kanibalisme antar ikan.
  2. Ganti air ketika sudah tercium bau tidak sedap dari dalam ember. Lakukan penggantian air sekitar 50% dari keseluruhan air di ember pada pagi atau sore hari.
  3. Buang dan bersihkan bagian dasar ember karna akan membahayakan kelangsungan hidup ikan lele.
  4. Hindari stress pada ikan lele saat hendak mengganti air. Lakukan puasa pada ikan lele dengan tidak memberi pakan selama 12 hingga 24 jam.
  5. Penuhi kebutuhan oksigen pada ikan lele agar tumbuh lebih cepat. Anda bisa menambahkan blower atau aerator.
  6. Perhatikan kualitas air agar tidak menghambat pertumbuhan ikan lele.
  7. Pilih pakan ikan yang mengandung nutrisi dan protein tinggi. Saat memilih pakan sesuaikan juga dengan ukuran dan umur ikan.
  8. Beri pakan 2-3 kali sehari. Jangan memberi pakan saat hujan karna akan mengubah kualitas pakan.
  9. Berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan. Dosis yang diberikan adalah 10 ml/kg. Gunakan dengan cara disemprot atau dicampur sekitar 15 menit untuk meningkatkan penerapan nutrisi pada pakan.
  10. Kendalikan hama dan penyakit pada ikan lele dengan menggunakan produk Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan. Suplemen tersebut dapat membuat ikan lele menjadi lebih kebal dan tidak mudah terjangkit penyakit atau virus.

Panen Ikan Lele

Panen Budikdamber

  1. Masa ternak ikan lele cukup singkat. Anda hanya butuh waktu 2-4 bulan untuk lele siap panen. Jumlah ideal panen ikan lele adalah 8-10 ekor untuk mendapatkan harga jual tertinggi.
  2. Lakukan puasa pada ikan lele selama 24 jam sebelum panen. Hal ini bertujuan agar ikan lele dapat bertahan hidup selama masa pengiriman.
  3. Surutkan air dalam ember lalu pindahkan ikan lele yang akan dipanen ke wadah lain.
  4. Gunakan serok atau jaring untuk mengambil ikan lele.
  5. Sortir ikan lele yang dipanen dengan hati-hati.
  6. Bersihkan ember. Jika anda ingin mengisi dengan benih baru, lakukan tahapan yang sama seperti sebelumnya.

Daftar Pustaka 

https://gdm.id/budidaya-ikan-lele-di-ember/

Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...