Senin, 15 Maret 2021

Pentingnya Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perikanan

Pentingnya Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perikanan

                                            Gambar 1. Kolam Ikan di wilayah binaaan

    Budidaya perikanan ini memiliki keuntungan yang besar, sehingga selain dapat meningkatan perekonomian masyarakat Desa Loano, dan bagi Pemerintahan Desa Loano. Budidaya perikanan di Desa Loano dapat memberikan keuntungan baik secara pribadi maupun bagi Pemerintahan Desa Loano, dengan adanya pengelolaan yang baik. Pengelolaan budidaya perikanan yang baik salah satunya yaitu dengan memperhatikan kualitas air kolam. Pengelolaan kualitas air dalam budidaya perikanan penting guna meningkatkan produksi dan menunjang keberhasilan budidaya tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan ikan yang baik dapat dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Salah satu faktor luar yang penting dalam manajemen budidaya adalah pengelolaan kualitas air sebagai media hidup organisme akuatik. Air sebagai media utama tempat hidup bagi ikan, maka harus diperhatikan dengan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

Hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kualitas air

Budidaya perikanan yang intensif akan dapat menyebabkan menurunnya kualitas air sebagai media perkembangan dan pertumbuhan ikan. Hal-hal yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas air dalam budidaya perikanan antara lain:

1. Kandungan amoniak

Amoniak umumnya dihasilkan dari hasil ekskresi suatu organisme. Kandungan amoniak yang tinggi dalam air, akan dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan karena mereduksi masukan oksigen akibat rusaknya insang ikan, serta dapat merusak jaringan fisik pada ikan. Amoniak juga dapat menjadi racun bagi ikan apabila kandungan dalam air sudah terlalu tinggi.

2. Kandungan oksigen dalam air

Oksigen merupakan suatu hal yang sangat penting bagi makhluk hidup untuk bernafas. Begitu pula dengan fungsi oksigen dalam budidaya perikanan. Oksigen dibutuhkan untuk perkembangan organisme akuatik, sehingga apabila kandungan okesigen dalam air kurang, maka aktivitas ikan akan terhambat. Oksigen penting bagi ikan itu sendiri, maupun bagi ekosistem di dalam perairan tersebut. Kandungan oksigen yang rendah di dalam air biasanya juga akan diikuti dengan meningkatnya kandungan amoniak (NH3) dan karbondioksida (CO2) dalam air. Kandungan amoniak dan karbondiokasida yang tinggi di dalam air akan menyebabkan kualitas air dalam kolam menurun.

3. Suhu air kolam

Suhu air dapat mempengaruhi proses pencernaan makanan yang terjadi pada ikan. Proses pencernaan makanan pada ikan saat suhu rendah biasanya akan berjalan sangat lambat, namun pada saat suhu tinggi, maka proses pencernaan pada ikan akan berjalan secara cepat. Suhu air yang optimal dan sesuai dengan selera makan ikan adalah antara 25°C-27°C.

4. Kepadatan ikan

Kepadatan ekosistem dalam suatu kolam juga akan dapat mempengaruhi kualitas air dalam kolam tersebut. Kepadatan yang terlalu tinggi dapat mempercepat proses penurunan kualitas air dalam budidaya perikanan. Kepadatan yang tinggi dapat menyebabkan feses yang dihasilkan oleh ikan akan semakin banyak, sehingga endapan NH3 pada dasar kolam akan meningkat.

5. Cahaya Matahari

Air yang sangat keruh akan dapat mempengaruhi aktivitas dan perkembangan ikan dalam kolam. Cahaya matahari akan sulit masuk apabila air kolam terlihat sangat keruh. Cahaya matahari penting bagi organisme karena ikut menentikan produkstivitas perairan.

Manfaat meningkatkan kualitas air

Pengelolaan kualitas air dalam budidaya perikanan penting untuk menghilangkan sisa buangan metabolisme tubuh dari ikan yang berbahaya seperti amoniak (NH3), serta sebagai pengganti aerasi. Kualitas air yang baik akan mengurangi tingkat kekeruhan pada air, sehingga cahaya matahari dapat masuk untuk mencukupi kebutuhan produktivitas ikan. Kualitas air yang menurun akan menyebabkan terkumpulnya sisa pakan, bahan organik, senyawa toksik atau racun, dan zat berbahaya lainnya. Limbah yang sangat berbahaya dan bersifat racun bagi ikan adalah amoniak. Amoniak dapat menyebabkan racun maupun munculnya penyakit pada ikan.

Cara mengolah kualitas air

Pengelolaan kualitas air pada budidaya perikanan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu cara yang biasanya dilakukan dalam budidaya perikanan adalah dengan proses pergantian air kolam secara berkala. Kecepatan pergantian air yang teratur dan maksimal, akan dapat meningkatkan kualitas air dalam budidaya perikanan. Namun, apabila proses pergantian air ini tidak teratur, maka belum tentu dapat menghilangkan seluruh zat berbahaya dalam air, sehingga kualitas air masih belum maksimal. Peralatan lain yang dapat digunakan untuk mengelola kualitas air dalam budidaya perikanan adalah paddle wheel atau kincir air. Penggunaan kincir air selama 24 jam, dapat meningkatkan pasokan oksigen dalam air.

Sumber :

Eshmat, M. E., dan A. Manan. 2013. Analisis kondisi kualitas air pada budidaya ikan kerapu tikus di Situbondo. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 5(1) : 1-4.

Permatasari, D. W. 2012. Kualitas Air pada Pemeliharaan Ikan Nila Intensif di Kolam Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanan Bogor. Skripsi Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Rachmawati, D., I. Samidjan, dan H. Setyono. 2015. Manajemen kualitas air media budidaya ikan lele sangkuriang dengan Teknik probiotik pada kolam terpal di Desa Vokasi Reksosari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. PENA Akuatika. 12(1) : 24-32.

Yumame, R. Y., R. Rompas, dan N. P. L. Pangemanan. 2013. Kelayakan kualitas air kolam di lokasi pariwisata Embung Klamalu Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Jurnal Budidaya Perairan. 1(3) : 56-62.

 https://desaloano.com/pentingnya-pengelolaan-kualitas-air-dalam-budidaya-perikanan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...