Jumat, 26 Maret 2021

Petunjuk Teknis Cara Budidaya Cacing Sutra

Petunjuk Teknis Cara Budidaya Cacing Sutra

                                                            Gambar 1. Cacing Sutra


Cacing sutera (Tubifex), sering juga disebut cacing rambut atau cacing darah merupakan cacing kecil seukuran rambut berwarna kemerahan dengan panjang sekitar 1-3 cm, dengan tubuh berwarna merah kecoklatan dengan ruas-ruas.  Cacing ini hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan organik. 

Di dalam tubuh cacing sutera terkandung kira-kira 57% protein dan 13% lemak, yang oleh karena itu merupakan pakan yang baik untuk ikan, tidak terkecuali ikan yang dipelihara seperti lele atau ikan hias.

Habitat

Cacing ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm. Seperti hewan air lain maka air memegang peranan penting buat kelangsungan hidup cacing ini. 

• pH : 5,5 -8,0

• Suhu : 25 – 28 C

• DO(oksigen terlarut) : 2,5 – 7,0 ppm

• Amoniak : <3,6

Cacing sutra merupakan hewan hermaprodit yang berkembang biak lewat telur secara eksternal.  Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah menjadi dua sebelum menetas .

Bahan organik yang baik untuk digunakan oleh cacing sutra adalah campuran antara kotoran ayam, dedak (bekatul) dan lumpur. Berikut teknik budidaya cacing sutra:

1. Persiapan Bibit

Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam

Catatan : Sebaiknya bibit cacing di karantina dahulu karena ditakutkan membawa bakteri patogen.

2. Persiapan Media

Media perkembangan dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm.

3. Pemupukan

Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2

Cara pembuatan pupuknya :

• Siapkan kotoran ayam, jemur 6 jam.

• Siapkan bakteri EM4 untuk fermentasi kotoran ayam tersebut. Cari di toko pertanian atau toko peternakan atau balai peternakan.

• Aktifkan  dulu bakterinya. caranya ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300ml air lalu didiamkan kurang lebih 2 jam.

• Campur cairan itu ke 10kg tokai yang sudah di jemur tadi, aduk hingga rata.

• lalu dimasukkan ke wadah yang tertutup rapat selama 5 hari

Kenapa harus fermentasi? Karena dengan fermetasi maka kandungan N-organik dan C-organik akan meningkat  sampai 2 kali lipat

4. Fermentasi

Lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.

5. Penebaran Bibit

Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter / detik

6. Tahapan Kerja Budidaya Cacing Sutra

Cacing sutra atau cacing rambut memang telah sejak lama dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif pakan ikan. Harga jual yang relatif tinggi, membuat bisnis cacing sutra cukup banyak dilirik orang.

Namun sayangnya, tidak banyak orang yang memahami teknis pembudidayaan cacing sutra ini. Berikut tahapan kerja yang harus dilakukan dalam pembudidayaan cacing sutra.

• Lahan uji coba berupa kolam tanah berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm. Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur.

• Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu, kolam dibersihkan dari rumput  atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra, seperti keong mas atau kijing.

• Pipa air keluar atau pipa pengeluaran dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan baik. Pipa pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjang sekitar 15 cm.

• Usai pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan dan benda-benda keras lainnya. 

Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif datar atau tidak bergelombang.

• Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang dianggap banyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.

• Tanah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata dan tidak terdapat lumpur yang keras.

• Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semua bagian.

• Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan, kemudian sebar secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.

• Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuai panjang pipa pembuangan.

• Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.

• Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.

• Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalam baskom agar gumpalannya buyar.

• Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruh permukaan kolam secara merata.

• Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.

7. Panen

Cacing Bisa dipanen setelah 8-10 hari.


SUMBER:

https://paktanidigital.com/artikel/budidaya-cacing-sutra-sangat-menguntunkan/


 


Senin, 22 Maret 2021

Petunjuk Cara Budidaya Ikan Sidat

Petunjuk Cara Budidaya Ikan Sidat  

    Saat ini budidaya ikan sidat menjadi salah satu jenis usaha yang sangat menjanjikan dan memiliki omset yang tinggi. Apalagi permintaan sidat sangatlah tinggi, contohnya saja di Jepang sidat sudah menjadi hidangan utama makanan mereka. Di jepang sendiri ikan sidat biasa disebut unagi dan udanon. Hidangan ini berupa sidat bakar yang disajikan di atas nasi. Jepang sidat sudah langka, dan hanya mampu diproduksi sekitar 30 persen dan sisanya 70 persen hasil dari impor dari negara-negara lain termasuk dari Indonesia.  

                                                                Gambar 1. Ikan Sidat 

    Permintaan ikan sidat didalam negeri sebenarnya cukup tinggi, hanya saja jumlah petani sidat di Indonesia masih sangat rendah. Oleh karena itu harga ikan sidat Indonesia menjulang tinggi.

Tahapan Budidaya Sidat

Dalam budidaya sidat ada tiga tahapan yang perlu anda perhatikan, yaitu, tahapan:

1. Pendederan 1, 

2. Pendederan 2 

3. Dan Tahap Pembesaran. 

Cara budidaya dengan meng – klasifikasikan berdasarkan tahapan tersebut untuk memudahkan dalam mempercepat laju pertumbuhan ikan sidat. Sampai sekarang belum ada sebuah rekayasa teknologi pembenihan ikan sidat, sehingga untuk kebutuhan benih ikan sidat kita harus mengandalkan hasil penangkapan dar ialam. Bentuk dari benih ikan sidat itu sendiri sudah menyerupai ikan sidat dewasa, hanya saja ukurannya masih kecil dan berwarna transparan atau disebut glass eel

1. Tahap Pendederan I

Padatahap ini biasa disebut dengan tahap pengenalan untuk benih ikan sidat supaya bisa beradaptasi dengan kondisi alam buatan  (kolam) dan bisa  mengkonsumsi pakan yang homogeny atau pakan buatan. Pemeliharaan pada tahapan ini memiliki tujuan untuk pembesaran glass eel sampai benih ikan sidat memiliki ukuran elver.

Setelah melewati tahap pendederan 1 maka elver siap dilanjutkan ketahapan pendederan 2.

Glass eel yang biasanya dipelihara memiliki 2 jenis yaitu A. bicolor dan A. marmorata. Glass ell yang berjenis A. bicolor didapatkan dari pantai selatan Pulau Jawa, sedangkan untuk A. marmorata diperoleh dari daerah Poso Sulteng dan Tatelu. Ukuran benih  ikan sidat glass eel yang ditebar memiliki ukuran 0,17 gram per ekor dengan jumlah kepadatan untukmasing-masing tempat pemeliharaan sekitar 6 ekor per 1 liter air.

Proses penebaran glass eel dilakukan secepat mungkin setelah glass eel sudah diterima di lokasi pemeliharaan. Hal ini untuk mengurangi tingkat stress pada benih ikan sidat setelah sebelumnya berada dalam transportasi pemindahan benih ikan sidat. Sebelum dilakukan penebaran ikan sebaiknya glass eel dilakukan aklimatisasi dulu, caranya yaitu menempatkanplastik packing agar mengapung diatas air di lokasi media pemeliharaan.                                

2. Tahap Pendederan 2

Berupa tahapan persiapan agar menghasilkan ukuran sidat fingerling (10 gr/ekor) dan kemudian siap untuk di pelihara pada proses tahapan pembesaran.

3. Tahap Pembesaran

Tahapan ini yang dilakukan adalah proses pembesaran ikan sidat. Proses ini memiliki tujuan untuk membesarkan ikansidat sampai pada ukuran yang siap konsumsi yaitu ukurannya lebih dari 200 gram per ekor.

Untuk tempat pemeliharaannya bisa menggunakan kolam beton yang memiliki ukuran 2 x 5 x 1,8 m³ dengan jumlah air media sekitar 5 m³. Kolam pemeliharaannya sebaiknya dilengkapi dengan system aerasi dengan air yang mengalir. Air media yang digunakan bias berasal dari tandon air sumur yang kemudian dialirkan kedalam paralon yang menuju kekolam pemeliharaan. Dianjurkan untuk volume pergantian airnya minimal lebih dari 300% tiap hari. Supaya suhu airnya tetap terjaga pada kisaran 29-31 °C, sebaiknya kolam pemeliharaan ditutup dengan terpal atau bias menggunakan penutup anyaman bambu.

Waktu yang dibutuhkan dalam budidaya ikan sidat sampai siap untuk konsumsi sekitar kurang lebih 5 bulan, tergantung ukuran benih yang kita tebar. Misalnya ukuran benih 200 gram, untuk bisa menghasilkan panen ikan sidat berukuran 500 gram memerlukan waktu sekitar 5 bulan. Sebagai gambaran jika anda menebarkan 1 ton benih anda bisa menghasilkan panen sekitar 5 ton ikan sidat.

Sumber Referensi : 

https://gdm.id/budidaya-sidat/#:~:text=5.-,Pembesaran%20Ikan%20Sidat,yang%20mengandung%20protein%20minimal%2040%25.

  

Jumat, 19 Maret 2021

Pakan Alternatif Hijauan untuk budidaya ikan

Pakan Alternatif Hijauan untuk budidaya ikan 


Pendahuluan

        Ikan Gurame identik dengan daun sente. Di mana ada kolam gurame, maka di situ pasti ada tanaman sente. Pembudidaya yakin Alokasia macrorrhizos itu merupakan pakan wajib gurame. Bisakah fungsinya digantikan dengan tanaman lain? Jamak bagi pembudidaya gurame untuk menanam sente 2-3 bulan sebelum menebar benih gurame. Daun kerabat keladi itu merupakan pakan utama gurame. Pembudidaya gurame mewajibkan sente sebagai pakan utama dalam pembesaran gurame. Menurut informasi yang mereka ketahui, bahwa daun sente kaya serat yang dapat memperlancar proses pencernaan gurame.

Pemberian Tanaman Sente

Tanaman sente memiliki kandungan senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol yang terdapat pada tangkai dan daun sente. Kandungan senyawa tersebut dapat meningkatkan daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, terutama penyakit bisul dan mata belo.

Oleh karena itu, banyak pembudidaya yang mewajibkan pemberian pakan hijauan berupa tanaman sente. Pada saat pemberian sente ini sebaiknya dipisah antara daun dan tangkainya. Daun sente dapat diberikan secara langsung kepada ikan. Perlakuan pemberian tangkai terlebih dahulu diiris tipis agar tangkai dapat seluruhnya dimakan oleh gurame, mengingat cara makan gurame adalah menyabik makanannya.

Sente baik untuk diberikan sebagai pakan hijauan dan tambahan untuk menyiasati harga pakan pabrik yang makin mahal, tapi bukan yang utama. Apalagi kini sente makin sulit didapat. Para pembudidaya harus membeli daun sente dengan harga Rp250/lembar. Untuk 1.000 ekor gurame saja diperlukan sedikitnya 10 lembar daun sente. Oleh karena itu, masih ada tanaman lain yang bisa dijadikan pakan hijauan untuk gurame.

Gambar 1. Tanaman sente

Pakan Hijauan Alternatif  

Banyak pembudidaya gurame memberikan daun pepaya sebagai pakan hijauan pada gurame. Padahal daun pepaya tidak disarankan, karena kandungan getah papain tinggi yang dapat merusak kualitas air. Pakan hijauan selain sente yang dapat diberikan pada gurame adalah :

a. Caisin. Pemberian caisin pada gurame tidak kalah dengan pemberian sente. Kesehatan gurame tetap terjaga dan pertumbuhan gurame tetap dapat tumbuh dengan baik. Jika dibandingkan harganya, harga caisin lebih terjangkau daripada harga sente. 

b. Kangkung darat. Kangkung darat dapat ditanam pada pinggir kolam. Bahkan kangkung darat banyak ditemukan karena dapat tumbuh secara alami dengan sendirinya di pinggir kolam. Keuntungan menanam kangkung darat ini karena pertumbuhannya lebih cepat tumbuh daripada sente. Jika sente butuh tempat sedikit terlindung dan kelembapan tinggi untuk dapat tumbuh, kangkung darat adaptif di lingkungan tanpa naungan.

c. Kimpul atau talas. Kimpul atau talas (Xanthosoma violaceum) juga baik bagi gurame. Namun, lantaran bergetah, pembudidaya gurame sebaiknya melayukan daun kimpul sebelum memberikannya pada gurame. 

Apa pun jenis dedaunan yang diberikan sebagai pakan hijauan, sebaiknya masih muda dan mudah dicerna. Pun, pemberian dedaunan itu sebaiknya tidak lebih dari 2% dari bobot tubuh per hari.


Sumber Referensi :

https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pakan-hijauan-alternatif-untuk-gurami-91


Rabu, 17 Maret 2021

Petunjuk Cara Pengolahan Abon Ikan

Petunjuk Cara Pengolahan Abon Ikan  


PENDAHULUAN

Jenis olahan abon ikan merupakan salah satu diversifikasi pengolahan hasil perikanan yang memiliki peluang cukup baik untuk dikembangkan. Karena bahan baku ikan memiliki jumlah yang cukup optimal dan potensi pasar yang cukup terbuka. Usaha ini mudah dikerjakan dan hanya memerlukan peralatan yang sederhana. Demikian pula skalanya dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan modal, tenaga dan pemasarannya. 

Agar usaha ini lebih ekonomis dengan volume abon ikan yang dihasilkan lebih banyak tanpa mengurangi rasa dan aroma, maka pada proses pengolahannya abon ikan dapat ditambahkan buah sukun atau nangka muda yang telah dikukus dan disuir-suir sehingga mirip dengan serat ikan dengan presentase yang tidak lebih dari 20% dari bobot ikan.

Gambar 1. Abon Ikan 


BAHAN YANG DIGUNAKAN 

Ikan Tengiri/Tuna/Cakalang 1 kg

Santan 250 ml

Bawang merah 27 siung

Bawang putih 25 siung

Kunyit ½ btg

Ketumbar ½ btg

Kemiri 5 biji

Cabe rawit 7 biji

Cabe merah besar 1 biji

Gula merah 1 Ons

Daun salam 7 lbr

Sereh 4 btg

Garam 1 sdm

Lengkuas 1 ruas

Jahe 1 ruas

Daun jeruk purut 7 lbr


ALAT YANG DIPERLUKAN 

1. Ember plastik

2. Bak plastik

3. Dandang/panci pengukus

4. Waskom plastik

5. Talenan

6. Pisau

7. Kompor

8. Tampah plastic / Nyiru

9. Sendok

10. Wajan / Penggorengan

11. Cobek

12. Serok / sondo/sendok belanga


LANGKAH KERJA  

1. Ikan disiangi dan dicuci bersih

2. Ikan dikukus kurang lebih 30 menit

3. Daging ikan dicabik-cabik kecil-kecil

4. Seluruh bumbu dihaluskan, kecuali lengkuas, sereh cukup dimemarkan

5. Bumbu ditumis dengan minyak goring sampai berbau harum

6. Masukkan santan kedalam bumbu, biarkan sampai mendidih

7. Masukkan ikan kedalam santan dan bumbu

8. Aduk-aduk hingga santan mengering dan ikan menjadi renyah

9. Tanda abon telah masak jika daun salam dilipat akan patah

10. Angkat abon dan tiriskan dengan peniris abon (spinner) atau diputar hingga minyak tiris.


SUMBER:

https://reseptasty.web.app/558-resep-abon-ikan-tenggiri-cara-membuat-abon-ikan-tenggiri-yang-paling-enak/




Senin, 15 Maret 2021

Pentingnya Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perikanan

Pentingnya Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perikanan

                                            Gambar 1. Kolam Ikan di wilayah binaaan

    Budidaya perikanan ini memiliki keuntungan yang besar, sehingga selain dapat meningkatan perekonomian masyarakat Desa Loano, dan bagi Pemerintahan Desa Loano. Budidaya perikanan di Desa Loano dapat memberikan keuntungan baik secara pribadi maupun bagi Pemerintahan Desa Loano, dengan adanya pengelolaan yang baik. Pengelolaan budidaya perikanan yang baik salah satunya yaitu dengan memperhatikan kualitas air kolam. Pengelolaan kualitas air dalam budidaya perikanan penting guna meningkatkan produksi dan menunjang keberhasilan budidaya tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan ikan yang baik dapat dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Salah satu faktor luar yang penting dalam manajemen budidaya adalah pengelolaan kualitas air sebagai media hidup organisme akuatik. Air sebagai media utama tempat hidup bagi ikan, maka harus diperhatikan dengan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

Hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kualitas air

Budidaya perikanan yang intensif akan dapat menyebabkan menurunnya kualitas air sebagai media perkembangan dan pertumbuhan ikan. Hal-hal yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas air dalam budidaya perikanan antara lain:

1. Kandungan amoniak

Amoniak umumnya dihasilkan dari hasil ekskresi suatu organisme. Kandungan amoniak yang tinggi dalam air, akan dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan karena mereduksi masukan oksigen akibat rusaknya insang ikan, serta dapat merusak jaringan fisik pada ikan. Amoniak juga dapat menjadi racun bagi ikan apabila kandungan dalam air sudah terlalu tinggi.

2. Kandungan oksigen dalam air

Oksigen merupakan suatu hal yang sangat penting bagi makhluk hidup untuk bernafas. Begitu pula dengan fungsi oksigen dalam budidaya perikanan. Oksigen dibutuhkan untuk perkembangan organisme akuatik, sehingga apabila kandungan okesigen dalam air kurang, maka aktivitas ikan akan terhambat. Oksigen penting bagi ikan itu sendiri, maupun bagi ekosistem di dalam perairan tersebut. Kandungan oksigen yang rendah di dalam air biasanya juga akan diikuti dengan meningkatnya kandungan amoniak (NH3) dan karbondioksida (CO2) dalam air. Kandungan amoniak dan karbondiokasida yang tinggi di dalam air akan menyebabkan kualitas air dalam kolam menurun.

3. Suhu air kolam

Suhu air dapat mempengaruhi proses pencernaan makanan yang terjadi pada ikan. Proses pencernaan makanan pada ikan saat suhu rendah biasanya akan berjalan sangat lambat, namun pada saat suhu tinggi, maka proses pencernaan pada ikan akan berjalan secara cepat. Suhu air yang optimal dan sesuai dengan selera makan ikan adalah antara 25°C-27°C.

4. Kepadatan ikan

Kepadatan ekosistem dalam suatu kolam juga akan dapat mempengaruhi kualitas air dalam kolam tersebut. Kepadatan yang terlalu tinggi dapat mempercepat proses penurunan kualitas air dalam budidaya perikanan. Kepadatan yang tinggi dapat menyebabkan feses yang dihasilkan oleh ikan akan semakin banyak, sehingga endapan NH3 pada dasar kolam akan meningkat.

5. Cahaya Matahari

Air yang sangat keruh akan dapat mempengaruhi aktivitas dan perkembangan ikan dalam kolam. Cahaya matahari akan sulit masuk apabila air kolam terlihat sangat keruh. Cahaya matahari penting bagi organisme karena ikut menentikan produkstivitas perairan.

Manfaat meningkatkan kualitas air

Pengelolaan kualitas air dalam budidaya perikanan penting untuk menghilangkan sisa buangan metabolisme tubuh dari ikan yang berbahaya seperti amoniak (NH3), serta sebagai pengganti aerasi. Kualitas air yang baik akan mengurangi tingkat kekeruhan pada air, sehingga cahaya matahari dapat masuk untuk mencukupi kebutuhan produktivitas ikan. Kualitas air yang menurun akan menyebabkan terkumpulnya sisa pakan, bahan organik, senyawa toksik atau racun, dan zat berbahaya lainnya. Limbah yang sangat berbahaya dan bersifat racun bagi ikan adalah amoniak. Amoniak dapat menyebabkan racun maupun munculnya penyakit pada ikan.

Cara mengolah kualitas air

Pengelolaan kualitas air pada budidaya perikanan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu cara yang biasanya dilakukan dalam budidaya perikanan adalah dengan proses pergantian air kolam secara berkala. Kecepatan pergantian air yang teratur dan maksimal, akan dapat meningkatkan kualitas air dalam budidaya perikanan. Namun, apabila proses pergantian air ini tidak teratur, maka belum tentu dapat menghilangkan seluruh zat berbahaya dalam air, sehingga kualitas air masih belum maksimal. Peralatan lain yang dapat digunakan untuk mengelola kualitas air dalam budidaya perikanan adalah paddle wheel atau kincir air. Penggunaan kincir air selama 24 jam, dapat meningkatkan pasokan oksigen dalam air.

Sumber :

Eshmat, M. E., dan A. Manan. 2013. Analisis kondisi kualitas air pada budidaya ikan kerapu tikus di Situbondo. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 5(1) : 1-4.

Permatasari, D. W. 2012. Kualitas Air pada Pemeliharaan Ikan Nila Intensif di Kolam Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanan Bogor. Skripsi Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Rachmawati, D., I. Samidjan, dan H. Setyono. 2015. Manajemen kualitas air media budidaya ikan lele sangkuriang dengan Teknik probiotik pada kolam terpal di Desa Vokasi Reksosari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. PENA Akuatika. 12(1) : 24-32.

Yumame, R. Y., R. Rompas, dan N. P. L. Pangemanan. 2013. Kelayakan kualitas air kolam di lokasi pariwisata Embung Klamalu Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Jurnal Budidaya Perairan. 1(3) : 56-62.

 https://desaloano.com/pentingnya-pengelolaan-kualitas-air-dalam-budidaya-perikanan/

Kamis, 11 Maret 2021

Hama Ikan dan Penanganannya

Hama Ikan dan Penanganannya

                                                    Gambar 1. Hama dan Penyakit Ikan  

Sumber penyakit yang sering menyerang ikan di kolam dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

  1. Hama,
  2. Parasiter, dan
  3. Non-parasiter.

  • Hama adalah hewan yang berukuran lebih besar dan mampu menimbulkan gangguan pada ikan, yangterdiri dari predator, kompetitor, dan pencuri. Parasiter adlaah penyakit yangdisebabkan oleh aktifitas organisme parasit, seperti virus, bakteri, jamur, protozoa,dan udang renik. Non-parasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan,pakan, dan keturunan (Suwarsito dan Mustafidah, 2011).
  • Parasit adalah organisme yang hodup pada organisme lain dan mendapat keuntungan dari hasil simbiosenya sedangkan inang dirugikan. Parasit memiliki dua siklus hidup yakni suklus hidup langsung (hanya satu inang dan tidak membutuhkan inang antara) dan siklus hidup tidak langsung (memerlukan lebih dari satu inang) kemudian parasit menginvasi dengan cara kontak langsung, infeksi melalui pencernaan, phoresis, penetrasi parasit melalui kulit.

    Hama dan penyakit ikan adalah semua mikroorganisme yang secara langsung maupun tidak langsungdapat menginfeksi tubuh ikan sekaligus dapat menimbulkan gangguan kehidupanikan normal sampai dapat menimbulkan kematian (Anshary, 2006).

PENGERTIAN HAMA

    Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme,dalam praktik istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan. Suatu hewan juga dapat disebut hama jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem alami atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia. Contohnya adalah organisme yang menjadi vektor penyakit bagi manusia, seperti tikus dan lalat yang membawa berbagai wabah, atau nyamuk yang menjadi vektor malaria (Aulia, 1991).

    Hama ikan merupakan masalah yang sering dihadapi peternak ikan. Kerugian yang ditimbulkan akibat serangan itu sangat besar. Berdasarkan pengamatan dan penelitian, munculnya hama karena faktor lingkungan seperti air, tanah dan cuaca yang tidak mendukung pertumbuhan dan kesehatan ikan (Leonardo, 2010).

SIFAT - SIFAT HAMA IKAN

  • Predator adalah Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun secara bertahap. Selengkapnya silahkan baca disini : 
  • Kompetitor adalah organisme yang menimbulkan persaingan dalam mendapatkan oksigen, pakan dan ruang gerak. Selengkapnya silahkan baca disini :
  • Pengganggu adalah organisme atau aktivitas lain diluar ikan budidaya yang keberadaannya dapat mengganggu ikan budidaya. Selengkapnya silahkan baca disini :

PENANGANAN HAMA IKAN SECARA UMUM

Menurut Gusrina (2008) ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan hama terhadap ikan :

  • Pengeringan dan pengapuran kolam sebelum digunakan. Dalam pengapuran sebaiknya dosis pemakaiannya diperhatikan atau dipatuhi.
  • Pada pintu pemasukan air dipasang saringan agar hama tidak masuk ke dalamkolam. Saringan air pemasukan ini berguna untuk menghindari masuknya kotoran dan hama ke dalam kolam budidaya.
  • Secara rutin melakukan pembersihan disekitar kolam pemeliharaan agar hama seperti siput atau trisipan tidak dapat berkembang biak disekitar kolam budidaya. Untuk menghindari adanya hama ikan, dilakukan pemberantasan hama dengan menggunakan bahan kimia. Akan tetapi penggunaan bahan kimia ini harus hati-hati hal ini mengingat pengaruhnya terhadap lingkungan sekitarnya. Bahan kimia sintetis umumnya sulit mengalami penguraian secara alami, sehingga pengaruhnya (daya racunnya) akan lama dan dapat membunuh ikan yang sedang dipelihara. Oleh karena itu sebaiknya menggunakan bahan pemberantas hama yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti ekstrak akar tuba, biji teh, daun tembakau,dan lain-lain. Bahan ini efektif untuk membunuh hama yang ada dalam kolam dan cepat terurai kembali menjadi netral (Gusrina, 2008).

Sumber referensi :

- Lathifah. 2015. Hama Ikan dan Pengendaliannya. Universitas Jenderal Soedirman

- https://www.lalaukan.com/2017/05/hama-ikan-dan-penanganannya.html

Minggu, 07 Maret 2021

Pakan Lele Alami Dan Buatan Yang Kaya Nutrisi. Mempercepat Pertumbuhan Secara Maksimal

Pakan Lele Alami Dan Buatan Yang Kaya Nutrisi. Mempercepat Pertumbuhan Secara Maksimal





    Hal terpenting yang harus kamu ketahui ketika sedang budi daya ikan lele adalah pemberian makanan yang tepat. Pemberian pakan yang tepat dapat membuat ikan lebih cepat tumbuh besar, sehingga dapat lebih cepat dijual. Salah satu cara agar ikan dapat tumbuh lebih cepat adalah dengan memberikan pakan alternatif baik itu yang alami ataupun pakan buatan.

9 Jenis Pakan Lele Alami dan Buatan

Ada beragam jenis pakan lele alami dan buatan yang bisa kamu gunakan, seperti:

  • belatung lalat;
  • ikan runcah;
  • bekicot;
  • caing;
  • tanaman dan dedaunan;
  • unggas;
  • fermentasi ampas tahu;
  • eceng gondok; dan
  • pelet ikan.

1. Belatung Lalat

    Belatung lalat atau yang lebih dikenal dengan maggot lalat merupakan sebuah pakan lele alami yang mampu membuat ikan dapat tumbuh besar lebih cepat. Jenis belatung lalat yang cocok diberikan pada lele adalah jenis black soldier fly. Kandungan protein yang sangat tinggi pada belatung dapat meningkatkan tingkat metabolisme pada ikan, sehingga ikan dapat tumbuh dengan cepat dan terhindar dari berbagai penyakit.


                                                         Gambar 1. Belatung/lalat

2. Ikan Runcah

    Ikan runcah adalah salah satu pakan lele yang memiliki nilai gizi dan protein yang sangat tinggi. Rasanya yang enak juga membuat ikan lele senang memakan makanan yang satu ini. Pakan yang satu ini biasanya digunakan oleh peternak sebagai pakan harian karena rasanya yang enak.

3. Bekicot

    Kandungan protein dan gizi yang tinggi pada bekicot membuatnya sangat cocok digunakan sebagai pakan lele. Lele yang diberi makan bekicot akan tumbuh besar lebih cepat dan lebih lahap makannya.

4. Cacing

    Cacing adalah jenis pakan yang sangat baik diberikan pada ikan. Jenis cacing yang cocok diberikan sebagai makanan lele adalah cacing sutra atau cacing tanah. Hal tersebut karena cacing mengandung protein yang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan daging kambing atau sapi. Namun, pemberian cacing pada lele biasanya akan membuat air menjadi lebih cepat keruh. Oleh karena itu, cacing harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada ikan lele.

5. Tanaman dan Dedaunan

    Selain binatang, kamu juga dapat memberikan tanaman sebagai pakan lele. Salah satu tanaman yang cocok diberikan pada ikan lele adalah tanaman azzola. Tanaman azzola adalah jenis tumbuhan paku yang banyak dicari oleh peternak ikan lele, karena cocok dijadikan menjadi makanan lele dan dapat digunakan sebagai saluran irigasi yang membuat tanah menjadi lebih lembap.

6. Unggas

    Kamu juga dapat memberikan unggas yang sudah matang sebagai pakan lele. Coba menjalin kerja sama dengan peternak ayam potong atau peternak unggas, agar unggas yang mati dapat kamu beli dengan harga yang murah. Jangan lupa untuk merebus dan membersihkan terlebih dahulu unggas agar ikan dapat terhindar dari penyakit.

7. Fermentasi Ampas Tahu

    Ampas tahu adalah pakan lele terbaik yang bisa kamu gunakan. Ampas tahu mengandung protein yang sangat tinggi sehingga dapat membuat ikan tumbuh besar lebih cepat. Cara membuat ampas tahu juga sangatlah mudah. Kamu tinggal mencampurkan 5kg ampas tahu, 5kg dedak, 1kg molase, 1kg tepung ikan, 200ml probiotik EM4 perikanan, dan 2 sendok makan ragi tempe. Simpan campuran tersebut ke wadah yang telah diberi lubang udara, seperti selang, lalu tutup ujung selang menggunakan gelas air mineral plastik. Jangan tutup wadah terlalu rapat dan biarkan oksigen dapat masuk ke dalam gelas. Tunggu hingga 5 hari dan fermentasi ampas tahu sudah dapat kamu berikan ke ikan lele.

8. Eceng Gondok

    Jika kamu kesulitan untuk mendapatkan pakan lele, kamu dapat mengganti makan dengan eceng gondok. Namun perlu diketahui bahwa eceng gondok bukanlah makanan utama ikan lele, sehingga tidak dapat membuat ikan menjadi sehat. Setelah kamu bisa mendapatkan pakan ikan, pastikan untuk segera mengganti eceng gondok menggunakan makanan.

9. Pelet 

    Pelet adalah makanan khusus untuk lele yang dibuat langsung dari pabrik. Pelet sudah mengandung semua gizi yang dibutuhkan oleh ikan agar dapat tumbuh besar. Biasanya pelet terbuat dari aneka tepung, bungkil kedelai, bungkil kelapa, mineral, dedak, minyak, dan berbagai macam vitamin yang sudah tertakar dengan baik.

                                            Gambar 2. Pelet Ikan 


Sumber referensi :

https://www.99.co/blog/indonesia/pakan-lele-alami-dan-buatan/

Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...