Persayaratan Kolam Ikan Gurame
Ukuran ideal untuk kolam tersebut adalah 6-12 meter persegi, dengan kedalaman 90-150 cm. Untuk kolam dengan ukuran tersebut sudah bisa menampung puluhan gurame dengan bobot 2,5 ons. Bila Anda tidak memiliki lahan untuk membuat kolam, maka bisa membuat kolam terpal dengan ukuran yang lebih kecil.
Dengan ukuran 1 meter2 Anda sudah bisa membuat kolam terpal yang mampu menampung 10-15 gurame. Untuk mendapatkan terpal dengan ukuran sekitar 2 x 3 meter, Anda hanya membutuhkan biaya sekitar Rp30.000. Lalu untuk pemupukan, harga pupuk per 1 kg adalah sekitar Rp15.000. Gurame termasuk ikan yang mudah untuk dibudidayakan. Ikan ini bisa hidup di sembarang tempat dengan syarat ketersediaan air yang cukup untuk mengisi wadah pemeliharaan (kolam). Meskipun begitu, pemilihan lokasi yang tepat untuk budidaya juga perlu diperhatikan.
Berikut ini beberapa persyaratan lokasi yang baik untuk budidaya ikan gurame agar budidaya gurame makin mudah diterapkan :
a. Ketinggian Tempat
Lokasi sebaiknya memiliki ketinggian 20-400 m dpl. Pada ketinggian ini pertumbuhan gurame akan optimal. Bila lokasi di atas kisaran tersebut maka pertumbuhan akan lambat.
b. Suhu
Gurame tumbuh baik di daerah besuhu 25-28 derajat Celsius. Ikan ini sangat peka terhadap perubahan suhu. Lokasi yang perubahan suhunya terlalu ekstrim akan menyebabkan ikan stress. Perubahan suhu dapat dikendalikan dengan pengaturan volume air. Saat cuaca panas, tinggi air dapat ditingkatkan 10-20 cm dari biasanya. Sementara saat hujan atau suhu dingin, tinggi air dapat diturunkan.
c. Kualitas Air
Kandungan oksigen terlarut (DO) yang dibutuhkan sekitar 7,8 ppm. Derajat keasaman air (pH) yang ideal adalah 6,5-7,0 dengan nilai kesadahan (Hd) 7.
Kadar oksigen yang terlarut sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada gurame, karena gurame memiliki labirin yang berfungsi mengambil udara.
Air dari sungai atau irigasi bisa dipakai untuk budidaya asalkan tidak tercemar limbah pestisida dan limbah rumah tangga. Karena gurame menyukai air bersih. Air yang berasal dari saluran air sebaiknya diendapkan terlebih dahulu karena dikhawatirkan mengandung kotoran. Kotoran yang bercampur dengan sisa pakan akan mengakibatkan pembusukan. Hal ini akan memicu timbulnya bakteri, parasit dan cacing.
d. Ketersediaan Air
Air yang tersedia untuk budidaya harus terjamin dalam jumlah dan kualitas. Pada musim kemarau, masukan dari pengairan diharapkan masih tersedia sehingga tidak mengganggu kegiatan budidaya. Sementara saat hujan, diusahakan agar air tidak berlebih, agar tidak timbul banjir. Ketersediaan air sangat penting dikarenakan kegiatan pembenihan sangat memerlukan air yang relatif cukup banyak.
e. Kondisi Lingkungan Sekitar Lokasi
Lahan yang hendak digunakan sebaiknya disesuaikan dengan skal usaha yang dilakukan. Untuk pembenihan atau pembesaran, luas lahan akan berbeda. Sebaiknya, lahan yang akan digunakan jauh dari gangguan berbagai aktivitas yang dapat mengganggu kegiatan budidaya, terutama kawasan pabrik dan industri. Selain itu ketersediaan sarana transportasi dan komunikasi yang memadai juga sangat diperlukan.
f. Ketersediaan Pakan Gurame
Pakan gurame harus tersedia secara kontinu di lokasi budidaya. Pellet sebagai pakan tambahan dapat didatangkan dari daerah lain. Daun sente sebagai pakan pokok merupakan pakan kegemaran gurame terkadang sulit dicari. Oleh karena itu, sebaiknya para pembudidaya menanamnya di sepanjang pematang kolam.
Sumber referensi :
https://www.minapoli.com/info/budidaya-ikan-gurame-pemula-harus-perhatikan-ini#:~:text=Ukuran%20ideal%20untuk%20kolam%20tersebut,dengan%20ukuran%20yang%20lebih%20kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar