Minggu, 06 Juni 2021

Pestisida Nabati

Pestisida Nabati 


    Sebagai salah satu alternatif pengendalian serangga hama tanaman, penggunaan pestisida nabati dinilai aman digunakan. Proses pembuatannya pun tidak sulit. Petisida ini dibuat dengan menggunakan bahan baku yang mudah ditemui. Selain itu, pestisida nabati juga dapat mencegah serangga memakan tanaman, menghambat reproduksi serangga, mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga, dan mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri.

    Menurut Ema, proses pembuatan pestisida nabati terbilang murah dan mudah. Pestisida nabati juga aman pada manusia dan lingkungan, termasuk tidak meracuni tanaman. Pestisida berbahan alam ini juga  dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah mengalami resistensi terhadap pestisida sintetis. Meski demikian, petisida nabati memiliki beberapa kelemahan, seperti cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga harus sering diaplikasikan. Selain itu, produksi pestisida nabati juga belum dapat dilakukan dalam jumlah besar dan tidak tahan disimpan lama.

Pengendali Hama dan Penyakit

Suatu alternatif pengendalian hama penyakit yang murah, praktis dan relatif aman terhadap lingkungan sangat diperlukan oleh petani yang modalnya terbatas untuk membeli pestisida dari bahan kimia. Secara umum, pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Pestisida nabati merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman, karena pestisida ini mudah terurai dan tidak merusak lingkungan. Usaha penggunaan bahan nabati dapat dimulai dari bahan beracun bagi hama dan agen penyakit misalnya mengandung rasa gatal, pahit dan bau spesifik, yang tidak disukai hewan.

2. ALAT DAN BAHAN

Alat :

Plastik hitam, lesung,parang, alu/ Penumbuk, pengaduk, tali rapia, saringan, Ember, Jerigen

Bahan :

I Kg Umbi gadung

2 Kg Babandotan

½ Kg Serei

½ Kg Lengkuas

EM-4 (dapat diganti dengan Ekstrak BO)

Gula merah/gula pasir/molasses

Cara Pembuatan :

Teknik Fermentasi

1. Semua bahan dipotong-potong kecil; kemudian di tumbuk halus.

2. Masukkan moleses/gula merah 150 ml dan EM-4 150 ml dalam 4 liter air yang telah ada dalam ember kemudian diaduk sampai rata.

3. Masukkan bahan-bahan yang telah ditumbuk kedalam larutan molases, EM-4 dan air lalu aduk sampai rata.

4. Tutup ember tersebut dengan lembaran plastik hitam, lalu diikat dengan menggunakan tali rapiah tutup rapat dengan papan sebagai alat pemberat.

5. Selanjutnya diamkan selama 4 -7 hari agar terjadi fermentasi.

6. Setiap hari campuran tersebut diaduk sampai proses fermentasi selesai.

7. Selanjutnya pisahkan ampas dengan ekstrak pestisida nabati dengan cara diperas dan disaring.

8. Hasil saringan dimasukkan kedalam jerigen lalu simpan dalam ruangan yang aman untuk diaplikasikan.

Teknik Sederhana

1. Semua bahan dipotong-potong kecil; kemudian ditumbuk halus.

2. Masukkan kedalam 4 liter air + 4 gram sabun colek, dan rendam selama 24 jam.

3. Selanjutnya pisahkan ampas dengan ekstrak pestisida nabati dengan cara diperas dan dan disaring


3. CARA APLIKASI

1. Untuk pencegahan digunakan dengan dosis 25 cc/liter air. Disemprotkan pada seluruh bagian tanaman sekali 4 – 7 hari.

2. Untuk pengendalian di gunakan dosis 50 cc/liter air. (Khusus untuk belalang 100 cc/liter air).


 

Gambar 1. Sereh


Sumber referensi :

https://www.unpad.ac.id/2020/08/pestisida-nabati-pengendali-hama-yang-mudah-dan-murah/

























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...