Aneka Hama dan Penyakit Ikan Lele
Hama dan Penyakit Ikan Lele
Apakah kamu beternak lele saat ini? Ternak yang satu ini lebih tahan penyakit namun anda tetap harus mempertimbangkan hama dan penyakit yang dapat menyerangnya. Pasalnya, penyakit tersebut dapat mempengaruhi produktivitas, nilai jual, sampai dapat menyebabkan kematian bila tidak dilakukan pencegahan sejak dini.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dapat dilakukan pencegahan dan pengendalian dalam penyakit ikan lele. Tentunya sebelum anda melakukan pencegahan dan pengendalian dini maka sangat diperlukan pengetahuan tentang hama dan penyakit yang paling sering menyerang ternak lele
Hewan Predator
Predator merupakan salah satu hama yang dapat sangat menganggu anda dalam beternak ikan lele. Usahakan untuk beternak lele dengan ukuran kolam yang lebih dalam, jika perlu anda harus memberikan pembatas pada bagian tepi kolam dan memasangi paranet untuk menghindari gangguan pemangsa predator seperti kucing, anjing, ular, musang, dan lain – lain.
Hama lainnya yang menganggu pemeliharaan ikan lele dengan menggunakan media tanah (sawah) ialah ikan belut yang membuat dinding pematang sawah bocor sehingga lele dapat kabur. Mujair dan ikan gabus adalah pesiang untuk ikan lele karena mereka menyukai berkembang biak pada saluran masuk atau keluar air.
Selain itu, benih lele dapat menjadi santapan katak sewaktu – waktu sehingga anda harus menempatkan pemijahan pada daerah yang intensif untuk dilakukan pemantauan.
Bintik Putih (White Spot)
Penyakit bintik putih pada ikan lele disebabkan oleh protozoa jenis Ichthyphyhirius multifillis yang diketahui juga menyerang semua ikan air tawar. Kualitas air yang buruk, suhu dingin, dan jumlah ikan yang terlalu banyak adalah pemicunya.
Secara umum, penyakit ini lebih spesifik menyerang benih ikan lele yang ditandai dengan timbulnya bintik – bintik putih pada pada permukaan tubuh dan insang. Anda perlu waspada ketika melihat ikan anda mulai menggosok – gosokkan badannya pada dinding atau dasar kolam.
Untuk pencegahan penyakit ini, anda wajib mempertahankan suhu air pemeliharaan 280C dengan kualitas terbaik. untuk lele yang sudah besar dapat dipindahkan ke kolam lainnya. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam dalam larutan formalin 25 cc/m3 dengan menambahkan malacit green 0,15 gram/m3 dalam waktu 24 jam
Penyakit Gatal (Trichodiniasis)
Sesuai dengan namanya, penyakit yang satu ini disebabkan oleh jenis protozoa trichodina sp. dengan gejala menciri ikan lele terlihat lebih lemas, warnanya lebih kusam dan terlihat lebih sering menggosok – gosokkan tubuhnya di dinding atau permukaan kolam.
Penyakit ini disebabkan oleh kepadatan ikan yang terlalu tinggi, kurangnya suplay oksigen, kontak langsung antar lele serta media perantara seperti air. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengatur dengan baik kepadatan saat ikan ditebar dengan tetap menjaga kualitas airnya.
Untuk mengobati penyakit ini, anda bisa menggunakan larutan formalin 40 ppm dengan merendam ikan yang terkena penyakit dalam waktu 12 – 24 jam.
Serangan Bakteri Aeromonas hydrophila
Bakteri Aeromonas hydrophilia dapat menjadi pennyakit yang parah untuk ikan lele anda, pasalnya penyakit yang satu inidapat menyebabkan pembengkakan pada pangkal sirip dan terdapat luka di setiap tubuh ikan. Tanda lainnya, cairan getah bening pada perut ikan jadi menggembung. Penyakit ini muncul akibat pakan yang diberikan telah membusuk di dasar kolam
Pencegahan yang dapat anda lakukan dengan mempertahankan kualitas air terbaik dengan suhu 280C dan pakan yang sisa dibersihkan. Pengobatan dilakukan dengan memberikan antibiotic spektrum luas contoh oksitetrasiklin ke dalam pakannya dengan dosis 50 mg/kg pakan, pemberian dilakukan selama 7 – 10 hari.
Lakukan penggantian air kolam secara rutin khususnya pada saat ikan terserang penyakit. Selain itu, anda perlu menambahkan garam dengan dosis 100 – 200 gram/m3.
Serangan Channel catfish virus (CCV)
Serangan Channel catfish virus (CCV) bisa sangat berpengaruh pada produktivitas ikan lele karena penyakit ini akan menyebabkan ikan berenang berputar – putar, nampak vertical di permukaan, pendarahan di bagian sirip dan ekor serta ikan terlihat lemah.
Penyakit ini dipicu kualitas suhu air, kualitas air dan kepadatan tebar yang melebihi batas tebar. Pencegahan terhadap infeksi virus dapat dilakukan dengan cara memperbaiki manajemen pemeliharaan, menjaga kebersihan kolam dan memberikan pakan yang baik. Pengobatan penyakit ini belum ditemukan.
Cotton Wall Disease (CWS)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Flexibakter columnaris yang menyerang organ dalam ikan seperti insangnya sehingga terdapat luka – luka pada permukaan tubuh, lapisan putih atau bintik putih pada tubuh ikan, serta adanya gerakan lambat berenang dan ikan terlihat lebih banyak mengambang.
Penyakit ini disebabkan oleh pakan yang membusuk di dasar atau permukaan kolam disertai dengan kenaikan suhu. Pencegahan dapat dilakukan tetap mempertahankan suhu airnya 280C. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian oksitetrasiklin (OTC) dengan dosis 50 mg/kg untuk setiap 1 kg pakan selama 7 – 10 hari.
Selain itu, anda bisa merendam ikan dengan larutan oksitetrasiklin dengan dosis 3 – 5 ppm dalam rentang waktu 12 – 24 jam.
Penyakit Kuning (Jaundice)
Penyakit jaundice pada lele akibat manajemen pemberian pakan yang buruk dengan tetap memberikan pakan yang sudah kadaluarsa, pakan sudah rusak, serta lebih sering diberikan jeroan dan ikan rucah. Selain itu, penyakit kuninng juga disebabkan oleh alga merah dari aliran kolam lainnya.
Pecah Usus
Pecah usus atau yang disebut reptured intestine syndrome (RIS) dengan gejala yang spesifik yakni pecah usus pada ikan lele. Manajemen pemberian pakan perlu dilakukan dengan mengatur pemberian pakan yang efektif. Ikan lele termasuk ikan yang rakus sehingga jumlah pakan yang berlebihan memecahkan usus bagian tengah dan belakang.
Kebutuhan ikan lele sekitar 3 – 6 % dari total bobot badan yang diberikan secara bertahap dari pagi, siang, dan malam.
Defisiensi Vitamin
Defisiensi vitamin pada ikan lele yang paling sering disebabkan kekurangan vitamin C sehingga mengakibatkan tubuh ikan membengkok dan tulang kepala retak. Lakukan pemberian vitamin yang tersedia di pasaran dengan dosis 1 gram/kg pakan untuk lele selama 5 – 7 hari.
Keracunan
Keracunan pada ikan dapat disebakan berbagai factor namun utamanya akibat air yang tercemar oleh pestisida, limbah industry, limbah rumah tangga, dan lain – lain. Cukup sulit untuk menanggulanginya, anda perlu menyaring air sebelum dialirkan ke kolam anda, atau memindahkan lokasi anda dalam beternak ikan lele.
REFERENSI
Anonim. 2013. Hama dan Penyakit Ikan Lele, alamtani.com
Foto : Pixabay
PANDUAN MUDAH BUDIDAYA BLUEBERRY DALAM POTPEMUPUKAN PEPAYA CALIFORNIA AGAR TUMBUH SUBUR
TAGS: budidaya lele penyakit ikan lele
TINGGALKAN BALASAN
Komentar
Nama *
Email *
Situs Web
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Donasi KitaBisa Pahlawan Pangan
Artikel Terbaru
Internet of Things (IoT) di Era Pertanian Presisi ?
Modernisasi Pertanian Pada Era Teknologi 4.0
Mengenal Fakta Keunikan Tentang Jangkrik
Kenali Segudang Manfaat Dari Daun Srikaya
Ketahui Keuntungan Dari Penggunaan Sabut Kelapa
Mencari Pebedaan Pada Ikan Nila dan Ikan Mujair
Cari Artikel Pertanian
Cari untuk:
Cari …
Email : info@paktanidigital.com | WA : 0811-6075-431
Copyright 2017-2019 - Pak Tani Digital
FacebookInstagramEmail
Share to Facebook
Share to Twitter
Share to Email
Share to WhatsApp
Share to Pinterest
Share to Lagi...
34
SHARES
SHARES
Webpush by Truepush
https://paktanidigital.com/artikel/aneka-hama-dan-penyakit-ikan-lele/#.YBa4c-j7TIU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar