Selasa, 31 Juli 2018

Memanfaatkan Ampas Tahu sebagai Pakan Ikan berprotein tinggi

6 Cara Budidaya Maggot Dari Ampas Tahu

Sponsors Link
 Maggot atau belatung ini adalah hal yang sangat identik dengan lalat dan juga sampah. Namun ternyata, maggot yang selalu di hubungkan dengan hal kotor dan menjijikan ini memiliki kandungan protein yang tinggi. Sebagai salah satu jenis pakan alami, manggot adalah yang disarankan.

ads
Bahkan bisnis belayung adalah salah satu yang potensial belakangan ini. Manggot sendiri memiliki kadar protein yang tidak jauh berbeda dengan pakan yang di olah dari pabrik. Belatung  dapat di jadikan salah satu sumber usaha dan penghasilan sampingan.

Tidak jauh berbeda dengan cara budidaya cacing sutra, melakukan pembibitan dan budidaya belatung tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Walaupun demikian, belatung merupakan salah satu pakan alami yang merupakan hewan yang menjanjikan untuk di jadikan ladang bisnis. Lalat adalah revolusi terakhir dari belatung. Pada umumnya hanya dibutuhkan waktu 7 hari agar belatung-belatung tersebut beubah menjadi lalat. Bagi petani ikan, manggot ini adalah pakan yang bergizi dan sangat bisa di manfaatkan.

Cara Budidaya Maggot Dari Ampas Tahu

Untuk proses beternak belatung, caranya praktis dan mudah, anda hanya perlu menyapkan berbagai peralatan sederhana seperti yang di lakukan dalam cara budidaya kutu air. Ada beberapa media yang bisa menjadi media untuk pertumbuhan belatung, salah satunya dalah ampas tahu. Berikut tata cara dalam budidaya manggot dengan ampas tahu :

1. Persiapan Alat dan Bahan

Anda hanya memerlukan ember besar atau bak yang biasanya di gunakan dalam peralatan rumah tangga seperti mencuci dan mengeringkan pakaian. Bahan lainnya adalah plastik, tali dan juga media utama yaitu ampas tahu.

Anda harus terlebih dahulu memberikan beberapa lobang kecil di bagian ember hanya dengan ukuran 1 hingga 2 cm. Sesuaikan lubang satu dengan yang lainnya, jangan terlalu jauh dan jangan terlalu rapat. Cuci hingga bersih ember atau bak yang nantinya akan di pakai setelah anda melobanginya secara teratur.

Gunakanlah bak yang tinggi agar hasil panen yang di dapat lebih banyak dan maksimal, karena belatung hanya akan menempel di bagian permukaan saja. Siramlah dengan air panas ember maupun bak tersebut agar bersih dari berbagai jenis bakteri. Kemudian siapkan berbagai bahan lain seperti tali dan ampas tahu. Tali di gunakan untuk menggantung ember yang menjadi wadah belatung tersebut. Ini dilakukan agar bisa mengundang lalat dan lebih mudah dalam melakukan proses beternak.

Sponsors Link
2. Jauhkan Dari Gangguan

Ember atau Bak yang anda jadikan wadah untuk produksi belatung ini tentunya akan menarik berbagai gangguan yang bisa merusak usaha budidaya ini. Tidak jauh berbeda dengan cara budidaya cacing tanah, wadah tersebut akan menarik perhatian rakun, rubah dan anjing. Mereka akan lebih tertarik untuk menggangu wadah tersebut. Oleh karena itu setidaknya buatlah pagar pengaman atau letakkan pada ruangan tertutup maupun terbuka yang jauh dari gangguan.

3. Pembiakan Lalat

Tentunya ini merupakan serangkaian proses yang agak “menggangu” dimana kita akan dengan sengaja membiakan larva lalat menjadi manggot untuk di budidayakan. Seperti ketika cara budidaya cacing sutra dengan nampan di lakukan, maka harus ada indukan untuk menghasilkan bibit, dimana di sini indukan adalah berupa lalat. Lalat tersebut dibiarkan bebeas mengerumuni ampas tahu yang sengaja dimasukan kedalam wadah yang di biarkan menggantung agar larva bisa tumbuh di sana.

Ampas tahu yang anda gunakan bisa di campur sedikit dengan ikan asin agar aromanya lebih tajam dan lebih mudah memikat para lalat untuk berkumpul. Biarkan di dalam ember dalam keadaan yang terbuka. Lalat-lalat yang berkumpul akan menghasilkan telur di tempat yang sesuai. Maka dengan adanya wadah ini akan memudahkan mereka untuk bertelur, dalam beberapa hari telur tersebut akan menetas menjadi larva. Dan inilah di mana anda bisa melihat manggot mulai muncul dan akan menghasilkan hanya dalam hitungan hari saja.

ads
4. Panen Manggot

Biasanya setelah telur-telur di letakkan maka akan menetas menjadi larva dari 6 hingga 7 hari berikutnya. Dan setelah 7 hari maka manggot akan mulai terlihat. Setelah terlihat anda bisa langsung memanennya. Biasanya akan di butuhkan waktu hingga 2 minggu dari awal proses pembuatan alat hingga panen. Biasanya panen akan di lakukan secara manual menggunakan jebakan manggot agar lebih mudah.

Adapun untuk mengurangi bau, anda bisa melakukan dengan memilah sampah yang di gunakan dalam budidaya manggot ini. Sampah organik tentunya akan lebih cepat membusuk dikarenakan ini merupakan media utama dalam produksi manggot. Namun seletah terdi pertumbuhan larva maka anda bisa langsung mebersihkan dan segera memanen manggot tersebut.

5. Beberapa Kendala Yang Biasa di Alami Dalam Jumlah Besar

Jika anda melakukan produksi yang di lakukan dalam skala besar maka tentunya ada beberapa kendala yang biasa di hadapi seperti :

Adanya aroma tidak sedap yang akan di timbulkan oleh air dari wadah manggot tersebut.
Adanya penyakit yang mungkin di timbulkan oleh polusis dari banyaknya lalat yang datang dan berterbangan di sekitar tempat produksi manggot.
Karena ukuran manggot yang tumpang tindih dan tidak seragam maka ini akan sedikit menyulitkan dalam proses panen.
Jika di simpan dalam bentuk segar, maka penyimpanan tidak bisa di lakukan dalam jangka waktu yang lama.
Jadi, itulah cara budidaya maggot dari ampas tahu.

6. Solusi Dari Kendala Produksi Manggot Skala Besar

Adapun beberapa solusi yang bisa mngatasi berbagai keluhan tersebut adalah :

Aroma sekaligus polusi yang terjadi dapat diatasi menggunakan sebuah formula probiotik yang dapat menghilangkan bau yang di pakai untuk menghilangkan bau dari bahan organik yang digunakan untuk membuat produksi manggot. Namun jika bau berkurang, makanya lalat akan berkurang juga dan produksi tidak maksimal.
Untuk memancing lebih banyak lalat makanya anda harus memancing dengan menggunakan campuran pupuk kompos yang berbau lebih tajam akan membuat lalat lebih mudah terpancing.
Buat sebuah kolam atau bak yang berisi kotoran ternak atau beragam air yang memiliki bau tajam yang akan lebih banyak mengundang banyak lalat untuk bertelur di sana.
Menggunakan bangkai akan lebih mudah menarik banyak lalat untuk bertelur. Namun, jika anda tidak terlal menyukai hal yang berbau tajam ini bukanlah cara yang disarankan karena juga dapat menimbulkan berbagai bibit penyakit. Namun, anda bisa mengantisipasi dengan lebih sering dan lebih teliti dalam membersihkan sisanya.
Dengan beragam solusi dan teknik diatas maka anda bisa melakukan budidaya manggot atau belatung dengan skala kecil maupun besar, hanya dengan modal sedikit dan minimal. Dengan bahan yang mudah, mudah di temukan dan tidak sulit untuk melakukan teknik pembudidayaannya.

Agar lebih maksimal maka terapkanlah berbagai trik untuk lebih mudah menarik lalat-lalat untuk lebih banyak datang dan meletakan telur mereka hingga memproduksi banyak larva yang nantinya bisa beubah menjadi manggot. Hingga nantinya anda bisa mendapatkan hasil melimpah dan lebih banyak serta maksimal.

                                                     Gambar 1. Maggot hasil budidaya

Dipublikasikan Oleh ;

Andi Bambang Suriansya, S.Pi
Penyuluh Perikanan Muda Kab.Gowa
Tanggal 31 Juli 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...