Minggu, 29 Juli 2018

Vaksinasi Ikan

Vaksinasi pada Ikan 

Saat ini, akuakultur merupakan bidang industri pangan yang menalami pertumbuhan paling cepat dalam memproduksi bahan pangan bagi masyarakat dunia. Pertumbuhan yang pesat ini berkontribusi terhadap bagaimana pengelolaan bisnis akuakltur dilakukan, salah satunya adalah yang berkaitan dengan penganggulangan dan pencegahan terhadap hama dan penyakit ikan.

Dapat dipastikan bahwa penyakit ikan merupa- kan salah satu faktor yang dominan yang mem- pengaruhi perkembangan dunia akuakultur disamping faktor pakan dan sumberdaya alam. Penyakit menjadi penghambat bagi perkem-
bangan a1k1uawkuclt1urrteoruvtamaa ckarena dapat
menyebabkan kematian masal terhadap ikan
budidaya yang berakibat terhadap penurunan produksi dan kerugian bagi pembudidaya.


Obat-obatan dan antibiotika menjadi salah satu komponen yang saat ini masih dominan dalam pengendalian penyakit pada ikan, baik parasit maupun penyakit bakterial. Akan tetapi disisi lain, antibiotik dapat menimbulkan masalah karena berdampak pada semakin resistennya jenis bakteri tertentu jika antibiotik diberikan secara terus menerus.  Selain hal tersebut,  anti- biotik juga berkaiatn dengan isu keamanan pangan yang menekankan bebas residu terhadap obat-obatan dan antibiotika.
Dengan semakin berkembangnya dunia akua- kultur, saat ini sudah mulai banyak ditemukan dan dikembangkan vaksin yang khusus digunakan pada ikan guna pencegahan terhadap serangan penyakit (patogen) tertentu. Adanya vaksin merupakan suatu terobosan yang positif karena sifat vaksin yang lebih aman dan tidak meninggalkan residu seperti halnya antibiotik.


Vaksinasi pada ikan, terutama bagi suatu industri akuakultur yang bergerak dalam budidaya ikan menjadi suatu hal yang penting, apalagi jika skala usahanya merupakan usaha yang besar untuk menghindari resiko serangan terhadap penyakit tertentu. Adapun secara khusus tujuan dilakukannya Vaksinasi adalah:
Sebagai upaya pencegahan terhadap serangan penyakit (patogen) tertentu;
menumbuhkan kekebalan spesifik; pembentukan antibodi yang tinggi dan tahan lama;
menghasilkan memori kekebalan;
meningkatkan SR hingga 30%.


Keberhasilan vaksinasi akan menumbuhkan sistem kekebalan (immune) spesifik yang secara alamiah bekerja untuk mempertahankan tubuh dari serangan agensia penyakit tertentu.
Vaksin adalah suatu produk biologi yang terbuat dari mikroorganisme, komponen mikroorganisme yang telah dilemahkan,
dimatikan atau rekayasa genetika dan           •
berguna untuk merangsang kekebalan
tubuh secara aktif. Vaksinasi merupakan suatu upaya preventif untuk mening- katkan kekebalan pada tubuh ikan secara aktif terhadap suatu penyakit; sehingga apabila kelak ikan terpapar dengan mikroorganisme pathogen tersebut, tubuh ikan akan mampu melawan infeksi tersebut.


Adapun beberapa persyaratan vaksin yang ideal yaitu:
Aman bagi  ikan, lingkungan perairan dan konsumen;
Vaksin harus spesifik untuk pathogen tertentu;
Vaksin harus dapat melindungi ikan (protective duration) dalam waktu yang lama, minimal selama periode pemeliharaan (siklus produksi);
Mudah didapat, aplikatif dan ekonomis; Terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Secara umum, vaksinasi pada ikan dapat diberikan melalui 3 (tiga) cara, yaitu melalui teknik perendaman/spray, penyuntikan dan pakan.

a. Perendaman dalam Larutan Vaksin

Teknik ini sangat ideal untuk ikan yang ukuran-nya kecil dan dalam jumlah cukup banyak. Perendaman dapat dilakukan dalam bak  beton/ fiber glass/ akuarium atau ember plastik. Selama proses vaksinasi sebaiknya dilengkapi dengan aerasi, dan kepadatan ikan tidak terlalu tinggi (antara 100 – 200 gram/ liter air). Pengamatan tingkah laku ikan selama proses vaksinasi dilakukan secara cermat, apabila terlihat ikan yang mengalami masalah, segera dipindahkan ke air segar.

Air bekas rendaman virus harus dibuang sesuai dengan rekomendasi produsen, atau disesu-aikan dengan jenis sediaan vaksin yang telah digunakan. Apabila jenis sediaan vaksin inaktif (killed vaccine) dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi  organisme serta lingkungan perairan, maka air bekas rendaman vaksin tersebut dapat langsung dibuang ke saluran pem- buangan. Namun apabila jenis sediaan vaksin hidup dan/ atau dilemahkan (attenuated vaccine), maka air bekas rendaman vaksin harus diperlakukan terlebih dahulu dengan desinfektan (misalnya, klorin 300 ppm) selama 24 jam sebelum dibuang ke saluran pembuangan.

b. Penyuntikan

Keuntungan pemberian vaksin melalui pe- nyuntikan adalah 100 % vaksin dapat masuk ke dalam tubuh ikan. Ikan yang akan divaksin harus memiliki ukuran yang sesuai. Vaksinasi melalui penyuntikan harus dapat memastikan bahwa ikan harus nyaman selama proses vaksinasi; dan pembiusan mungkin diper- lukan.

Ada dua cara penyuntikan yang biasa dila- kukan, yaitu dimasukkan ke rongga perut (intra peritoneal) dan dimasukkan ke otot/
daging (intra muscular). Penyuntikan secara IP biasanya dilakukan di bagian perut, diantara kedua sirip perut atau sedikit di depan anus, dengan sudut kemiringan jarum suntik (needle) kira-kira 30˚. Penyuntikan secara IM biasanya dilakukan di bagian punggung, pada ikan yang bersisik biasanya dilakukan di sela- sela  sisik ke 3 – 5 dari kepala, dengan sudut kemiringan jarum suntik kira-kira 30˚ – 40˚.

c. Melalui Pakan Ikan

Teknik ini lebih sesuai untuk ikan-ikan yang sudah dipelihara di dalam kolam pemeliharaan ataupun sebagai upaya vaksinasi ulang (booster).


                                                                 Gambar 1.Vaksin Ikan
Referensi:
http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/ artikel/budidaya-perikanan/522-vaksinasi- pada-ikan
http://www.bibitikan.net/manfaat-dan-teknik- vaksinasi-ikan

                                                                   Semoga Bermanfaat

Dipublikasikan oleh
Andi Bambang Suriansya, S.Pi
Penyuluh Perikanan Muda Kab.Gowa
Tanggal 30 Juli 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah dan Tips Pemeliharaannya Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang b...